Sebuah cerita yang mengisahkan kehidupan seorang gadis yang penuh akan kebohongan.
Semua topeng ia gunakan. Polos, dingin,datar,kejam,childish,manja,dan sebagainya.
Mengisahkan seorang gadis yang terpisah dari keluarga kandungnya. Tinggal di sebua...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . .
Xabila dkk dan Irisa dkk tengah berlari mengelilingi taman. Mereka bangun pagi-pagi sekali untuk berolahraga. Katanya,Xabila kangen berlari mengelilingi taman. Padahal,niatnya cuma cari cogan.
Hustt... jangan kasih tau Alarez sama Biru,biar ini jadi rahasia kita aja!
Setelah berlari sekitar tiga putaran,mereka berhenti. Sembilan remaja itu berjalan mendekati kursi taman dan duduk disana.
Alarez berinisiatif membelikan minuman. Ia beranjak untuk ke warung yang tak jauh dari taman.
Sekitar lima menit kemudian,Alarez kembali dengan satu kantong kresek besar berisikan 9 botol air mineral. Mereka meneguk minumannya dengan rakus.
"Ahh segernya," Xabila menutup botol minumnya lalu meletakkannya di sebelah kanan. Ia meluruskan kakinya.
"Aku baru tau,ada tempat seperti ini di bumi. Karena ini pertama kalinya aku ke bumi," celetuk Fely ceria.
"Ya udah,lo pindah aja ke bumi. Lumayan banyak cogan," balas Xabila santai.
"Apa itu cogan?" tanya Irisa dkk kecuali Gleo. Namun tak urung lelaki dingin itu mengeluarkan wajah penasarannya.
"Cogan itu cowok ganteng," balas Xabila dengan binar di matanya,membuat Alarez dan Biru mendengus.
"Mata lo jelalatan," jutek Alarez.
"Gak ya! Enak aja," bantah Xabila.
"Gue cuma cuci mata kok. Bukan jelalatan," sambungnya.
"Sama aja!" sambar Biru.
"Em,kita berapa hari di bumi?" tanya Olina.
"Gak tau. Tunggu kalo perangnya tiba,baru balik ke sana," balas Biru.
"Haish kelamaan! Bisa-bisa kita dimarahi oleh yang mulia raja dan ratu," sahut Fely.
"Benar kata Fely. Kalau kita kelamaan disini,maka kerajaan akan memarahi kami," ucap Theo yang setuju akan perkataan Fely.
