.
.
.
.
.Tepat pukul 10.00 WIB,Alarez,Xabila dan juga Biru sudah berkumpul di kamar Xabila. Ada kakek juga disana. Mereka bertiga pergi tanpa pamit kepada geng dan juga sahabatnya.
Xabila tengah memakai kostumnya yang serba hitam. Tak hanya Xabila, Alarez dan Biru juga memakai baju serba hitam. Xabila pun memakai jubah queen of Carberus nya. Di balik jubah itu,terdapat beberapa senjata tajam dan juga pistol.
Rambut panjang Xabila kini diikat berbentuk seperti ekor kuda. Dia mengambil ranselnya yang berisi alat perang berupa bom,revolver,racun,katana yang ia buat,dan beberapa senjata tajam juga api.
"Kakek,kita pamit pergi dulu," pamit Xabila sembari mengenakan powerbeats pro miliknya. Ia juga memberikan masing-masing satu pada Alarez dan Biru.
"Pergilah! Kakek tunggu kepulanganmu secepatnya," balas kakek mengelus lembut kepala kedua cucunya.
"Alarez,Biru,kakek titip Xabila pada kalian. Jaga dia sebaik mungkin,"
"Pasti kek!"
Xabila,Biru,dan Alarez mundur tiga langkah dari hadapan kakek. Mereka saling pandang lalu mengangguk.
"sto vasileio" mereka membaca mantra itu bersamaan. Tiba-tiba cahaya putih terang mengelilingi mereka,membuat mereka terpaksa memejamkan matanya.
Wuush
Kini Xabila,Alarez,dan Biru sudah berada di depan sebuah kerajaan. Entah kerajaan apa namanya mereka tak tau. Di tiap sudut kerajaan,ada sekitar dua prajurit yang berjaga.
Para prajurit itu menatap tajam pada Xabila dkk (Xabila,Alarez, Biru). Salah satu prajurit mendekati mereka.
"Permisi. Siapa kalian? Dan apa urusan kalian kemari?" tanya prajurit itu dengan tatapan tajam.
Xabila dkk mendatarkan wajahnya. Membuat prajurit itu sedikit bingung,dan takut.
"Ka--"
"Hai nak," sapa seseorang membuat Biru menelan kalimatnya.
Sepasang suami istri berjalan mendekati mereka. Sepasang suami istri itu adalah Imelda dan Kaisar,orang tua kandung Xabila dan Biru.
"Mommy,daddy?" panggil Xabila pelan membuat mereka meneteskan air mata haru. Ini kedua kalinya mereka dipanggil dengan sebutan mommy daddy oleh anak kandungnya.
"Sini nak," Imelda merentangkan kedua tangannya. Mengisyaratkan Xabila agar gadis itu memeluknya.
Xabila menubruk tubuh Imelda. Dia memeluk erat ibunya. Imelda beralih pada Biru yang berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mask (END)
Teen FictionSebuah cerita yang mengisahkan kehidupan seorang gadis yang penuh akan kebohongan. Semua topeng ia gunakan. Polos, dingin,datar,kejam,childish,manja,dan sebagainya. Mengisahkan seorang gadis yang terpisah dari keluarga kandungnya. Tinggal di sebua...