A few years later.
"Ketika kau membunyikan itu di kunci G, jangan ditahan begitu lama. Mainkan sampai ketukan ketiga, sebelum akhirnya kau pindahkan ke E minor."
Anak-anak kecil itu menganggukkan kepalanya, mereka hari ini mempelajari lagu baru untuk dimainkan di perlombaan musim semi nanti. Anak-anak yang hidupnya memiliki keterbatasan ini, begitu semangat untuk bermain musik. Membuat Ji An senang, sekaligus terharu dengan usaha mereka.
Lee Ji An memperhatikan satu persatu anak kecil yang berhasil untuk memainkan lagu baru yang dirinya ajarkan hari ini, dan hanya satu yang belum terlalu bisa memainkan lagunya.
"Se Ra-ya," panggil Ji An dengan suara yang lumayan besar. Sebab anak itu memiliki keterbatasan dalam mendengar.
Se Ra berjalan menghampiri Ji An.
Ji An tersenyum kepada Se Ra dan berbicara dengan bahasa isyarat yang sebenarnya dirinya belum begitu mahir.
'Susah ya?'
Se Ra menganggukkan kepalanya dengan sedih.
'Tidak apa-apa. Besok kita coba lagi. Okay?'
Kemudian Se Ra tersenyum dan mencium pipi Ji An sebelum akhirnya dia pulang dan meninggalkan Ji An sendirian di ruang kelas.
Saat kelas sudah kosong, Ji An langsung merapihkan barang-barang bawaannya termasuk gitar yang hari ini sengaja dia bawa hanya karena dia ingin mengajarkan lagu baru untuk murid-murid di kelasnya.
Ji An berjalan keluar dari sekolah kecil tempatnya bekerja. Hari ini Ji An kembali bersyukur karena dirinya telah berhasil melewati hari dengan bermanfaat.
Sepanjang perjalanan menuju rumah, Ji An disapa dan menyapa beberapa orang yang ia temui di jalan. Sebagian dari mereka mengenal Ji An sebagai guru termuda di sekolah anak-anak keterbelakangan mental, sebagian dari mereka mengenal Ji An sebagai anak asuk Oh Jung Hee, pemilik restoran pangsit paling terkenal di Incheon.
Hidup Ji An yang sekarang, lebih baik dari yang dulu. Ia bertemu dengan banyak orang baru, ia bisa berteman dengan orang-orang baru, dan masih banyak lagi perubahan yang ia rasakan di dalam hidupnya.
Beberapa tahun yang lalu, Kyung Woo memberikan Ji An uang yang jumlahnya begitu mengejutkan. Ji An tidak ingin menyebutkan jumlah uangnya berapa, intinya uang tersebut bisa dia depositokan. Awalnya, ia sempat menolak, namun Kyung Woo meminta dirinya untuk menggunakan uang tersebut dengan baik. Setelah itu, Ji An tidak pernah lagi bertemu dengan Kyung Woo. Nomor teleponnya pun tidak bisa dia hubungi. Dia tidak memiliki pilihan lain, mungkin dirinya memang harus menggunakan uang dari Kyung Woo sebaik mungkin.
Akhirnya, Ji An mendaftarkan dirinya untuk mengambil ujian paket C. Sebagian uang dari Kyung Woo, ia depositokan dan sebagiannya lagi ia gunakan untuk meneruskan hidupnya.
Hasil ujian paket C yang dia ambil ternyata di luar ekspetasinya. Skor yang dia hasilkan begitu besar dan tentu saja Ji An merasa senang.
Di saat yang bersamaan, ia bertemu dengan majikan lama Ji An di salah satu restoran tempatnya bekerja dulu. Nona Oh Jung Hee yang sedang ingin memulai bisnisnya dari awal lagi setelah ia berhasil bercerai dengan suaminya.
Dan dari situlah, hidup Ji An perlahan-lahan berubah. Bersama dengan Jung Hee, dia pindah ke Incheon untuk memulai kehidupan yang baru. Memulai bisnis restoran pangsit dari nol hingga menjadi sukses seperti sekarang. Tentu saja, Ji An memberikan modal kepada Jung Hee dengan uang pemberian Kyung Woo. Bersama-sama mereka membangun bisnis pangsit yang sekarang telah membuahkan hasil.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Name is Kwak Jae Won
FanfictionKIta bertemu saat menyerah adalah sebuah pilihan. Ketika mati lebih menggoda daripada ketakutan kita pada kematian itu sendiri. Kita tidak perlu banyak waktu untuk menghadapi ini semua, kita hanya perlu untuk saling melengkapi dalam menghadapi hidup...