Aku dua drabble yang sempat aku buat tentang Ji An dan Jae Won, tadinya mau aku gabung menjadi satu chapter saja, tapi kayanya better aku tetap bagi menjadi dua,
Semoga bisa menjadi pengobat rindu Jae Won dan Ji An <3
--
Picking up the Pieces (Set after Ending, His Name is Kwak Jae Won)
Pertemuan Jae Won dan Ji An malam itu berakhir dengan bertukar nomor telepon masing-masing serta perjanjian untuk bertemu lagi secepatnya. Ji An kembali ke Incheon bersama Jung Hee dan perasaan hangat yang ada di dalam hatinya. Dia masih tidak bisa percaya bahwa pertemuannya dengan Jae Won sama sekali tidak canggung, justru mereka berdua seperti dua orang teman baik yang sudah lama tidak berjumpa. Banyak sekali yang ingin Ji An tanyakan kepada Jae Won, begitu juga sebaliknya. Namun, sayangnya Jae Won malam itu harus menghadiri pesta perayaan kemenangan JK Dragons, sehingga percakapan mereka berhenti.
Sebisa mungkin Ji An menahan senyuman yang selalu muncul setiap kali mengingat Kwak Jae Won. Tidak bisa ia jelaskan bagaimana perasaan yang ada di dalam hatinya ketika bertemu kembali dengan laki-laki yang tadinya ia kira tidak akan pernah bisa Ji An temui lagi. Tentu saja, Ji An bahagia dan berharap bahwa pertemuan mereka adalah sebuah awal yang baru.
Sudah menginjak hari ketiga belas sejak pertemuannya dengan laki-laki itu, dan tidak ada satu hari pun Ji An habiskan tanpa menerima telepon malam atau menjawab pesan-pesan saingkat dari Jae Won. Mereka terus berkomunikasi, Jae Won juga memberitahu kepada Ji An bahwa dia akan datang menghampiri Ji An ke Incheon pada hari Sabtu nanti.
Kabar kedatangan Jae Won itu membuat Ji An tidak sabar untuk menunggu datangnya hari Sabtu. Dia menghitung hari dengan menjalani kegiatannya sehari-hari dengan semangat.
Jung Hee tidak pernah sekali pun menanyakan mengenai bagaimana kemajuan hubungan Ji An dan Jae Won. Dia hanya sesekali menggoda Ji An seperti, "kau sekarang jadi lebih sering tertawa ya" atau "apa lagi yang hari Jae Won ceritakan kepadamu?". Pertanyaan-pertanyaan yang semakin membuat Ji An merasa bahagia.
Dan sore ini, Ji An sedang dalam perjalanan menuju rumahnya. Setiap hari Jumat, seperti biasa jadwal mengajar Ji An akan berakhir lebih awal. Maka dari itu, Ji An bisa pulang ke rumah dengan lebih santai sambil mengelilingi lingkungan sekitaran rumahnya dengan sepedanya. Menikmati udara segar di sore hari, sesekali ada orang yang akan menyapa Ji An, terkadang ada juga orang menyapa Ji An untuk menanyakan apakah nanti malam restorannya bisa disewa untuk berpesta soju atau tidak. Rutinitas yang seperti ini terasa sangat menyenangkan bagi Ji An dan ia akan selalu bersukur untuk semua yang sudah dirinya dapatkan dalam hidupnya sampai detik ini.
Ji An mengayuh sepedanya menuju rumah kecilnya dan Jung Hee setelah puas berkeliling-keliling. Saat dia hampir sampai di depan rumahnya, tiba-tiba ada sesuatu yang menarik perhatian Ji An.
"Mobil siapa itu? Bukankah restoranku baru buka sekitar tiga puluh yang lalu? Biasanya pelanggan dari Seoul selalu datang setiap pukul tujuh..." ujar Ji An yang sudah turun dari sepedanya dan berjalan ke rumahnya sambil mendorong sepedanya.
Ketika langkah Ji An semakin dekat dengan mobil yang terparkir di depan rumahnya, tiba-tiba pintu mobil tersebut terbuka. Ji An memberhentikan langkahnya untuk melihat orang yang keluar dari mobil itu.
"Sulit sekali rupanya mencari alamatmu," kata seseorang keluar dari mobil itu.
Ji An refleks langsung menjatuhkan sepedanya. Dia terkejut.
"Jae Won? Bukannya besok?" Ji An tidak percaya dengan sosok yang sekarang sudah berdiri di hadapannya sambil tersenyum.
"Kenapa? Kau tidak senang ya aku datang lebih awal? Hmm?" tanya Jae Won.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Name is Kwak Jae Won
FanfictionKIta bertemu saat menyerah adalah sebuah pilihan. Ketika mati lebih menggoda daripada ketakutan kita pada kematian itu sendiri. Kita tidak perlu banyak waktu untuk menghadapi ini semua, kita hanya perlu untuk saling melengkapi dalam menghadapi hidup...