.
Happy Reading and Sorry For Typo
-
-
-
-
-
-#####
Dulu - Akhir 2008
Satu tahun lebih sembilan gadis di persatukan dengan mimpi yang sama, tujuan yang sama, keadaan yang sama. Tapi dibalik nama grup, mereka hanyalah sembilan gadis yang mempunyai karakter berbeda. Banyak canda tawa dan banyak pula perselisihan dari mulai hal kecil sampai besar. Kadang itu melelahkan bagi mereka.
Mereka sekarang di sibukkan dengan latihan untuk jadwal comeback. Hampir satu tahun mereka hiatus, karena ada beberapa masalah. Tentu mereka hanya sembilan gadis biasa, mereka bahagia namun juga tertekan. Ada yang bisa mengekspresikan dirinya dengan baik, ada juga yang tidak bisa mengekspresikan dirinya.
Pukul 08.00 kst mereka bersembilan sudah sibuk dengan aktivitas latihan koreografi untuk lagu mereka 'GEE' tentu saja ini sangat mudah untuk sang Dancing Machine Kim Hyoyeon. Namun beberapa dari mereka juga kesulitan untuk mengingat setiap gerakan. Itu sebabnya mereka terus berlatih untuk memaksimalkan gerakan dan keselarasan mereka.
"Break dulu, 20 menit girls" ucap sang leader dan segera meraih air minum dan duduk di tempatnya. Yang lainnya pun sama mengambil air dan duduk di tempat masing-masing.
"Ouhh.. Neomu himdeuro.."
"Memang Kwon pabo selalu saja, otaknya sulit sekali mengingat" ucap Sooyoung menimpali perkataan Yuri.
"Kau harus berlatih yul, jangan membuat kita kesulitan karena kendala daya ingatmu itu" timpal Hyoyeon.
"Ya, aku tahu" jawab Yuri singkat dan menjauh dari teman-temannya.
Menyadari satu temannya itu nampak tersinggung. Tiffany melihat Sooyoung dan Hyoyeon secara bergantian. "Ya! Kalian berdua pasti menyinggung Yuri eoh"
"Fany-ahh, ini fakta kenapa juga dia tersinggung?" Bela Sooyoung pada dirinya sendiri.
"Yuri unnie pasti bekerja keras. Unniedeul tahu kan dia bukan orang pemalas" ucap sang maknae memberikan pemikirannya tentang satu unnie-nya itu.
Hyoyeon membuang nafas lelah setelah mendengar ucapan member termuda-nya. "Dalam situasi kita, kerja keras saja tidak akan berhasil. Kita sama-sama tahu keadaan ini menyulitkan"
"Eoh, sepertinya kali ini kita satu pemikiran hyo. Jujur saja kita semua kesulitan, bukankah tidak benar jika kita menambah kesulitan yang lain" lagi-lagi Sooyoung menumpahkan pendapatnya.
"Tapi bukankah juga tidak benar? Karena kita merasa kesulitan, kita tidak mau mengerti kesulitan teman kita?" tanya Tiffany menatap Sooyoung dan Hyoyeon secara bergantian. Ia lagi-lagi merasa tidak setuju dengan dua temannya itu.
Hyoyeon menatap tajam kearah Tiffany. "Maksudmu aku tidak mau mengerti kalian begitu Tiffany?"
"Aniya" Tiffany mengelak dengan cepat. Memang ia tidak bermaksud seperti itu. "Aku hanya memberi pengertian, bukan Yuri saja yang kesulitan untuk mengingat koreografi. Aku pun juga kesulitan, jadi aku sedikit mengerti keadaan Yuri" jelasnya.
"Aku dan Hyoyeon juga mengerti keadaanmu, keadaan Yuri dan yang lain. Aku rasa bukan hanya dirimu yang memahaminya" kali ini Sooyoung berucap lebih sakartis. Karena ia menganggap Tiffany sedang memojokkannya.