#25

568 48 39
                                    

Hi yeorobun kembali lagi dengan cerita ini:))

Maaf sekali karena lama update karena emang sibuk sekali, dan sekalinya ada waktu buat ngetik kadang gada mood. Dan kalo udah gitu bisa aja lanjut ngetik tapi pasti hasilnya kurang kenak. Jadi di pending terus-terusan.

Semoga kalian betah ya nungguin cerita ini heheh 😋

Yaudah gitu aja nyapanya.

Happy Reading and Sorry for Typo
.
.
.
.
.





#####

Dulu - 2013 (Musim Dingin)

📍Apartemen Yuri

Sepeninggalan Yuri, Jessica masih terduduk sambil mengusap wajahnya berkali-kali. Gadis itu sangat bingung dalam menentukan sikap. Haruskah ia mengikuti kata hatinya? Namun disisi lain ia juga sangat takut apa yang membuatnya penasaran dapat melukainya secara bersamaan.

Tubuhnya ingin pergi namun sesuatu di dalamnya bergerak ragu. Apa yang ia lihat tadi dan pertanyaan-pertanyaan kecil mulai menggerogoti pikirannya.

"Yuri bersama eomma-nya.. Lalu apa yang harus aku khawatirkan lagi?"

Jessica mulai bicara sendiri seperti orang gila. Itu benar! Ia mulai gila karena mencurigai Yuri.

Tangannya mulai terulur mengambil ponsel lalu nada sambung mulai terdengar disana. Jessica mencoba menghubungi seseorang. Dan itu adalah..

Ibu Yuri.

"Yeoboseyo" suara ramah wanita diseberang sana menjadi sapaan pertama kali yang Jessica dengar.

"Ne imoo annyeonghaseyo" Jessica mencoba terdengar seramah mungkin. "Bagaimana kabar imoo?"

"Tentu saja baik Sooyeon" terdengar tawa renyah khas wanita paruh baya diseberang sana. "Kau sehat 'kan nak?"

"Ne imoo. Sangat sehat"

"Ada apa Sooyeon? Tidak mungkin 'kan kau menghubungiku hanya untuk menanyakan kabar?"

Meski dengan suara candaan tapi itu tidak sepenuhnya salah. Memang Jessica tidak cukup dekat dengan para orang tua member. Meski ia memiliki nomor satu-persatu orang tua membernya, ia pun tidak pernah dengan tiba-tiba menghubungi jika tanpa ada alasan yang benar-benar jelas.

"Jeongsohamnida jika aku mengganggu imoo"

"Aniyo aniyo Sooyeon jangan seperti itu.. Aku sangat senang jika kau menghubungiku. Ku dengar juga Yuri sering membawamu ke salah-satu apartemen kami tapi anehnya anak itu tidak pernah membawamu ke rumah"

"Ah itu benar imoo.. Lain kali aku akan mengunjungi imoo"

"Tentu saja aku akan menunggu kedatanganmu"

Setelahnya pembicaraan terhenti begitu saja, aneh dan canggung itu yang dirasakan Jessica. Selagi gadis dingin itu memikirkan topik pembicaraan, ibu Yuri mulai bersuara.

"Apa Yuri sedang bersamamu Sooyeon?"

"Huhh?"

Suara terkejut dari Jessica membuat ibu Yuri sedikit keheranan. "Wae? Yuri baik-baik saja 'kan? Dari tadi pagi anak itu tidak menghubungiku"

REGRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang