Hi! Apakabar yeorobun? Semoga sehat selalu..
Aku kembali lagi dengan satu Chap dari REGRET. Apakah masih ada yang menunggu cerita ini? Cerita yang super duper mbulet ini🤣
Bagi kalian yang nungguin maaf ya.. Bener-bener aku minta maaf yang sebesar-besarnya karena ga update lumayan lama?
Lama kah? Aku juga ga ngitungin keke ㅋㅋ
Btw gitu aja nyapanya.. Enjoy bacanya~
#####
Dulu - 2012 (Musim Gugur)
Dua minggu berlalu setelah kejadian mengerikan yang menimpa Jessica. Meski gadis itu selalu menunjukkan bahwa ia baik-baik saja namun secara psikologis mentalnya tentu saja tidak baik-baik saja. Terhitung selama dua minggu Jessica sudah empat kali bolak-balik untuk konsultasi dan terapi.
"Bagaimana pemeriksaanmu tadi Jessie?" tanya Tiffany pada Jessica setelah gadis itu benar-benar duduk di meja makannya. Mereka berniat makan malam sebelum menuju studio rekaman.
"Tidak ada yang spesial" jawaban yang selalu keluar dari mulut Jessica. Ia memang tidak ingin membicarakan lebih lanjut mengenai dirinya.
Gadis dingin itu melihat seksama makanan yang terhidang diatas meja makan. Tidak ada yang spesial karena hampir semua yang terhidang adalah makanan delivery.
"Aku membelikanmu makanan lain" ucap Yuri yang datang sambil membawa kotak makanan lain. Gadis itu membuka kemasan yang didalamnya berisi salad lalu menyodorkannya pada Jessica. "Kau harus makan makanan yang sehat"
"Daebak.. Kau hanya membelikannya untuk Sica unnie saja?" pertanyaan Yoona hanya dibalas anggukan malas Yuri. Ia tahu maksud dari satu donsaeng-nya itu. "Aigoo.. Aku benar-benar kecewa"
Yuri sudah menebak itu, Yoona si sikshin tidak akan pernah berubah. Jessica yang menyadari raut cemberut dari satu donsaeng-nya itu hanya tersenyum geli.
"Aigoo Yoongiee.. Jangan seperti itu kau menggemaskan" Jessica mencubit gemas pipi Yoona. "Kau 'kan bisa memakannya bersamaku"
"Jinjja?" wajah Yoona berbinar membuat Jessica tidak berhenti merasa gemas akan tingkah Yoona. Gadis itu mengangguk sebagai jawaban.
Merasa disetujui oleh Jessica tangan Yoona terulur untuk menyendok salad yang tadinya dibeli Yuri untuk kekasihnya. Namun belum juga sendoknya mengenai salad, Yuri memukul tangan Yoona dengan sendok yang dipegangnya.
"Ya! Siapa yang mengijinkanmu?"
Yoona menunjuk Jessica dengan wajah cemberut. "Sica unnie"
Jessica mencegah Yuri yang kembali ingin memukul Yoona dengan sendok. "Yul biarkan saja eoh"
"Sica-yaa aku membelikannya untukmu" sekarang Yuri yang cemberut karena merasa dimarahi oleh sang kekasih.
Melihat keributan yang terjadi yang lain hanya menggeleng heran. Sebenarnya mereka sudah terbiasa dengan keberisikan seperti ini. Sembilan gadis tinggal dalam satu rumah, itu tidak memungkinkan adanya kedamaian meski sehari saja.
"Aigoo Yoong.. Di meja ini banyak makanan kenapa juga harus meminta punya Jessica" tegur Sunny.
"Geunde.. Salad itu terlihat enak" bela Yoona.