#2

815 72 18
                                    

Update chap 1 kemarin dalam rangka HBD nya Black Pearl😂  ngucapin HBD nya telat ya🖤
Dan sekarang update chap 2 karena ini wednesday tahu kan hari apa?
Karena aku senang Jessica cover song "Almost" aku berkaca-kaca dong, jess cangtip lagi hummm😋
Sumpah langsung inget stage nya Jessica main piano, kek baru kemarin tapi waktu berlalu sangat cepat:')
Udah pada liat belum, kalo belum check langsung di channel youtube "Jessica Jung" jangan lupa like komen dan subscribe 😜
Dan jangan lupa subscribe channel youtube member soshi juga guys 😘
Duhh jadi kang youtube heheh 😂


Typo bertebaran
Happy reading semua 😊










Seindah langit malam, senyum yang semu dan hampir tidak terlihat, senyum itu tetaplah indah meskipun hanya bayangan. Sinar bintang tak kalah bersinar dengan senyum itu, sebaris gigi putih yang dia tunjukkan sungguh manis. Berkali-kali aku bertanya, dapatkah bayangan ini menjadi nyata. Ada banyak pertanyaan disini, didasar hatiku yang ingin ku tanyakan langsung padamu, apakah waktu masih berpihak padaku? pada kita?

-Kwon Yuri










































































#####

Di sebuah hunian sederhana dengan ornamen mewah dan klasik, cahaya kuning dari lampu klasik semakin menambah kesan hangat. Malam hari yang dingin hingga menjalar ke hati, bukan hawa dingin malam yang terlalu dingin, hanya keadaan yang membuat hati ini menjadi lebih dingin.

Ada harapan kecil meskipun sekecil api dari gesekan korek api, ada harapan sepercik api itu berubah lebih besar, tapi ada sedikit takut didalam benak, jika api itu membesar bukankah itu dapat menghanguskan segalanya.

Beberapa orang takut jika menumbuhkan harapan menjadi besar dan semakin besar, semua yang terisi dengan harapan itu dan yang mereka tuai hanya semu semata, bahkan mungkin saja hilang.

Tiga orang wanita duduk dengan kopi dan teh diatas meja, ada beberapa camilan juga diatas meja. Mereka adalah Tiffany, Sooyoung dan Hyoyeon.

Tiffany sedang sibuk dengan ponselnya karena hari ini, hari pertamanya di Korea dan masih banyak hal yang harus diurus. Sedangkan Sooyoung sedang sibuk dengan alat kopi nya, sesekali dia mendengus kesal karena tidak tahu bagaimana cara memakainya, karena alat itu juga punya pamannya, dan sooyoung sangatlah ingin tahu. Sedangkan Hyoyeon dia hanya menikmati teh nya dan melihat pemandangan diluar jendela, entah apa yang sedang dia pikirkan, namun matanya menggambarkan kelegaan tapi ada kilatan sedih disana.

"Huhh.. benar-benar alat ini, sudah mahal tidak bisa dipakai pula.." lagi-lagi sooyoung mendengus kesal pada mesin kopi klasik itu.

"Kau menyalahkan mesin.. kau sungguh gila soo.. kau bicara dengan benda mati.. aigoo aigoo.. bayangkan ada berita anak konglomerat berakhir di rumah sakit jiwa karena tidak bisa menggunakan mesin kopi klasik mahal.." hyoyeon bicara dengan kekehan "bukankah beritanya sangat aesthetic.. aku yakin trending 1 di dunia.." kali ini hyoyeon benar-benar tertawa karena omong kosongnya sendiri.

Tiffany menatap hyoyeon yang ada disamping kiri "benar-benar aesthetic, penyebab gilanya bukan main.." kali ini tiffany menatap sooyoung yang ada didepannya "mesin kopi klasik mahal seharga ratusan juta.." mata tiffany berbinar "daebak... daebak..." tiffany bertepuk tangan layaknya anak kecil "aku ingin menjadi konglomerat itu, tapi.. aku tidak ingin berakhir di rumah sakit jiwa, kalian tahu? berakhir di rumah pangeran tampan dan kaya lebih keren.." kali ini tiffany menatap sooyoung dan hyoyeon bergantian.

REGRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang