TOMPEL PERSIA!

1K 64 0
                                    

•H A P P Y R E A D I N G•
_____

Seorang gadis berkepang dua tengah berjalan santai di lorong. Namanya Helena Bowie—Murid baru di SMA Nusantara. Kedatangannya disana membuat semua mata tertuju pada cewek tompel berbulu itu. Hari ini adalah hari kedua ia menginjakkan kaki nya di sekolah. Sejauh ini belum ada yang membully-nya. Tidak tau kalau nanti.

Berbagai macam pujian menyambut kedatangan Helena. Entah lah Helena harus senang atau nangis saat ini mendengar pujian tersebut. Ya pujian, dengan kata lain hinaan yang sangat sopan. Helena menghela nafas, biar pun dia dikatakan culun atau semacamnya, dia bukanlah gadis yang lemah. Kalau bukan di sekolah sudah ia patahkan tangan mereka.

"Hai cewek, sendirian aja nih? Tompel lo imut gini masa gak ada yang ngajak temenan?" ejek cowok berambut sedikit pirang. 

"Mana tompelnya jenis persia pula. Berbulu lebat" celetuk cowok disebelahnya.

Sontak kedua cowok itu tertawa keras. Helena menatapnya dengan malas, ia langsung bergegas pergi dari hadapan cowok tengil itu. Jangan sampai cowok itu jadi bahan kelinci percobaannya. Masa baru masuk sekolah sudah membuat ulah? Bisa bisa dia langsung di D.O seperti di sekolah lamanya.

"Dasar tuman! Kaya gak pernah lihat tompel aja mereka"

"Gak tau apa tompel ini tompel langka, limited edition. Buatan alam"

Di sepanjang jalan cewek itu terus menggerutu. Hingga langkahnya terhenti saat menangkap pemandangan yang tak seharusnya dia lihat.

Astaga apa itu?

Dibalik kaca mata tebal, mata Helena berkedip pelan. Barusan dia tidak salah lihat kan?

Sepasang adam dan hawa sedang bereproduksi. Oh bukan! Itu terlalu bar-bar jika dilakukan dilingkungan sekolah. Tapi tetap saja, berciuman hal yang tabu dilakukan dilingkungan sekolah. Wah dia melihat film blu secara langsung tanpa harus berlangganan lagi di aplikasi. Ia menggeleng pelan mengenyahkan pikiran kotor dari otaknya.

Menurut Helena berciuman juga termasuk bereproduksi. Ya reproduksi air liur!

"HEY!" teriak Helena. Kedua insan itu tidak terganggu. Cowok nya tidak bermodal apa bagaimana? Kenapa harus di sekolah. Di hotel kan bisa!

Sekali lagi Helena berteriak. Kali ini dengan seluruh tenaga yang dia punya.

"HEY! HEY TAYO!"

Kedua insan itu terkejut bukan main. Ekspresi muka mereka sangat natural, Helena saja hampir tertawa karenanya.

Tapi tunggu dulu.

Cowok itu bukannya yang kemaren datangin aku ke kelas ya bareng temannya? Batin Helena.

"Heh cewek udik! Ngapain disini ganggu aja lo" ujar cewek tadi.

Helena memutar kedua bola matanya, apa tadi katanya? Ganggu? Gak waraa nih cewek pikirnya.

"Sekolah itu tempat menuntut ilmu, tempat belajar, dan mengasah ilmu. Bukan tempat menuntut nafsu, tempat belajar bikin anak, mengasah otak mesum kalian" ujar Helena kesal. Kalau tau begini, dia akan menolak keras saat ayahnya mendaftarkan sekolah disini. Percuma sekolah elite tapi anak muridnya tidak bermoral seperti mereka.

"Lo itu cuma anak baru, gak tau apa apa. Gak usah sok nasehatin gue" kata Alan menatap tajam Helena. Kalau cowok, sudah Alan habisi saat itu juga. Se-brengseknya dia, tidak pernah terlintas di otaknya untuk bermain tangan dengan wanita. Baginya itu bukanlah lelaki.

"Aku memang anak baru. Bukan berarti aku diam aja saat lihat kalian berprilaku kotor dilingkungan sekolah. Nama sekolah yang akan tercemar disini. Jadi aku bukan peduli sama kalian berdua" ujar Helena. Dia benar bukan?

My Ugly Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang