SUDDEN ATTACK

692 71 5
                                        

Budayakan vote sesudah/sebelum
Membaca ✨

H A P P Y  R E A D I N G•

Helena memeluk pinggang Alan dengan erat, menyandarkan dagunya di pundak cowok itu. Udara malam itu terasa cukup dingin seperti menusuk ke tulang. Wajar saja, di sekeliling mereka hanya hutan dan tebing, membuat aura malam itu sangat mencekam. Gadis itu menoleh ke belakang, matanya menyipit karena lampu kendaraan mereka cukup silau. Anggota Altariksa membawa motor mereka dengan kecepatan yang bisa dibilang cukup kencang. Merasa ada yang mengelus tangannya, Helena langsung melirik Alan dari kaca spion.

"Kamu kedinginan, gak?" tanya Alan.

Helena menggeleng singkat. "Nggak, kan aku peluk kamu, jadi anget deh"

Terdengar suara tawa Alan dari balik helm. "Kalau kedinginan bilang ya, sayang" ujar Alan.

"Nggak, buat apa coba?" tolak Helena. Membuat Alan mengerutkan keningnya.

"Kenapa, hm?" tanya Alan.

Diam diam Helena tersenyum. "Aku bisa peluk kamu makin erat kalo kedinginan" jawab Helena, Alan tersenyum lebar. Cowok itu mengelus lembut tangan Helena yang melingkar manis di perutnya. Istrinya itu memang sangat pandai membuatnya tersenyum.

"Elen?" panggil Alan.

"Iya bubu?" jawab Helena sedikit geli dengan panggilannya pada Alan barusan.

"Kok bubu sih, haha" Alan tertawa.

"Kamu kenapa manggil aku?" tanya Helena dengan kening berkerut.

"Jangan buat aku khawatir" ujar Alan tiba tiba.

"Khawatir? Aku nggak ngapa-ngapain Alan" Heran Helena.

"Iya emang. Aku cuma ngasih tau kamu aja. Intinya kamu jangan buat aku khawatir, aku bisa--"

Ucapan Alan terhenti diikuti motornya yang juga berhenti secara mendadak. Tama dan Riko membawa motor mereka maju melindungi Alan dan Helena. Tepat di depan sana, berpuluh-puluh orang menghalangi jalan mereka. Penampilan mereka terlihat cukup mengerikan, mereka menggunakan pakaian serba hitam dan ditangan mereka masing masing terdapat senjata tajam maupun tumpul tanpa terkecuali. 

Alan menggenggam tangan Helena, raut wajahnya berubah sangar. Ia langsung turun dari motor diikuti teman temannya yang lain.

Alan berdiri paling depan. Tidak ada ketakutan di kedua sorot matanya saat melihat rombongan orang orang dihadapannya.

Ketika orang orang itu melepaskan helm yang sedari tadi menutup kepala mereka. Alan dan anggota Altariksa lainnya dibuat kaget bukan main. Orang-orang itu, musuh lama Altariksa setahun yang lalu. Sekarang tidak ada hujan, tidak ada badai, geng besar setelah Altariksa itu muncul tiba-tiba.

Geng Bandidos, dipimpin oleh lelaki jangkung bernama Carlevin Damien. Geng itu dikenal sebagai pemberontak di masyarakat, maka dari itu nama Bandidos kerap dicari pihak kepolisian, mereka adalah buronan. Dengar dari kabar yang beredar, hilangnya Bandidos satu tahun lalu karena bersembunyi dari pencarian polisi. Dan sekarang, cowok jangkung itu kembali mencari ulah dengan Alan. Sialan! Batin Alan.

"Sudah lama sekali bukan kita tidak bertemu?" ujar Levin tersenyum miring. Wajahnya terlihat santai, beda sekali dengan anggota Altariksa.

"Gak usah basa-basi lo!" sentak Alan penuh penekanan.

My Ugly Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang