WARFACE

594 59 8
                                    

Budayakan vote sebelum/sesudah
membaca✨
_______

•H A P P Y  R E A D I N G•

"Aku kaya nya nggak bisa nemenin kamu ke toko buku deh" ujar Alan dengan pandangan lurus ke depan.

"Loh kenapa tiba-tiba nggak bisa?" tanya Helena bingung.

"Emm, tadi papa nelfon nyuruh aku datang ke rumah sebentar. Kamu ngga apa-apa kan kali ini sendirian?" Alan menghentikan mobilnya di depan toko buku.

Helena mengangguk dan membuka seatbell. "Nggak apa apa kok Lan, kan cuma ke toko buku doang" jawab Helena tersenyum.

Cup

"Aku jalan dulu, kalo mau pulang telfon aku ya. Bye sayang" kata Alan setelah mengecup kening Helena lalu melajukan mobilnya.

Helena berjalan memasuki gedung luas itu dengan super malas. Besok adalah waktu terakhir untuk mengumpulkan tugas, namun ia dengan santainya baru mencari buku referensi sekarang. Menurut Helena kalau ia mengerjakan tugas dalam waktu kepepet, maka akan membuat pekerjaannya lebih cepat selesai tanpa harus menunda nunda. Pemikiran konyol memang, ntah lah dari mana asalnya!

"Sorry, tapi gue yang duluan ambil buku ini" ujar seorang cowok berjaket bomber hitam.

Helena mengangkat kepalanya, alisnya bertaut tajam. Apa mata cowok itu buta?

"Jelas jelas tangan gue di bawah tangan lo, ya berarti gue dong yang duluan" balas Helena.

Cowok itu dengan seenaknya menyingkirkan tangan Helena dan mengangkat bukunya di depan muka Helena.

"LO-" mata Helena membulat, apa apaan dia!

"Siapa cepat dia dapat" cowok itu mengangkat bahunya cuek dan hendak pergi sebelum Helena menarik kerah jaketnya.

"Enak banget ya lo main pergi pergi aja. Kembaliin buku gue!" ujar Helena.

"Buku lo? Lo aja belum bayar" jawab cowok itu.

Helena memutar kedua bola matanya. Kenapa disaat seperti ini harus bertemu dengan cowok super duper nyebelin. Setelah dilihat lihat lagi, cowok itu tampak tidak asing. Ia berdecak, buat apa dia memikirkan cowok seperti ini.

"Nggak sekalian lo ambil semua buku yang ada disini?" Helena menginjak kaki cowok itu dengan kuat sebelum pergi hingga cowok itu meringis kesakitan.

"Tunggu! Lo nggak jadi ambil ni buku? WOY!" panggil cowok itu dengan sedikit berteriak.

Helena mengacuhkannya seolah tidak mendengar apapun. "Mana bukunya penting banget lagi, kenapa sih itu cowok nongol tiba tiba di depan muka gue!" gerutu Helena.

"Kalau gue telfon Alan sekarang pasti dia juga baru sampai dirumah, ngga mungkin dia jemput gue kesini lagi" Helena menggaruk kepalanya karena kesal.

"Lo kutuan?"

"Bangsat! Lo itu setan apa manusia hah! Suka banget nongol tiba-tiba" kaget Helena saat cowok itu lagi lagi menghampirinya.

"Ni bukunya" cowok itu menyodorkan buku tebal berjudul KIMIA.

Sebelah alis Helena naik menatap buku dan cowok itu bergantian. "Ck! Ogah!" ketus Helena memalingkan wajahnya.

"Gue tau buku ini penting banget buat lo, ambil"

"Sok tau banget lo jadi orang" Helena menghindar.

"Gue nggak sengaja dengar ocehan lo tadi. Udah lah nggak usah gengsi, ambil nih" cowok itu memberi paksa ke tangan Helena.

My Ugly Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang