TEMU KANGEN DENGAN ALAN

867 83 1
                                    

•H A P P Y  R E A D I N G•
_____

Cowok berbandana merah itu sedari tadi celingak celinguk seraya menggaruk kepalanya. Mengelilingi seisi rumah megah mencari sesuatu. Alan yang memang ikut kerumah sepupu nya itu geram melihat Aksa lewat lewat di depannya.

"Sebenarnya lo itu cari apa?" tanya Alan memperhatikan Aksa yang sedang berjongkok di dekat pot besar disudut ruangan.

"Gue nyari my soulmate" jawab Aksa. Cowok itu berjalan menaiki tangga membuat Alan mengekor karena penasaran.

"Soulmate?" beo Alan tak mengerti.

Aksa berdecak. "Dasar pikun. Makanya sering sering main kesini biar lo ga lupa sama adek kita" ujar Aksa lalu merebahkan badannya dikasur.

Dahi Alan berkerut, cowok berkaos hitam itu melangkahkan kaki nya ke kulkas mini yang ada dikamar Aksa, ia meneguk minuman kaleng itu sambil memikirkan ucapan Aksa.

Adek? Sejak kapan dirinya memiliki adek. Adek Aksa? Mustahil, karena mereka anak tunggal.

"Siapa sih Sa, lo punya adek angkat?"

"Demi apa lo lupa? Si Stepen lupa?" tanya Aksa melotot. Bagaimana bisa Alan melupakan adeknya yang imut itu.

Stepen?

Uhuk.. Uhuk

Alan tersedak ketika mengingat nama itu. Muka Stepen terngiang ngiang di kepalanya membuat Alan bergidik ngeri seketika.

"Bangke, adek lo aja bukan gue. Ogah gue, udah mesum homo lagi hiihhh" Alan bergidik geli.

Sontak Aksa tertawa terbahak bahak, mengingat dulu Alan pernah dilecehkan oleh Stepen. Waktu itu Alan sedang minum di dapur rumah Aksa, dan Stepen datang langsung memegang selangkangan Alan tanpa dosa.

"NAH INI DIA. LO DARI MANA STEPEN ASTAGA BABANG CARIIN JUGA, KIRAIN LO ILANG PEN" teriak Aksa langsung mendekati Stepen yang baru datang dengan skateboard nya.

Stepen menyengir polos menampilkan deretan gigi putih besarnya membuat Alan menatapnya geli.

"Uhh gemas banget, baru siap makan apa sih? Kok ada cabe di giginya" kata Aksa. Cowok itu mengelus ngelus kepala Stepen lembut.

"Pasti mami nih ngasi lo cabe, ntar perut lo sakit lagi gimana, gue juga yang repot"

Memang sudah gila si Aksa, Alan memutar bola matanya malas. Ia menutup badannya dengan selimut saat Stepen mendekatinya. Alan menatap nya was was, sumpah demi apapun Alan trauma dengan tangan lentik milik Stepen. Emangnya dia kira biji penghasil manusia ini squishi sampai di uyel uyel.

"Akk akk"

"APA LO?!" Alan melototin Stepen. Membuat Stepen tertawa.

"ANJENG!"

Aksa terbahak keras melihat Stepen melompat memeluk leher Alan lalu mencium wajah cowok itu bertubi tubi.

"WOY AKSA SINGKIRIN ADEK DURJANA LO INI, SIALAN!"

"Jingan, dasar monyet!"

"Dia bukan monyet Lan, tapi simpanse kalo lo lupa" sanggah Aksa masih membiarkan Stepen temu kangen dengan Alan.

****

Akibat air dikamar mandi Helena mati, cewek itu kini harus memakai kamar mandi yang ada dikamar Alan, untung saja tidak dikunci. Bagaimana nasib kepalanya yang masih banyak busa itu?

Ia keluar dari kamar mandi dengan handuk pink yang membaluti tubuh naked nya.

Baru saja hendak membuka pintu kamar, suara bariton dari belakang membuatnya terdiam kaku.

My Ugly Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang