Budayakan vote sesudah/sebelum
membaca ✨•H A P P Y R E A D I N G•
Setiap orang pasti punya kesalahan. Setiap orang juga berhak mendapatkan kesempatan kedua. Begitupun dengan Tama, hal yang dianggap nya sepele namun menjadi masalah besar bagi keluarga besar Bowie.
Helena Bowie- adik perempuan juga cucu perempuan satu satunya di dalam keluarga besar, baik dari pihak ayah maupun ibu. Sekecil apapun masalahnya, akan menjadi besar jika itu menyangkut tentang Helena.
Masalah ini berawal karena Tama meninggalkan Helena di tepi jalan demi geng nya yang saat itu sedang bermasalah. Sebagai wakil ALTARIKSA, Tama wajib ada disana membantu teman temannya. Sampai lupa bahwa ia juga berperan sebagai kakak bagi Helena. Bayangkan saja semurka apa semua keluarga besar saat itu.
Tidak sampai disitu, karena itu juga Helena hampir celaka karena hampir dijadikan tawanan oleh musuh ALTARIKSA. Walau rencana penculikan tersebut gagal, pihak keluarga tetap tidak terima. Hingga membuat Tama merasa bersalah dan merasa gagal dalam waktu yang bersamaan. Tidak ada yang mengetahui jika ia memiliki adik, termasuk teman temannya. Hanya musuhnya itu yang tau, itupun karena mereka mengutus salah satu anggotanya untuk menguntit dirinya.
Oleh sebab itu ayah mereka mengirim Helena ke luar negeri tanpa sepengetahuan Tama, agar jauh dari bahaya yang disebabkan oleh geng tidak bermutu itu. Sampai sekarang pun pria beranak dua itu melarang keras Tama bergabung dengan geng tersebut. Selain tidak berguna, geng itu hanya merugikan diri sendiri juga orang lain. Begitulah isi pikiran Handika.
"Abang gak tidur?" ujar Helena menghampiri Tama yang sedang duduk di balkon.
Tama menoleh dan tersenyum, ia menepuk sofa di sebelahnya, bermaksud menyuruh Helena duduk disana. Dengan senang hati cewek berpiyama maroon itu duduk disana.
"Kamu sendiri gak tidur?" tanya Tama kembali.
"Gak bisa tidur" Helena cemberut.
"Kenapa hm?" tanya Tama sambil mengusap surai coklat milik Helena.
"Elen malu bilangnya" jawab Helena malu, membuat Tama mengerutkan kening nya.
"Malu apa dek?"
"Itu loh... Elen kangen sama Alan. J-jadi gak bisa tidur" Helena berujar dengan suara yang sangat kecil.
Mendengar itu Tama langsung berdecak jengkel. Helena sudah menceritakan penyebab kenapa ia bisa menikah dengan Alan, namun tidak secara detail. Helena tahu betul bagaimana sifat kakaknya itu, jika diberi tahu yang sebenarnya, Alan akan berada dalam bahaya. Tidak peduli Alan itu adalah ketuanya sekalipun.
"Sama dia aja? Sama abang engga?"
"Loh buat apa, abang kan ada di depan Elen" Helena menatap Tama dengan pandangan aneh, cemburuan sekali pikirnya.
"Masi kecil udah nikah nikah aja" ketus Tama.
"Daripada pacaran dosa, mending nikah kan. Mau ngapa ngapain juga halal"
Tama melotot " Kamu udah ngapa ngapain sama siAlan itu?" suara Tama naik se-oktaf, membuat Helena menutup telinganya.
"Engga ada"

KAMU SEDANG MEMBACA
My Ugly Wife
Genç Kurgu|Note: sebagian chapter di private, silahkan follow sebelum berselancar di cerita ini| ________ Alano Prasetya cowok tampan idaman seluruh siswi SMA Nusantara harus menanggung beban besar akibat kesalahan yang dia perbuat, karena melakukan pelecehan...