•H A P P Y R E A D I N G•
_____"Ahaii! Nesya pagi pagi udah bersinar aja" goda Aksa sambil mengedipkan matanya. Lelaki playboy kelas kakap itu sedang duduk di depan kelas bersama ketiga temannya.
Nesyarini Rinjani-cewek centil dan alay dengan kipas bulu berwarna ungu yang menjadi ciri khas nya. Cewek itu teman se-geng Bella.
"Ih Aksa aku kan jadi malu, hihi" ujar Nesya sambil mengipas wajahnya yang memerah. Membuat Aksa, Tama, Riko dan Alan bergidik jijik.
"Jangan malu sama gue Nes. Biasa juga malu maluin" celetuk Aksa lalu tertawa tertawa.
Tampak gadis itu memasang muka kesal sambil menghentakkan kakinya ke lantai. "Nyebelin banget sih lo! Dasar Aksa siluman buaya" kata Nesya lalu pergi dari sana setelah mengibaskan rambut cetarnya ke muka Aksa. Dasar neng syarini.
"LO GAK KERAMAS BERAPA ABAD WOY! NYELEKIT BANGET BAU NYA, DIMANA MANA CEWEK CANTIK TU RAMBUTNYA WANGI. LAH LO BAU BUNGA RAFLESIA!" teriak Aksa kesal.
Tama tertawa.
"Resapi dan nikmati" celetuk Tama.
"Pingsan yang ada" ketus Aksa sambil menggosok hidungnya.
"Gitu gitu lo juga pernah ngejar ngejar dia!" ejek Tama. Cowok itu tertawa lagi. Puas sekali rasanya mengejek Aksa.
"Bangsat! Anggap aja waktu itu gue belum dikasih hidayah" kata Aksa kesal sendiri mengingatnya.
"Hidayah apaan. Mana ada siluman buaya kaya lo dikasih hidayah"
"Sekarang mata batin gue udah dibuka Tam. Jadi gue bisa lihat mana yang orang mana yang setan" Aksa terkekeh.
"Jadi maksud lo dia setan?" tanya Riko.
"Lo gak liat kelakuannya udah kek kerasukan setan jablay. Geli gue" Aksa bergidik. Hih!
Riko dan Alan terbahak. Ada Tama yang suara tawanya paling keras.
"Seharusnya lo bersyukur Sa!" ujar Riko membuat Aksa bingung.
"Kenapa gue harus bersyukur" kata Aksa dengan kening berkerut.
"Lo siluman buaya dia setan jablay. Apa nggak jodoh tuh namanya" jawab Riko. Cowok berkulit eksotis itu tertawa sambil membenarkan rambutnya yang acak acakan.
"Mantan lo itu emang gak ada yang bener Sa. Cuma Rani yang paling waras" ucap Tama.
"Sampai sekarang gue masih bingung, kenapa dulu dia mau pacaran sama lo?" timpal Riko membenarkan perkataan Tama.
"Bukannya Rani udah bilang kemaren kalo dia pacaran sama Aksa karena kutukan" Alan membuka suara.
Tama dan Riko tertawa.
"Oh iyaa ingat gue" kata Tama.
Aksa melirik sinis ketiga temannya. "Bully aja gue terus! Emang gue selalu salah dimata kalian" ujarnya dramatis.
Baru saja Tama akan menjawab. Suara melengking mengintrupsi mereka.
"KALIAN KENAPA MASIH DILUAR?! MASUK SEKARANG" teriak bu Mega-Guru matematika sekaligus guru BP, yang memiliki badan gempal dan penggaris kayu panjang setinggi bahu menjadi senjata andalannya.
"Yaelah buk sebentar lagi napa" kata Aksa mencebik.
"Tau nih si ibuk. Marah marah terus everyday. Pantes belum laku laku" timpal Tama.
"APA KAMU BILANG! eh tapi benar ya kalau marah marah terus gak laku?" tanya bu Mega lalu mendekat pada Tama.
Tama mengangguk semangat. "Ya iyalah buk. Orang juga kalo jualan ngomongnya harus baik baik baru ada yang beli. Kalo ngegas mana ada buk yang mau" jawab Tama. Bahkan tangan cowok berkulit putih itu melayang sambil berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ugly Wife
Teen Fiction|Note: sebagian chapter di private, silahkan follow sebelum berselancar di cerita ini| ________ Alano Prasetya cowok tampan idaman seluruh siswi SMA Nusantara harus menanggung beban besar akibat kesalahan yang dia perbuat, karena melakukan pelecehan...