19

5K 565 25
                                    

Jennie POV

"Lisa, Lego" ini sudah kelima kalinya aku memanggil mereka berdua, ini sudah waktunya makan malam tapi mereka belum juga keluar dari kamar, sebenarnya apa yang mereka lakukan didalam sana?

Aku akhirnya memutuskan untuk menaiki tangga dan menuju kamar Lego yang berada tepat di samping kamarku dan Lisa, saat aku membuka pintu jantungku seketika berhenti karena melihat apa yang dilakukan dua orang itu didalam kamar ini "astaga! Ada apa ini?!" aku berteriak kesal karena seluruh kamar ditutupi oleh bulu yang berasal dari isi bantal.

Aku melihat Lisa dan Lego menatapku "kami sedang perang bantal mommy J" kata si pria kecil dengan polosnya.

"ini menyenangkan Jen, ayo ikut bergabung bersama kami" Lisa menambahi lalu mereka kembali saling memukul satu sama lain dengan bantal di tangan mereka.

Habis sudah kesabaranku melihat semua kekacauan ini "hentikan!" aku berteriak agar mereka berhenti namun mereka mengabaikanku, aku pun mendekati tempat tidur dan menarik telinga Lisa juga Lego hingga membuat mereka kesakitan "mommy sakit"

"Jennie, telingaku bisa putus"

"tidak sebelum kalian berhenti melakukan kekacauan"

"baiklah kami berhenti, maafkan kami" kata Lisa.

"iya mommy, lepaskan telingaku"

Karena mereka sudah memohon, aku pun melepaskan mereka. Aku melihat Lisa dan Lego kemudian saling melempar senyuman nakal, aku tahu mereka merencanakan sesuatu "jangan coba-coba melakukan sesuatu" aku memperingati dan sedetik kemudian Lisa menarik tubuhku ke arahnya, mereka berdua menyerangku cara bersamaan.

Lisa dan Lego menggelitikku tanpa ampun membuat perutku kaku karena tertawa, dan jangan lupakan seluruh tubuh kami sekarang dipenuhi oleh bulu angsa yang berasal dari bantal korban dari perang bantal Lisa dan Lego.

Kami melakukan makan malam dengan keadaan tubuh yang berantakan, bahkan di rambutku aku yakin masih ada bulu yang menempel dan lihatlah rambut Lisa yang mengembang seperti surai singa, sementara Lego hampir seluruh pakaiannya masih ditutupi bulu, konyol sekali.

"mommy, lain kali kita lakukan seperti itu lagi ya? Itu menyenangkan" kata Lego merujuk pada Lisa.

Baru saja Lisa akan membuka mulutnya, aku lebih dulu memotongnya "tidak Lego, bermainlah permainan yang lain, kau tahu akan sulit membersihkan bulu-bulu yang berterbangan dikamarmu"

Lego memajukan bibirnya, seperti halnya anak kecil pada umumnya jika keinginannya tidak dituruti maka dia akan membuat wajah kesal yang justru terlihat menggemaskan.

"psst.. Lego kita akan melakukan lagi lain kali, oke?" aku mendengar Lisa berbisik pada Lego.

"aku mendengarmu Lisa" kataku.

***

Kami berada di taman bermain, Lisa yang mengajak kami untuk menghabiskan waktu akhir pekan dengan memainkan banyak permainan yang menyenangkan. Tapi satu yang paling aku tidak suka dari sebuah taman bermain, rumah hantu. Aku terus menggerutu saat Lisa mengajakku dan Lego untuk masuk ke dalam arena rumah hantu.

"kau menyukainya Lego?" Lisa bertanya pada pria kecil yang berada disamping kirinya, sementara aku berada di samping Lisa dan tidak memiliki niat sedikitpun untuk melepas lengannya dari pelukanku, aku ketakutan sejak pertama masuk ke dalam wahana sialan ini.

"iya, disini sangat keren" aku segera menoleh pada Lego dan memberinya tatapan tidak percaya.

"Lego, bagaimana kau bisa mengatakan ini keren? Astaga aku tidak percaya ini" aku memijat pelipisku sementara aku mendengar Lisa menahan tawanya, jika kami keluar dari sini aku akan mencekiknya tanpa ampun.

Vacation (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang