20

5.1K 519 24
                                    

Jennie POV

Aku dan Lisa sedang menemui seorang dokter spesialis untuk melakukan konsultasi untuk rencana kami memiliki seorang anak, dokter menjelaskan semuanya pada kami dengan sangat baik, mulai dari prosedur awal hingga nanti kami mendapatkan donor dari seorang pria yang memenuhi syarat untuk mendonorkan spermanya.

Sejak kami masuk ke dalam ruangan Lisa sama sekali tidak mau melepas tangannya dariku, dia terus menggenggam tanganku dan sesekali tersenyum padaku sambil mendengarkan penjelasan dokter, dia sangat bahagia saat aku setuju untuk memiliki seorang anak dengannya.

"kami akan mengabari kalian setelah kami menemukan pendonor yang cocok" kata dokter.

"baik dokter, kami sangat menunggu kabar baik dari anda" jawab Lisa.

Setelah selesai berkonsultasi kami memutuskan untuk pulang ke rumah, namun dalam perjalanan pulang, tiba-tiba saja Lisa menghentikan mobil kami di sebuah toko perlengkapan bayi.

"kenapa kita kemari?" tanyaku.

"untuk membeli semua perlengkapan yang akan kita butuhkan, kita harus mempersiapkannya dengan baik baby"

Aku tertawa dengan semangat Lisa yang terlihat menggebu "bahkan aku belum mengandung dan kita sudah membeli peralatan bayi?"

"tidak masalah, justru itu akan lebih baik karena kita sudah memiliki persiapan lebih dulu" Lisa keluar dari mobil lalu membukakan pintu untukku.

"kau ingin bayi perempuan atau bayi laki-laki?" tanyaku saat kami melewati lorong - lorong diantara rak pakaian bayi.

"jika bisa menentukannya, aku ingin perempuan agar dia secantik dirimu" katanya lalu meraih satu pakaian bayi yang terlihat lucu.

Aku tidak berbohong jika saat ini aku merasa sangat bahagia, aku tidak menyangka rencana besar kami kali ini akan membuat kebahagiaan begitu besar dalam hidup kami. Aku jadi semakin tidak sabar menantikan kabar baik dari dokter spesialis.

"lalu kau sendiri? Kau ingin perempuan atau laki-laki?" Lisa bertanya padaku.

"karena aku tidak ingin ada perdebatan, aku akan memilih sama sepertimu, aku ingin anak kita perempuan"

Lisa menoleh padaku, dia menatapku dengan binar matanya yang indah, tak lama kemudian dia mencium bibirku, hanya sebuah kecupan tapi hal itu cukup membuatku terkejut.

"Lisa, orang-orang akan melihat kita" kataku sedikit memprotesnya.

Dia hanya mengangkat kedua bahunya "ini Paris Jennie, bukan Korea, biarkan saja mereka"

Yah aku setuju dengan dia, tapi tetap saja aku sedikit malu jika orang lain memperhatikan kami, setelah memilih banyak pakaian bayi yang hampir semuanya ah tidak lebih tepatnya semuanya terlihat lucu, kami akhirnya pergi dari toko dengan membawanya banyak tas belanja.

***

Aku memeluk tubuh Lisa yang bersandar di sofa sambil menonton acara tv malam ini, aku menyuapinya sebuah anggur dan dia menerimanya dengan mulutnya yang terbuka lebar, dia mengelus bahuku dengan lembut lalu berkata "seharusnya kau yang memakannya baby, kau lebih butuh itu untuk kesehatanmu dan bayi kita nanti"

Aku menggeleng "tidak, kau juga butuh, tidak hanya aku" aku menyuapinyanya lagi satu anggur , dia makan dengan sangat lucu dan menggemaskan.

"sudah cukup, sekarang aku yang menyuapimu" dia mengubah posisi duduknya yang awalnya kakinya berada diatas meja kini dia turunkan dilantai lalu mengambil wajah kaca yang berisi anggur dari tanganku, Lisa memetik satu anggur dan mengarahkannya ke mulutku. Aku tersenyum sebelum akhirnya aku membuka mulutku untuk menerima suapannya.

Vacation (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang