"Lisaaa!!!"
Seorang wanita menjerit kesakitan di ruang persalinan, tangannya sama sekali tidak ingin melepaskan lengan istrinya yang dengan setia menunggunya dan menerima semua rasa sakit karena si wanita hamil mencengkram dan menancapkan kukunya di lengan sang istri.
Bagaimana pun sakitnya Lisa harus tetap bisa menahan, ini tidak sepadan dengan rasa sakit yang dirasakan Jennie saat ini, meskipun sebenarnya Lisa tidak bisa menahan lagi rasa sakit dilengannya, di cakar dan sesekali juga dijambak rambutnya oleh Jennie.
"terus dorong nyonya, kepala bayinya sudah kelihatan" kata dokter yang membantu persalinan Jennie.
"ayo baby, dorong lebih kuat" Lisa menyemangati Jennie.
Jennie dengan sekuat tenaga dan merasakan rasa sakit dibagian pusatnya terus berusaha mengeluarkan bayinya, wanita itu menarik nafasnya dan menghembuskannya sembari mendorong dengan sisa tenaganya, tangannya meraih rambut Lisa yang dan kembali menjambak istrinya yang malang itu untuk menyalurkan rasa sakit yang ia rasakan, setidaknya dengan itu Lisa juga merasakan bagaimana sakitnya melahirkan seorang bayi.
"aaggrhhh... Jennie sakit!!"
Seakan tidak peduli dengan jeritan istrinya, Jennie terus menjambak rambut Lisa, sementara yang dijambak pun hanya bisa pasrah sembari ikut berteriak menahan rasa sakit dikepalanya.
***
Lisa POVAku membuka mataku dan menggerjabkannya beberapa kali, aku bangun dari posisiku dan melihat sekelilingku.
"hei, ada apa?" aku segera menoleh saat mendengar suara seseorang yang sangat familiar.
Dengan wajah kebingungan aku pun bertanya "dimana bayinya?"
"bayi? Bayi apa honey?"
"tentu saja bayi kita, dimana dia?"
Jennie melihatku dengan keningnya berkerut "kau ini kenapa? Bayi kita masih ada didalam perutku, dia tidak kemana-mana" istriku itu menunjuk pada perutnya yang memang masih sama, tampak bulat dan besar.
"lalu tadi siapa yang melahirkan? Aku menemanimu di ruang bersalin tadi"
Jennie menepuk pipiku beberapa kali "hei, tenanglah, kau pasti baru saja bermimpi, bayinya belum lahir" dia mengecup bibirku dan itu berhasil membuatku tersadar dengan sesuatu.
Aku menghela nafasku dan memijat pelipisku "astaga, jadi tadi hanya mimpi? Tapi itu terasa sangat nyata, bahkan jambakanmu dikepalaku sangat nyata"
"aku menjambakmu?"
"eoh, karena kesakitan kau menjambak rambutku sangat kuat, sampai aku merasakan sakit dan pening dikepalaku"
Jennie tertawa setelah mendengar ceritaku "astaga, ada-ada saja, tidak mungkin aku..."
Tiba-tiba wajah Jennie terlihat kesakitan dan itu membuatku khawatir padanya "a-ada apa?" dia meremas lenganku dan aku pun terkejut saat sprei menjadi basah oleh cairan "hei, hei baby, kau tidak apa-apa?"
Dia menggelengkan kepalanya "bayinya, bayinya akan lahir!!" dia berteriak cukup kerasa membuat gendang telingaku seakan mau pecah.
Aku pun panik dan segera mencari ponselku untuk menghubungi ambulans, satu tanganku memeluk tubuh Jennie dan yang satunya lagi memegang ponsel yang aku tempelkan di telingaku menunggu teleponku tersambung oleh pihak rumah sakit. Tak butuh waktu lama panggilan itu tersambung namun aku sedikit kesulitan untuk berbicara karena saat ini Jennie sedang menarik rambutku kebelakang sampai kepalaku mendongak keatas, astaga mimpiku menjadi kenyataan.
***
Lisa berjalan mondar - mandir didepan ruang bersalin, ia menggigit kuku jarinya dengan harapan waktu cepat berlalu dan bayinya segera lahir didunia, mendengar suara jerit kesakitan istrinya didalam sana membuat Lisa tidak bisa tenang, keringatnya terus membasahi keningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vacation (SELESAI)
FanfictionJenlisa Semuanya berawal saat aku berlibur di negara gajah putih, Thailand Comedy, romance GXG