[C]

252 57 24
                                    

Maaf ya kalau typo:( siap komen pendapat kalian disetiap paragraf cerita ini? Spam komen kalian itu berpengaruh sama kecepatan saya update loh hihi><

- ▪ -

   Hari ini Jeongyeon libur bertugas karena akhir pekan yang artinya Jimin diawasi sepenuhnya oleh Tuan Park itu sendiri, jadi Jeongyeon bisa bersantai dan mengistirahatkan tubuhnya setelah enam hari penuh bekerja. Jam sudah menunjukkan pukul 08.30 kst tetapi Jeongyeon masih sibuk dengan kasurnya, menjelajahi alam mimpi. Saat tepat pukul sembilan siang, gadis itu membuka maniknya.

Menguap sebentar sembari mengumpulkan kesadarannya. Setelah beberapa menit dirinya terduduk, Jeongyeon menapakkan kakinya dilantai kamarnya. Berjalan keluar tanpa membenahi selimut yang semalam dipakainya. Gadis itu berjalan pelan menuju kulkas, mengambil satu kotak susu lalu menuangkan nya di cangkir. Setelah itu Jeongyeon memanaskan sebentar susu yang diambilnya didalam microwave.

"Ah, hari libur memang selalu terasa menyenangkan. Sayang sekali liburku hanya sehari dalam seminggu. Pekerjaan menjanjikan seperti ini sangat melelahkan," Jeongyeon bermonolog sendiri sembari menunggu susu yang diletakkan nya didalam microwave. Setelah penanda waktu microwave miliknya berbunyi, Jeongyeon mengambil susu itu lantas menuju sofa. Merebahkan tubuhnya disana.

"Akhirnya! Nikmat sekali bermalas-malasan seperti ini, yosh Yoo Jeongyeon sekarang waktunya kau menjadi raja di rumahmu sendiri. Oke langkah pertama aku harus mencari remot tv, ck dimana aku meletakkan benda itu,"

Jeongyeon sibuk menggapai gapai tiap sudut sofa guna mencari remot televisi nya, setelah cukup lama akhirnya apa yang dicarinya dia temukan.

"Sekarang langkah kedua, menyalakan tv lalu setelah itu langkah terakhir tentu saja berdiam diri disofa ini. Ayo kita menuju langkah kedua terlebih dahulu yaitu menyala--"

Ding dong!

Dering bel rumahnya membuat perkataan juga segala tatanan acara nya menikmati akhir pekan tertunda, dia mendesah malas sembari menatap tajam ke arah pintu. Ingin menyumpahi siapa saja yang bertamu disaat tubuhnya sangat malas untuk sekedar berjalan.

"Iya iya, sebentar." Pada akhirnya tetap saja Jeongyeon menegakkan tubuhnya lalu berjalan ke sumber suara, rela meninggalkan acaranya yang ingin segera menonton televisi. Gadis itu membuka pintu rumahnya bermaksud mengetahui siapa yang bertamu dijam seperti ini, rasa rasanya surat kabar mingguan langganan nya sudah datang sejak pagi tadi.

"T-tuan Park, tuan muda. Selamat pagi, maaf sebelumnya ada keperluan apa tuan Park dengan tuan muda mengunjungi kediaman saya?"

Didepan sana berdiri Park Nam Gi bersama Jimin, wajah pemuda itu tampak kesal. Seperti nya acara bersantai Jeongyeon untuk kali ini akan gagal begitu saja, entah apa yang akan terjadi kali ini namun perasaan Jeongyeon sudah berfirasat buruk.

"Selamat pagi Yoo, maafkan aku mungkin mengganggu mu diluar hari kerja mu. Tetapi aku sangat membutuhkan pertolongan mu untuk menjaga Jimin, setidaknya sampai sore nanti. Aku harus menghadiri rapat penting dan bocah kurang ajar ini sudah berusaha kabur."

"Ayah hentikan! Aku bukan anak kecil lagi dan aku tidak mau menghabiskan waktuku dengan dia!" Jimin tidak terima dengan perkataan ayahnya, dia menunjuk nunjuk wajah Jeongyeon dengan nada marah.

'Memangnya aku mau menghabiskan waktu bersantai ku dengan bocah sepertimu, sial sekali hari libur dan semua rencana bersantaiku,' Batin Jeongyeon didalam hati namun dia tetap tersenyum manis mendengar Jimin yang masih menunjuk nunjuk wajahnya dengan tidak sopan, dalam hati dirinya ingin menendang Jimin dari depan pintunya jika saja dia tidak terikat pekerjaan dengan Ayah dari bocah itu.

Your EcstasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang