Hari telah menjelang malam, lampu lampu gemerlapan pun sudah beberapa saat lalu menyapa setiap sudut Seoul. Meski begitu, padatnya jalanan beraspal kota ini tidak pernah berhenti sejenak guna beristirahat. Pun sama dengan seorang gadis yang baru saja keluar dari kediaman megah keluarga Park, siapa lagi jika bukan Yoo Jeongyeon. Gadis itu berjalan ke arah mobil dinas miliknya, jujur, meskipun Jimin masih belum pulih dari cidera yang dialaminya tidak membuat Jeongyeon bebas dari rasa pegal yang selalu menyapa tiap persendian tubuhnya. Seharian ini saja Jeongyeon dibuat pusing dengan tingkah laku Jimin ditambah kedatangan Jungkook.
Gadis itu bersandar sejenak dikursi kemudi, memejamkan kedua matanya sembari menghembuskan nafas pelan. Rasa yang dirinya rasakan selepas bekerja memang selalu sama, rasa lelah yang amat khas. Andaikan ada pekerjaan yang bisa membuat Jeongyeon bergelimang harta hanya dengan tidur tanpa perlu melakukan hal melelahkan semacam ini pasti tanpa pikir panjang Jeongyeon akan mengambil pekerjaan tersebut.
Dia menoleh ke arah arloji kecil yang melingkar di pergelangan tangannya, saat ini hampir makan malam. Mungkin Jeongyeon akan mampir ke restoran atau cafe sebentar guna mengisi perutnya. Memang, seharusnya dia tidak pulang malam seperti ini lantaran Jimin masih cidera jadi jam kerja miliknya pun dipotong. Namun baru dua jam Jeongyeon menghempas kan tubuh dirumahnya, sebuah telepon dari Tuan Park yang mengabarkan Jimin tidak ada dirumah membuat Jeongyeon mau tidak mau harus kembali bekerja guna mencari Jimin.
Beruntung Jeongyeon menemukan Jimin di supermarket tidak jauh dari kediaman milik pemuda itu, Jimin terlihat bersungut-sungut karena dituduh kabur dari rumah. Pemuda itu mengatakan jika dia hanya merasa bosan terus menerus berbaring ditempat tidur dan ingin memakan ice cream namun persediaan ice cream dilemari pendingin miliknya sudah habis, jadi dia berinisiatif membeli sendiri dengan memesan taxi karena Jeongyeon sudah pulang dan dia tidak ingin merepotkan Jeongyeon.
"Tuan muda, jika tuan memang membutuhkan sesuatu jangan ragu untuk meminta bantuan kepada saya. Jangan mengerjakan hal itu sendiri,"
Jeongyeon mengirimkan pesan tersebut kepada Jimin sebelum menghidupkan mesin mobilnya. Namun Jeongyeon urung untuk segera menjalankannya mobil nya lantaran dering notifikasi terdengar.
"Aku tahu! Kau sudah mengatakan hal itu puluhan kali sejak tadi, tidak perlu diingatkan lagi."
Membaca balasan Jimin membuat Jeongyeon mengulas senyum, ah, anak itu selalu sama memang. Setelah membalas pesan tersebut seperlunya, Jeongyeon segera menjalankannya mobilnya keluar dari halaman rumah keluarga Park. Kini mobil alphard yang tengah Jeongyeon kendarai membelah jalanan Seoul dimalam hari. Sebenarnya Jeongyeon selalu suka bagaimana kota ini terlihat dimalam hari, rasanya Seoul lebih indah dengan pacaran warna warni lampu disepanjang jalan.
Jeongyeon memilih untuk memberhentikan mobilnya disebuah cafe mungil. Dia memang berencana memakan sedikit makanan ringan atau beberapa potong kue karena dia mulai merasa lapar. Tanpa basa-basi Jeongyeon segera memasuki cafe tersebut lantas memesan pasta, americano, serta satu potong cheesecake. Cafe yang dikunjunginya ini cukup sepi, hanya ada beberapa orang yang tengah menikmati makanannya disini. Jeongyeon cukup beruntung karena dia tidak terlalu suka keramaian.
Gadis itu memilih tempat duduk didekat jendela dengan begitu dia dapat melihat Seoul dari dalam. Sebuah suara berat yang menyapa rungu Jeongyeon membuat dia yang asik menikmati pemandangan Seoul dimalam hari menjadi menoleh ke arah lain, tepatnya ke sumber suara.
"Jeongyeon? Kebetulan untuk yang kesekian kalinya aku bisa bertemu dengan mu disini," Suara tersebut tampak berbicara dengan nada senang sembari tertawa pelan. Jeongyeon terkejut lantaran didepannya berdiri Seokjin, pebisnis muda sekaligus kolega Tuan Park yang pernah ditabraknya secara tidak sengaja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Your Ecstasy
Fiksi Penggemar[Warn : Usia karakter di dalam cerita ini tidak menyesuaikan usia mereka di kehidupan nyata, pengubahan usia karakter disesuaikan dengan alur cerita.] Highest rank #7 in Jeongmin - 23/05/21 ▪ "Kau hanya bodyguard ku jadi berhenti mengurusi hidupku,"...