[F]

290 58 42
                                    

Piip Piip! Double update! Tapi karena saking semangatnya ngetik sehari ini, mata saya sakit:> kayanya saya ga update dalam waktu dekat deh:" Maklum ya kalau banyak typo.

__________________

  Jimin hanya bersekolah setengah hari saja hari ini dikarenakan persiapan untuk festival budaya dan Jimin tidak mengambil apapun. Entah apa yang Jimin ambil di acara tersebut, yang pasti saat ini Jimin tengah duduk manis didalam mobil bersama Jeongyeon dengan seorang temannya yang belakangan ini Jeongyeon tahu namanya Jungkook.

Berbeda dari Jimin, Jungkook sangatlah sopan kepada Jeongyeon. Gadis itu sangat gemas melihat betapa lucunya Jungkook yang selalu memamerkan gigi kelinci manisnya saat tersenyum ke arah Jeongyeon. Seperti biasa pula, Jimin meminta Jeongyeon untuk berhenti disebuah supermarket guna membeli sesuatu.

"Noona, Noona mau es krim?"

Jungkook menghampiri Jeongyeon saat gadis itu ingin menyusul Jimin yang sudah terlebih dahulu berlari masuk ke dalam supermarket. Merasa sedang diajak bicara, Jeongyeon kembali menoleh ke arah Jungkook.

"Aku mau membeli es krim, Noona mau ya?"

Oh astaga, rasanya Jeongyeon ingin mengelus puncak kepala Jungkook. Remaja itu sangat sangat sangat menggemaskan dimata Jeongyeon. Baru pertama kali dihidupnya ada yang memanggil nya dengan sebutan 'Noona'. Jeongyeon menjawab pertanyaan Jungkook  dengan anggukan.

"Tentu saja saya akan senang hati menerima es krim dari tuan Jungkook."

Karena Jungkook teman Jimin jadi Jeongyeon memanggil pemuda itu dengan sebutan 'tuan' juga untuk menghormati Jungkook. Jeongyeon juga memanggil semua kolega Tuan besarnya dengan sebutan Tuan atau Nyonya, jadi dirinya pun berpikir demikian dengan teman teman Jimin. Namun Jungkook justru mencebik sebal.

"Noona panggil aku Jungkook saja, tidak perlu formal seperti itu."

"Tetapi Anda teman dari Tuan muda jadi saya harus mengho--"

"Kalau Noona masih memanggil ku tuan, es krimnya akan aku makan sendiri!"

Jungkook sudah lebih dulu berlari sembari berkata demikian sebelum Jeongyeon menyelesaikan perkataannya. Gadis itu menatap punggung Jungkook. Dibanding Jimin, Jungkook mempunyai tubuh yang bagus diusia sekolahnya. Meskipun tubuh Jimin juga sangat bagus, tetapi tinggi badan Jimin dibawah Jungkook. Itu sebabnya Jungkook tidak terlihat seperti anak sekolah menengah atas dikarenakan proporsi tubuh juga tinggi badannya yang bagus.

Mungkin jika Jungkook berjalan berdua dengan dirinya tidak terlihat seperti bocah tujuh belas tahun yang sedang berjalan dengan gadis dua puluh tahun dikarenakan jika dilihat aura Jungkook boyfriendable.

Tadinya Jeongyeon mengurungkan niatnya untuk menyusul Jimin mengingat pemuda itu sedang bersama temannya dan tidak ada yang mencurigakan dimata Jeongyeon, tetapi dirinya langsung mengubah pikirannya saat sosok Jimin sudah tidak tertangkap pandangannya. Padahal beberapa saat lalu Jeongyeon masih melihat Jimin.

Dengan segera Jeongyeon masuk ke dalam supermarket dan mencari Jimin, ditelusuri nya setiap lorong tetapi dirinya masih tidak menemukan Jimin maupun Jungkook. Tidak menyerah, Jeongyeon masih terus menyusuri lorong demi lorong diantara rak rak yang mengapit. Setelah cukup lama, akhirnya dirinya melihat Jimin yang berjongkok di sekitar kardus karus yang ditumpuk jauh dibelakang.

Karena tempat tersebut letaknya jauh dari rak rak yang berderet, Jeongyeon sedikit kesulitan menemukan dua remaja tersebut.

"Ayo, kau coba saja sedikit. Aku juga sudah mencobanya sedikit."

Your EcstasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang