BACA! Membaca apa yang saya sampaikan ini ngga memakan banyak waktu kalian, sebelum kalian beralih ke isi cerita.
Begini, nulis suatu cerita kaya gini itu butuh mikir juga. Meskipun saya tau cerita saya cuma sekedar fanfiction/fiksi penggemar yang mungkin kalian ga terlalu mikirin cara penulisan saya asalkan castnya Jimin dan Jeongyeon tetep kalian baca, tapi saya pribadi selalu berusaha memperbaiki gaya penulisan saya biar nyaman kalian baca. Dan hal itu ga gampang, saya perlu belajar, belajar, dan belajar. Jadi setidaknya hargai apa yang saya pelajari dan saya terapin di setiap karya saya dengan mengomentari hal apapun itu. Bahkan kalau kalian mau ngehujat/ngasih masukan saya akan amat sangat berterima kasih. Komentar kalian lebih saya harapkan dari vote. Jadi mohon kerja sama nya. Terimakasih.
___
"Jeongyeonie noona!" Yap, agaknya tidak perlu ditanyakan lagi siapa pemilik suara ceria juga menyenangkan tersebut. Jelas seorang pemuda bernama Jeon Jungkook.
Kini pemuda itu tengah berada di tengah tengah antara Jimin juga Jeongyeon. Jelas saja Jimin dongkol, siapa yang tidak dongkol jika tiba-tiba tanpa diundang datang seseorang yang tanpa rasa bersalah memergoki dirinya dan Jeongyeon di taman rumahnya. Lantas lagi lagi tanpa tampang berdosa, Jungkook seenaknya masuk ke dalam rumahnya sembari mengajak Jeongyeon padahal sudah jelas kediaman tersebut milik Jimin bukannya milik Jeongyeon.
"Kau itu mengapa tiba-tiba datang ke rumah ku? Aku yakin sekali hari ini tidak ada kerja kelompok denganmu, jadi aku tidak mempunyai urusan dengan mu lagi bukan?" Jimin melempar pertanyaan saat Jungkook tengah seru serunya mengoceh segala hal kepada Jeongyeon. Sontak Jungkook menoleh sekilas, hanya sekilas sebelum akhirnya kembali menatap Jeongyeon dengan antusias.
"Memangnya salah kalau aku berkunjung? Aku 'kan sedang menjengukmu, Jim. Lihat, kau bahkan tidak dijenguk siapa pun selama tiga hari ini. Bukankah aku cukup baik hati?"
Jungkook menimpali tanpa menatap Jimin, padahal alasan pemuda itu datang guna mengunjungi Jimin tetapi selama hampir setengah jam yang Jungkook lakukan hanya menempel kepada 'Noona' nya itu. Jelas saja Jimin mendecih, alasan Jungkook ini klasik sekali. Selama berteman dengan nya, tidak sekalipun Jungkook mengunjungi nya meskipun pemuda itu tergolong ramah, Jungkook tetaplah bukan tipe orang yang suka berkunjung ke rumah kawannya. Jelas saja ada alasan lain.
"Aku tidak butuh dijenguk, lagipula aku baik baik saja dengan gadis ini di sebelah ku. " Jimin berjalan tertatih guna duduk di sebelah Jeongyeon lantaran Jungkook tadi menengahi mereka berdua, membuat posisi Jimin tidak lagi dekat dengan Jeongyeon.
Setelah berhasil duduk di sebelah Jeongyeon, pemuda itu menarik lengan Jeongyeon. Mendekap nya perlahan dengan wajah yang datar seakan akan yang dia lakukan ini hanyalah hal biasa. Jangan tanya mengapa Jeongyeon hanya diam saja, sungguh dirinya bingung mengapa akhir akhir ini para bocah ini selalu tampak mengerubungi dirinya. Apalagi Jeongyeon merasakan ada atmosfer yang tidak menyenangkan diantara Jimin dan Jungkook akhir akhir ini.
"Noona, noona! Lihat, masa Jimin melarangku menjenguk nya," Jungkook tampak tidak Terima dengan perkataan Jimin dan beringsut mendekati Jeongyeon pula.
"Anu.. Jungkookie, pasti tuan muda tidak bermaksud seperti itu." Jeongyeon tersenyum ke arah Jungkook, berusaha untuk melerai keduanya dari perdebatan yang Jeongyeon sendiri pun tidak paham karena apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Ecstasy
أدب الهواة[Warn : Usia karakter di dalam cerita ini tidak menyesuaikan usia mereka di kehidupan nyata, pengubahan usia karakter disesuaikan dengan alur cerita.] Highest rank #7 in Jeongmin - 23/05/21 ▪ "Kau hanya bodyguard ku jadi berhenti mengurusi hidupku,"...