[ Happy reading ]
"Hari ini kau terlihat berbeda, Leticia. Ada apa?" Damarion bertanya kepada putri semata wayangnya. Karena memang hari ini gadis bawel itu lebih banyak diam dan seperti terlihat seperti orang bingung. Damarion tidak tau bahwa putrinya bukanlah Leticia yang dulu.
"Aku hanya sedikit kurang enak badan, ayah." Leticia beralasan, tentu ia tidak akan memberitahu bukan kejadian yang sebenarnya? Lagipula jika ia benar-benar menceritakan nya kepada Damarion dan Joana apa mereka percaya dengan ceritanya yang kurang lebih sama seperti dongeng?
Joana langsung menatap putrinya khawatir. "Apakah bunda perlu memanggil dokter?"
"Tidak perlu bunda, aku hanya butuh tidur dan mengambil beberapa waktu untuk beristirahat."
"Setelah makan malam, tidurlah. Besok kamu harus datang di hari pertama sekolah mu."
Leticia menaikkan sebelah alisnya bingung, "Sekolah?"
"Ya. Besok adalah hari pertama kamu bersekolah di sekolah biasa, bukankah kamu yang memintaku agar memindahkan mu dari sekolah kerajaan ke sekolah biasa?" Damarion bersuara.
"Benar ayah, aku hanya tidak menyangka akhirnya hari esok akan tiba. Aku tidak sabar."
Damarion tersenyum. "Istirahatlah, agar esok tubuhmu merasa lebih baik."
Leticia berdiri dan siap untuk kembali ke kamarnya, "Selamat malam untuk bunda dan ayah."
Walaupun terlempar ke dunia yang berbeda, tapi kehidupan Leticia kurang lebih sama dengan kehidupannya yang dulu. Ia masihlah seorang gadis yang memiliki garis keturunan kerajaan hingga ia dijuluki seorang putri dan memiliki tahta akan hal tersebut. Yang membedakan hanyalah kini ia menjadi seorang putri di zaman modern yang mengharuskan ia untuk bergaul dengan orang-orang biasa diluar sana. Tidak seperti putri Leticia yang dulu, ia hanya bergaul dengan beberapa temannya yang juga berasal dari keturunan kerajaan.
Kini juga sistem kerajaan terlihat sedikit berbeda seiring berjalannya waktu. Saat Leticia menggeledah kamarnya sore tadi ia tak sengaja melihat kalender yang juga terdapat di sebelah foto keluarga. Ia melihat bahwa hari ini ia hidup di tanggal 26 Januari 2020, yang artinya hari ini adalah kehidupan 35 tahun yang akan datang dari Leticia yang dulu. Karena Leticia yang dulu hidup di tahun 1985. Awalnya ia sangat terkejut, namun Leticia memutuskan untuk mencoba menjalani kehidupan barunya yang semoga saja lebih bahagia dari kehidupannya yang dahulu.
***
"Bukankah itu putri Leticia?"
"Wajahnya sangat cantik."
"Aku iri padanya."
"Jadi, seorang putri dan pangeran kerajaan akan bersekolah disini?"
Leticia menginjakkan kakinya di sekolah pagi ini, sejak langkah pertamanya semua orang sibuk dengan gunjingan mereka masing-masing yang membuat Leticia agak sedikit risih.
Dengan anggun, ia berjalan melewati lorong sekolah tanpa memperdulikan semua tatap siswa kepadanya. Ia berjalan menuju ruang kepala sekolah, dan sesampainya di ruangan tersebut, kepala sekolah menyambut nya dengan sangat baik.
"Selamat pagi putri Leticia! Bagaimana kabarmu? Apakah selama perjalanan menuju sekolah menyenangkan?"
Leticia mengangguk kecil lalu menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan pak kepala sekolah tersebut, "Kabarku baik, perjalanan ku juga menyenangkan."
"Syukurlah. Suatu kehormatan bisa menerimamu di sekolah ini atas perintah Tuan Damarion secara langsung, semoga hari-hari mu selama bersekolah disini terasa menyenangkan."
Leticia mengangguk.
"Mari, saya antar kamu ke kelas."
Leticia berjalan mengikuti kepala sekolah tersebut dari belakang. Kelasnya cukup jauh dari ruang kepala sekolah, terlebih lagi sekolah ini sangat luas, hingga Leticia harus berjalan cukup lama. Tak lama setelah itu langkahnya terhenti di depan sebuah ruangan yang akan menjadi kelasnya selama setahun kedepan.
Leticia memasuki kelas sambil menunduk, masih mengikuti langkah kepala sekolah yang berada di depannya.
"Selamat pagi anak-anak! Seperti yang kalian semua sudah tau, hari ini putri dari kerajaan Damarion memutuskan untuk bersekolah di sekolah ini. Jadi bersikap baiklah padanya. Leticia, ayo perkenalkan dirimu."
Leticia menatap calon teman-temannya yang berada di kelas tersebut, semua siswa laki-laki baik perempuan memandang nya takjub. Ia bersyukur setidaknya di hari pertamanya sekolah ia tidak dapat pandangan mengintimidasi dari teman-teman nya.
"Hai! Perkenalkan namaku Leticia Meyline Gladstone, semoga kita bisa berteman baik."
Semua siswa bersorak menyambut kedatangan Leticia dengan baik dan gembira. Bagaimana tidak, mereka semua yang berada di kelas ini mungkin merasa terhormat bisa memiliki teman sekelas seorang putri kerajaan yang sangat cantik. Terlebih lagi keluarga Damarion Gladstone adalah salah satu keluarga kerajaan yang dikenal memiliki banyak kekayaan namun sangat royal dan rendah hati, tak banyak dari mereka yang iri dengan hal itu, apalagi keluarganya terlihat sangat harmonis jika dilihat dari sudut pandang manapun.
"Silahkan duduk putri Leticia." Kepala sekolah tersebut mempersilahkan Leticia untuk duduk di tempatnya. Di kelas tersebut ada dua bangku kosong, dua-duanya sama-sama dekat dengan jendela dan berada dibaris yang sama yaitu kedua dari belakang. Leticia memutuskan untuk duduk di kursi paling belakang, membiarkan kursi di depannya kosong.
Namun tiba-tiba saja seorang pria memasuki kelas tersebut dan mengklaim kursi yang saat ini Leticia duduki adalah kursi miliknya.
"Milik ku. Kursi ini milik ku."
Leticia mendongak untuk melihat siapa orang yang mengusiknya, matanya membulat sempurna saat mengenali pria tersebut, dia adalah pria yang sangat Leticia cintai.
"Gevariel?"
To be continued. . .
Hai hai balik lagi sama author kece ni hehe. Jangan lupa di vote dan comment ya sobat-sobat semuanya. Kritikan dan saran juga terbuka lebar untuk kalian semua~
KAMU SEDANG MEMBACA
Alter Ego [END]
FantasíaLeticia, merupakan seorang gadis cantik keturunan bangsawan. Suatu saat ketika ia terbangun dari tidurnya, ada sesuatu yang berubah. Ia bukanlah Leticia yang dulu. "Jadi, kamu yang membunuh semua teman-temanku?" Leticia menggeleng. Ia tidak ingin...