Bab 08 - Falling Leaves

302 47 10
                                    

[ Happy reading ]

Sudah memasuki pertengahan September. Musim gugur yang identik dengan kehangatan pun sudah tiba. Daun-daun perlahan mulai berguguran, menghempaskan dirinya secara sukarela kepada tanah. Membiarkan angin menyapu rapuhnya ranting di atas pohon yang kokoh di atas sana.

Hari ini Leticia sengaja berangkat ke sekolah lebih pagi, ia tidak ingin melewatkan moment musim gugur kali ini begitu saja. Suasana pagi yang cerah, ditemani oleh suara kicauan burung yang merdu, menambah kehangatan suasana hatinya pagi ini.

Exeter Newcastle. Dari namanya saja sudah terlihat mewah bukan? Sekolah ini adalah salah satu sekolah yang cukup berkelas. Para siswanya berasal dari anak-anak keturunan konglomerat kelas atas, anak pemerintah, bahkan seorang putri seperti Leticia. Sekolah ini memang masih kalah mewah dengan sekolah yang dibuat khusus kerajaan, namun semua fasilitas disini sudah lebih dari cukup dibandingkan sekolah swasta lainnya.

Pagi ini Leticia menyempatkan dirinya untuk sekadar berkeliling di luasnya Exeter Newcastle. Dengan ringan, kakinya melangkah menuju sebuah taman yang tampak cantik dengan daun-daun berwarna kuning kecokelatan. Ia menghirup udara segar pagi ini dan menghembuskan nya kembali, suasana hatinya pagi ini sangat baik.

Namun suasana hati yang baik itu tak bertahan lama, ketika Leticia tak sengaja melihat Devian sedang bercengkrama dengan seorang gadis di bawah pohon maple yang tak jauh dari tempatnya berada. Leticia memperjelas pandangan nya, untuk memastikan siapa gadis yang ada disana. Dan tangannya langsung mengepal kuat begitu melihat orang itu adalah Alena.

Deja vu. Kenapa pemandangan ini persis seperti yang sudah Leticia alami sebelumnya. Sore itu di musim gugur, ketika ia sedang berjalan-jalan di taman dan tak sengaja melihat Viona dan Gevariel yang sedang bercumbu. Ingat? Jikalau sore itu Leticia lebih memilih meninggalkan mereka, lain halnya hari ini. Gadis itu memilih untuk menghampiri mereka yang sedang asik bercengkrama.

"Selamat pagi!" Sapa Leticia ramah kepada keduanya.

Devian yang sedang asik bercengkrama itupun kaget begitu melihat Leticia sudah berada di sekolah sepagi ini. "Oh, tumben sekali kau sudah berada di sekolah sepagi ini, Leticia."

"Aku hanya ingin menikmati suasana musim gugur di sekolah, apa tidak boleh?"

Devian mendekatkan dirinya kepada Leticia, "Tentu boleh, tuan putri."

Leticia tersenyum begitu mendengar suara lembut Devian. Lalu tak lama setelah itu pandangan nya menatap Alena, yang sedang tersenyum kepadanya.

"Apa yang kau lakukan di taman sepagi ini Alena?" tanya Leticia.

"Sama sepertimu, aku hanya sedang menghirup udara segar di pagi yang indah ini, Putri Leticia."

"Jangan panggil aku begitu Alena, cukup panggil aku Leticia."

"Baiklah," putus Alena cepat.

Alena merasa ada yang ingin dibicarakan oleh Leticia kepada Devian, jadi ia memutuskan untuk pergi lebih dahulu.

"Aku harus segera kembali ke kelas, sampai bertemu lagi ya." Alena berjalan dengan langkah terburu-buru.

"Semoga harimu menyenangkan, Alena," ucap Devian setengah berteriak, untuk memastikan gadis itu mendengar ucapannya.

Leticia menatap Devian tak suka, apakah pria ini menyukai Alena? Apakah mereka ternyata memiliki hubungan khusus seperti Viona dan Gevariel di dunianya? Leticia menggelengkan kepalanya, berusaha membuang pikiran negatif tersebut, karena nyatanya Devian juga berlaku manis dan lembut kepada dirinya. Devian juga mengatakan bahwa Alena hanyalah seorang teman, jadi tidak ada salahnya bukan untuk berbaik sangka?

Alter Ego [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang