-Draco POV-
"Apa semuanya baik-baik saja?!" Aku bertanya khawatir pada Hermione, Ron dan Harry.
Setelah kepergian (Name) dan pasukannya, semuanya kembali berbenah setelah kerusakan yang terjadi. Dan Prof. Dumbledor... sayangnya ia telah meninggal karena pertarungan itu.
Semua orang menunduk dalam, berduka untuk kematian Prof. Dumbledor. Kami semua melepaskan cahaya lumos ke langit secara bersamaan sebagai tanda penghormatan terakhir untuk kepergiannya.
"A-aku tidak menyangka hal ini dapat terjadi." Hermione menutup wajahnya sedih. Semua yang terjadi hari ini terlalu tiba-tiba untuknya.
"(Name)... sebenarnya ada apa denganmu?" Harry bergumam frustasi merasa tak percaya.
Aku masih tetap merasa bingung mengapa (Name) bisa berada di pihak Gellert. Namun disamping semua hal yang terjadi hari ini, aku merasa sangat bersyukur mengetahui dia masih hidup. Aku benar-benar tidak tau harus merasa senang atau sedih saat ini.
"Kita harus menyelidiki ini! Aku merasakan sesuatu yang aneh telah terjadi padanya. Entah nantinya dengan terpaksa atau tidak, kita akan berakhir dengan melawan (Name)." Hermione berkata serius menatapku. Meyakinkan ku untuk melawan (Name). Dia tau, aku tidak akan mampu melakukannya.
Kami pergi dengan cepat menuju ruang perpustakaan. Mencari informasi tentang Gellert Grindelwald dan pasukannya.
"Kita mungkin memanglah pihak yang lebih lemah. Namun kita memiliki sesuatu yang tidak mereka miliki, yaitu informasi. Ia telah melakukan hal ini selama beratus-ratus tahun. Kekuatan dan kelemahannya pasti telah tercatat dalam sejarah." Hermione mencari cepat ke dalam buku-buku sejarah itu. Mencari informasi tentang Gellert Grindelwald yang mungkin dapat berguna.
"Ini dia! Ia seharusnya masih terkurung di penjara Nurmengard. Itu adalah tempat yang kita datangi sebelumnya saat kita mencari (Name)." Hermione lanjut membaca buku itu.
"Jadi mereka telah merencanakan semuanya sejauh ini..." Hermione bergumam kagum.
Hermione berfikir bahwa Gellert Grindelwald merupakan orang yang sangat mengagumkan. Bukan hanya menggunakan kekuatannya, dia juga menggunakan emosi untuk mengendalikan semua orang. Dengan ideologinya, semua penyihir bahkan mendukungnya dan menyebutnya sebagai pahlawan.
"Dia sangat terobsesi untuk memiliki Relikui Kematian. Dia sudah mendapatkan tongkat elder, dan dari perkiraanku dia juga sudah mendapatkan batu kebangkitan melihat pasukan yang dibawanya. Sekarang yang tersisa hanyalah jubah gaib." ucap Hermione mengobservasi buku tersebut sebelum pengakuan Harry yang mengagetkan kami semua.
"A-anu... Hemione, aku memiliki jubah gaib itu." ucap Harry mengaku pada kami.
"Hah?!" Kami menatapnya bingung. Lelucon apa yang sedang dibuatnya ini?
"Apa?! Bagaimana bisa?" Ron bertanya terkejut.
"Ini... ini adalah warisan dari ayahku."
"Oh tidak...! Sekarang kau yang berada dalam bahaya." Hermione memijat pelipisnya kuat. Merasa pusing dengan keadaan rumit ini. Sekarang sahabatnya yang satu lagi juga berada dalam bahaya.
"Dia sangat licik dan berbahaya bahkan melebihi sejarah yang tertulis. (Name) pasti juga telah termakan perkataan manisnya." Hermione menyimpulkan sambil mengembalikan buku-buku itu kembali ke tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I (don't) HATE YOU | Draco x Reader
FanfictionBercerita tentang seorang gadis yang dibully oleh Draco Lucius Malfoy yang berakhir dengan saling mencintai. Mereka pikir ini hanyalah kisah cinta biasa. Namun mereka tak tau, ada takdir yang jauh lebih besar sedang menanti mereka. ~~~ "Please, don'...