Sudah seminggu sejak aku dan Draco memulai hubungan ini. Hermione, Ron, dan Harry terlihat sudah mulai menerima hubungan kami—meskipun awalnya sangat mengejutkan bagi mereka—ada beberapa orang yang jelas tidak menyukai ini. Terutama Pansy, yang sepertinya tidak bisa berhenti menggangguku setiap kesempatan.
Setiap kali aku melewati koridor, dia pasti ada di sana, menggoda dan merendahkanku dengan kata-kata kasar. Pansy merasa sangat terancam, dan itu jelas terlihat di setiap gerak-geriknya.
Hari ini, dia datang lagi dengan senyum penuh kepalsuan yang hanya bisa aku artikan sebagai ancaman. Bersama teman-temannya yang selalu setia mengikutinya, dia mendekat dan memblokir jalanku.
"Sebaiknya kau menjauhi Draco atau aku benar-benar akan membuatmu menyesal!" kata Pansy dengan nada sengit, sambil menunjuk-nunjuk wajahku, matanya penuh kebencian.
Aku menatapnya dingin, merasa darahku mulai mendidih. "Apa urusannya denganmu? Dia sekarang adalah pacarku. Kau tidak punya hak untuk mengaturku," jawabku tegas, sambil menepis tangannya yang berusaha mendekati wajahku.
Pansy tertawa miring, seperti biasa dengan sikap merendahkan. "Dia hanya mempermainkanmu, (Name). Kau lihat saja, dia pasti akan segera kembali padaku," ujarnya dengan nada menyebalkan.
Aku memutar bola mata. "Terserah apa katamu, Pansy. Kau tahu Draco hanya mencintaiku. Sebaiknya kau menyerah atau kau akan semakin sakit hati nantinya," kataku sambil menyeringai, menyadari kata-kataku semakin membuatnya kesal.
Wajahnya memerah, dan tanpa peringatan, dia menampar pipiku dengan keras. "Plak!" Suara tamparannya terdengar sangat jelas di seluruh koridor, dan pipiku terasa panas seketika, memerah dan sedikit memar.
Rasa sakit itu membuatku sejenak kehilangan kata-kata, namun segera rasa marah menggantikan itu. Aku mengepal tanganku begitu erat hingga jariku mulai memutih. "Beraninya kau..." gumamku, tubuhku gemetar menahan amarah.
Pansy menantangku dengan senyum licik di wajahnya. "Memangnya kau bisa melakukan apa?" katanya, dengan nada meremehkan sambil tertawa kecil.
Aku tidak bisa menahan diri lagi. Tanpa peringatan, aku melayangkan pukulan ke wajah Pansy. "Buk!" Suara benturan itu keras, membuat tubuhnya terhuyung mundur.
"Aww... sakit!" keluhnya kesakitan, memegang wajahnya yang mulai memerah. Air matanya mulai tampak di sudut matanya, tapi aku tidak merasa bersalah sedikit pun.
Aku menatapnya dengan dingin, napasku terasa berat. "Satu hal yang harus kau tahu, Pansy," kataku dengan suara serak penuh amarah, "Bila kau berani mengusikku lagi, aku akan membalasmu dua kali lipat dari apa yang telah kau lakukan padaku!" Aku memberi tatapan tajam terakhir sebelum berbalik dan berjalan meninggalkan mereka yang masih terdiam, terkejut dengan apa yang baru saja kulakukan.
Di luar koridor, hatiku masih berdebar kencang. Aku bisa merasakan adrenalin mengalir deras, meski ada sedikit rasa puas di dalam diriku.
"Aku... menyukainya. Perasaan ini," gumamku sambil tertawa kecil, mengingat bagaimana aku memukul Pansy tepat di wajahnya. Ada perasaan lega yang tak bisa aku pungkiri. Akhirnya, aku tidak lagi membiarkan orang-orang itu mempermainkanku.
~🌸~
"Darimana saja kau, (Name)?" tanya Draco saat aku melangkah masuk ke Common Room Slytherin. Suaranya terdengar penuh perhatian.
Aku menghela napas panjang, masih kesal mengingat kejadian yang baru saja terjadi. "Aku baru saja dari menghajar salah satu fansmu."
"Fans? Siapa?" Draco mengangkat alis.
"Tentu saja fansmu yang paling gila, Pansy," jawabku, nada suaraku mulai mengeras karena kesal. Pikiranku kembali terlempar pada insiden tadi—Pansy yang terus mengusikku tanpa henti, membuatku kehilangan kesabaran.
![](https://img.wattpad.com/cover/257622490-288-k476810.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I (don't) HATE YOU | Draco x Reader
FanficBercerita tentang seorang gadis yang dibully oleh Draco Lucius Malfoy yang berakhir dengan saling mencintai. Mereka pikir ini hanyalah kisah cinta biasa. Namun mereka tak tau, ada takdir yang jauh lebih besar sedang menanti mereka. ~~~ "Please, don'...