-Flashback On-
-(Name) POV-
"Kakek? Apa yang kau lakukan terhadap mereka?" Aku menganga tak percaya melihat semua orang yang sedang digiring nya menuju penjara bawah tanah. Dan banyak dari mereka adalah manusia non sihir yang bahkan tidak melakukan kesalahan apapun.
"(Name), mengapa kau berada disini?" Kakek bertanya terkejut mengetahui aku yang berada di tempat ini. Melihat semua hal keji yang dilakukannya kepada para manusia non sihir.
"Lepaskan mereka!" Aku berteriak kepadanya.
"T-tolong kami..." Semua orang menangis meminta pertolonganku. Tubuh kurus dan banyaknya bekas luka, membuktikan bahwa ia tidak hanya memenjarakan mereka namun juga menyiksanya.
Aku tidak percaya ini, dimana semua janjinya tentang melindungi manusia non sihir? Mengapa ia malah memperlakukan manusia non sihir seperti binatang?
"Kakek, ini tidak seperti janjimu dulu. Kau berjanji akan melindungi mereka, tapi mengapa kau malah memperlakukan mereka seperti ini?!" Aku berteriak marah padanya.
"(Name) Grindelwald, kembali ke kamarmu! Dan Bellatrix, bagaimana mungkin kau membiarkan (Name) turun ke bawah sini!!" Kakek membentak Bellatrix marah dan menarik tanganku pergi dari tempat terkutuk itu.
"(Name), kau tidak mengerti. Aku melakukan ini karena mereka berbuat kesalahan." Ucap Gellert mencoba untuk memanipulasi pikiranku kembali.
"Seharusnya aku tidak pernah setuju denganmu. Aku benar-benar menyesal telah berada di pihakmu!!" Aku berteriak marah padanya.
Dimana dunia damai yang dia bicarakan? Apa ini yang dia maksudkan selama ini? Dunia damai hanya untuk kepentingannya sendiri?! Dunia damai hanya untuk kaumnya?!
"Kau ingin tau kebenarannya, (Name)? Itu benar bahwa aku memperbudak mereka, dan itu semua pantas untuk kulakukan. Kita lebih kuat dari mereka dan kita berhak untuk diri mereka yang lebih lemah. Begitulah dunia ini bekerja, (Name). Dan kau terlalu polos untuk itu." Ucap Gellert menyeringai meremehkan.
"Diri mereka adalah milik mereka sendiri dan bukan milikmu! Kau pikir kau berhak menjadikan mereka sebagai budakmu?! Kau pikir kau adalah Tuhan?!" Aku mengepalkan tanganku erat. Dia pikir siapa dirinya? Dia tidak lebih dari seorang pembunuh!
"Aku tidak peduli dengan pendapatmu. Kau tidak boleh pergi dari sini sampai hari penobatanmu sebagai ratu dan kembalinya kekuatanku. Dan bila kau melakukan itu, kau akan melihat seluruh orang yang kau sayangi mati satu persatu di tanganku." Dia membanting pintu itu kuat dan pergi dari sana begitu saja.
"Aku tidak akan pernah membantumu mendapatkan kekuatanmu kembali!!!"
Aku berteriak marah menggedor-gedor pintu itu berharap ia akan membukanya.
"Hiks... hiks. Maafkan aku, ini semua salahku." Aku terduduk disana mengutuk diriku sendiri. Menyadari mereka semua benar, aku orang terbodoh yang pernah ada.
-Flashback Off-
~❄️~
Aku mengaduk-aduk makanan di depanku tak minat. Setelah pertengkaran ku dengan kakek, aku menyadari aku tidak akan bisa melawannya. Tidak tanpa bantuan Prof. Dumbledore dan kementrian sihir. Maka dari itu aku memutuskan untuk berpura-pura baik-baik saja hingga aku bisa mendapatkan kepercayaannya kembali.
"Kakek, maafkan aku bertindak bodoh. Aku kehilangan akalku untuk sesaat." Aku menaruh sesaat sendok garpu yang ku gunakan dan meminta maaf padanya. Melihat jelas wajah masam kakek ku yang terus memperhatikanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I (don't) HATE YOU | Draco x Reader
FanfictionBercerita tentang seorang gadis yang dibully oleh Draco Lucius Malfoy yang berakhir dengan saling mencintai. Mereka pikir ini hanyalah kisah cinta biasa. Namun mereka tak tau, ada takdir yang jauh lebih besar sedang menanti mereka. ~~~ "Please, don'...