"Aku tidak akan pernah membiarkanmu mati hanya karenaku, Draco. Aku tidak sepantas itu. Maafkan aku. Aku mencintaimu." Aku menyentuh gelas kaca itu dan langsung berteleportasi pergi dari sana. Meninggalkan Draco sendirian dengan wajah tidak percayanya.
~🌸~
Portkey itu membawaku ke sebuah tempat antah berantah. Ilalang-ilalang menjulang tinggi dengan hawa dingin dan langit yang berwarna kelabu yang ditutupi awan hitam. Aku melihat kesekeliling dan menyadari sebuah kastil megah berdiri kokoh di depanku. Kastil yang tua, namun terlihat indah.
Disinikah dia berada? Aku menapaki batuan-batuan menuju kastil itu dengan ragu-ragu. Menyiapkan tongkat sihir di tanganku dan membuka pintu tua itu pelan.
Kosong dan gelap. Seperti tak ada kehidupan di dalam sini. Interior ruangan yang terlihat klasik dengan lukisan-lukisan indah terpasang di sisi tembok membuatku terpana untuk sesaat.
Tap... tap... tap...
Terdengar suara langkah kaki yang membuatku tersentak takut memundurkan langkahku.
"Siapa disana?!" Aku bersiaga memegang tongkatku bersiap untuk menyerang kapan saja.
"(Name)... kau benar-benar datang?!! Aku sangat terharu dengan kisah cinta kalian..." Seorang wanita berambut hitam berantakan keluar dari kegelapan. Wanita yang selama ini membuat masalah dalam hidupku.
"Bellatrix!" Aku menatapnya tajam.
"Tenanglah princess... tidak bisakah kita bicara?" Bellatrix melangkahkan kakinya mendekatiku, membuatku semakin bergerak mundur karena takut.
"Berhenti disana!" Aku mengancamnya dengan tongkatku dan itu berhasil. Dia akhirnya berhenti mendekat dan hanya melihatku dari kejauhan.
"Apa yang kau inginkan?" Aku bertanya padanya.
Dia menyeringai menatapku membuatku seketika bergidik ngeri menyiapkan tongkat sihirku."Princess kecil kami... kami sangat menantikan kehadiranmu. Bagaimana keadaan keponakanku itu? Apa dia baik-baik saja?" Dia menyeringai memain-mainkan tongkatnya senang.
"Wanita gila! Aku berharap bisa membunuhmu!" Aku merasa sangat kesal dengannya setelah dia mencoba menyakiti Luna dan Draco tempo hari.
Aku memutuskan untuk memberikan sedikit pelajaran padanya. Dan mungkin saja akan berhasil memaksanya mencabut kutukan itu dari Draco.
"Stupefy!" Aku melayangkan serangan padanya membuatnya terlempar ke belakang.
BRAK!
Dia menabrak tembok di belakangnya sangat keras hingga bahkan dapat merusak tembok itu dengan tubuhnya.
"Dan berhenti memanggilku princess! apa-apaan maksud dari perkataanmu itu?" Aku berkata puas setelah berhasil menyerangnya membuatnya seketika menghapuskan seringaian dari wajahnya.
"Kau anak kecil sialan!!" Dia berteriak marah dan bangkit dari jatuhnya sedikit meringis.
Dia kembali menatapku tajam entah memikirkan apa.
"Kau kesini ingin membebaskan Draco dari perjanjian bukan?" Dia bertanya mengalihkan perhatianku.
"Benar! Kembalikan dia seperti semula."
KAMU SEDANG MEMBACA
I (don't) HATE YOU | Draco x Reader
FanficBercerita tentang seorang gadis yang dibully oleh Draco Lucius Malfoy yang berakhir dengan saling mencintai. Mereka pikir ini hanyalah kisah cinta biasa. Namun mereka tak tau, ada takdir yang jauh lebih besar sedang menanti mereka. ~~~ "Please, don'...