"Minggirlah kalian!" Draco berkata tegas kepada Neville, Ginny, dan Luna, membuat teman-temanku mendongak dengan raut wajah tak percaya. Dengan sikap arogan, Draco dan antek-anteknya memaksa mereka pergi, mengambil tempat di meja, dan duduk tepat di sampingku.
"Berhentilah menggangguku, Draco!" Aku mendesis marah, menatapnya tajam. Aku sudah muak dengan tingkah lakunya yang seperti ini—mendekatiku tanpa henti meskipun aku sudah menolak dirinya berkali-kali.
Namun, Draco hanya tersenyum kecil, mempout-kan bibirnya dengan cara yang sok sedih. "Tapi aku tidak sedang mengganggumu, (Name). Aku hanya ingin duduk bersamamu," ucapnya santai, sebelum dengan lancang merangkulkan lengannya di bahuku.
Aku mengerang pelan, merasa ingin meledak. Kumohon, kembalikan Draco Malfoy yang dulu, Tuhan. Aku lebih baik dibully dan dijauhi olehnya daripada harus berurusan dengan versinya yang ini.
Aku memberikan gestur berlebihan seolah ingin muntah, berharap ia sadar bahwa aku tidak suka caranya. Reaksi itu membuat perhatian semua orang tertuju kepada kami. Bisikan-bisikan kecil mulai terdengar, membuatku ingin menghilang dari tempat ini. Semua mata menatap kami, penuh keheranan—sebagian dengan ekspresi tidak percaya, sebagian lagi tampak iri.
"Dia tidak ingin bersama denganmu, Malfoy," suara tajam Harry memecah suasana. Aku menoleh dan melihatnya berdiri di belakangku dengan wajah penuh amarah. Entah sejak kapan dia muncul.
Draco berdiri dari tempat duduknya, menatap Harry dengan pandangan tajam yang membuat suasana tiba-tiba berubah tegang. "Ini bukan urusanmu, Potter," jawabnya dengan nada rendah namun penuh ancaman.
Hawa panas ini terasa mencekik. Aku bisa merasakan ketegangan yang semakin memuncak di antara mereka berdua, seperti tali yang siap putus kapan saja.
"Sudahlah, Harry. Aku tak apa," aku berkata cepat, memutuskan untuk menghentikan situasi ini sebelum menjadi lebih buruk. Aku menatap Harry dengan memohon, berharap dia mengerti. Aku tidak ingin keributan terjadi di sini, dengan semua orang menonton seolah ini pertunjukan drama gratis.
Draco menyeringai puas, seolah baru saja memenangkan pertempuran besar. "Dengar, Potter? Sebaiknya kau pergi dari sini," katanya sambil melipat tangan di dada.
Harry mendengus marah, jelas sekali dia tidak senang. Tapi setelah beberapa detik, dia berbalik dan pergi, meninggalkan ruangan dengan langkah keras. Dari raut wajahnya yang memerah, aku tahu dia berusaha keras menahan emosinya.
Aku menghela napas panjang, merasa semua ini seperti mimpi buruk. Seolah aku bisa mendengar tajuk utama majalah sekolah di kepalaku: '(Name) Diperebutkan oleh Harry Potter dan Draco Malfoy!' Ide itu saja membuatku ingin pingsan.
Mengabaikan tatapan yang terus menghujani kami, aku memutuskan untuk melanjutkan sarapanku. Aku mencoba berpura-pura bahwa Draco tidak ada di sebelahku, meskipun ia terus duduk dengan santai, menikmati kemenangan kecilnya. Aku menyerah. Biarkan dia melakukan apa pun yang dia inginkan—selama aku bisa segera menyelesaikan sarapanku dan pergi dari sini.
.
.
."Draco dekat dengan (Name)? Tidak mungkin. (Name) pasti menyihir Draco sampai dia bisa seperti ini," suara bisikan-bisikan itu terdengar jelas di telingaku, meskipun mereka berusaha menyembunyikannya di tengah keramaian ruang makan. Tapi aku yakin, mereka sengaja mengatakannya cukup keras agar aku mendengar.
Tatapan para siswa terus menghujani kami seperti panah yang tak henti menembus ketenanganku. Mereka menatapku dan Draco yang tengah menikmati sarapan, seolah kami adalah pemandangan yang mustahil dan menarik perhatian seluruh aula. Aku berusaha mengabaikan mereka, tetapi sulit untuk tidak merasa terganggu.
"Sialan!"
Brak!
Meja di depanku bergetar keras ketika Draco menggebraknya dengan marah. "Kalau kalian ingin membicarakan sesuatu, bicaralah di hadapanku!" suara bentakannya menggema, membuat keheningan mendadak melingkupi aula. Para siswa terlihat terkejut, lalu buru-buru memalingkan pandangan mereka, seolah takut dengan tatapan tajam Draco yang menyapu mereka satu per satu.

KAMU SEDANG MEMBACA
I (don't) HATE YOU | Draco x Reader
FanficBercerita tentang seorang gadis yang dibully oleh Draco Lucius Malfoy yang berakhir dengan saling mencintai. Mereka pikir ini hanyalah kisah cinta biasa. Namun mereka tak tau, ada takdir yang jauh lebih besar sedang menanti mereka. ~~~ "Please, don'...