🐹26

193 39 1
                                    

Aqeela terbangun dari tidurnya, dia bermimpi buruk tentang Marc dia takut terjadi apa apa dengan Marc.

Di dalam ruangan bernuansa putih dan sangat tercium obat obat, Aqeela paling tidka suka dengan bau obat meskipun dia bercita cita ingin menjadi dokter. Tidak ada orang satu pun Aqeela berusaha untuk mengganti posisi menjadi duduk, tetapi kepalanya merasakan nyeri yang amat sakit, Hatinya pun merasa gelisah, pikiranya terus saja tertuju pada Marc.

"Heh ngapain Lo?"tanya seseorang dari ambang pintu

Aqeela memutar bola mata malas "gue cape rebahan terus"jawabAqeela

"Alah Lo rebahan aja cape"kata laki laki itu

"Iya lah gue rebahan kaga gerak kanan kiri kaya mayat tulang punggung gue jadi kaku"jawab Aqeela

"Sini biar gue bantu lo duduk"ucap laki laki itu

Setelah duduk Aqeela bertanya pada Daniel dimana orang tuanya.

"Bang, Mamah sama Papah kemana?"tanya Aqeela

"Mereka lagi ambil baju buat lo." Ucap Daniel

"Bang lo tau di mana Leo?"tanya Aqeela

"Hmm"Daniel berfikir dia tidak harus memberi tahu Aqeela terlebih dahulu

"Ga tau, mungkin di rumahnya lagian kenapa lo nanyain cowo berengsek itu, Mending lo tinggalin aja dia udah nyakitin lo dia udah ingkar janji sama lo, inget Qeel Marc itu bukan satu kali aja buat janji palsu sama lo"ucap Daniel

Aqeela menundukan kepalanya, perasaan Aqeela pada Marc sudah jatuh sangat dalam.

"Lo juga harus mikirin hati lo Qeel"ucap Daniel

"Laki laki itu banyak Qeel bukan Marc doang!"Ucap Daniel kembali

Aqeela menundukan kepalanya, di menangis dan baru kali ini dia menangis untuk seorang laki laki. Daniel sepertinya sudah kelewat batas dalam ucapannya, Daniel memeluk Aqeela membiarkan Aqeela menangis dalam pelukannya.

"G-gue cin-ta sam-a L-eo N-ill..."ucap Aqeela pilu

Daniel tau betul Aqeela baru merasakan cinta pertamanya, tapi saat ini cintanya juga sedang bertaruh nyawa untuk kembali membuka mata.

゚+*:;;:* *:;;:*+゚

Di satu sisi ruangan yang begitu gelap, hanya ada satu cahaya yang beesinar di ruangan itu.

"Dok benturan di kepalannya mungkin sangat keras, pasien memerlukan donor darah" Ucap salah satu suater di ruangan

"Cari kan segera golongan daranya" Ucap Dokter muda itu

"Baik Dok" Ucap suster itu kekuar ruangan

Beberapa saat kemudia suster yang bertugas mengambil darah kembali masuk ke ruangan.

"Maaf dok hanya ada dua kantung saja"ucap Suster itu

"Tidak masalah semoga ini cukup untuk melakukan Oprasi"ucap dokter

1 2 3 jam sudah Marc berada di ruangan oprasi, ya orang yang membutuhkan darah adalah Marc.

Hampir 5 jam dokter itu melakukan oprasi dan semua orang sedang menunggu di depan pintu. Dokter pun keluar ruangan untuk memberi tahu kabar tentang Marc.

"Bagai mana ke adaan anak saya dok" Ucap Ibu Marc

"Alhamdulillah pasien menjalani oprasi dengan lancar, hanya saja dia memerlukan banyak darah sedangkan di rumah sakit ini darah yang di miliki pasien sedang kosong" Ucap Dokter itu

A Q E E L A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang