Hari kelulusan bagi kelas XII hanya beberapa hari lagi, sebenernya kelas XII sudah tidak ada kegiatan lagi di sekolah tapi mungkin ada beberapa yang masih ada keperluan dengan guru.
"Qeel, besok lo hadir di acara prom night?" Tanya Olivia
"Gue hadir lah acara kelulusan gue masa kaga hadir," Jawab Aqeela
"Gue suka deh kalau lo balik seperti dulu Qeel, gue seneng." Ucap Olivia memeluk Aqeela
"Mau pulang sekarang?" Tanya Roby
"Gue duluan ya, bye" Pamit Aqeela
"Hati-hati Qeel," Ucap Aletha
"Mau langsung pulang?" Tanya Roby
"Ga dulu, gue mau ke makam orang tua gue dulu," Ucap Aqeela
"Yaudah gue anter," Ucap Roby memberikan helm kepada Aqeela
"Thanks," Ucap Aqeela
***
"Assalamu'alaikum, Mah, Pah, Bunda"sapa Aqeela di depan kuburan orang tuanya
"Bunda Aqeela masuk perguruan favorit Aqeela doang bunda pasti bangga, Aqeela di Terima di Fakultas Kedokteran, Bun" Aqeela mulai cerita
"Mah, Pah... Makasih udah jaga Aqeela dari kecil, makasih atas seluruh kasih sayang yang Mamah dan Papah berikan, Pah Aqeela minta maaf karena belum bisa jadi anak kebanggan papah." Ucap Aqeela dengan suara yang mulai serak
"Aqeela bersyukur di rawat dan di besarkan kalian, kalian pergi sebelum wujudin cita-cita Aqeela yang bakal Foto wisuda sama kalian," Ucap Aqeela yang mulai menangis
"Mah, Pah, Bunda. Terima kasih karena telah melahirkan kakak-kakak yang sayang peduli dan selalu jaga Aqeela. Abang Daniel yang selalu ganggu Aqeela tapi dia selalu beri perhatian. Abang Revan yang selalu turutin kemauan Aqeela, Terima kasih karena kalian telah melahirkan mereka dan menitipkan Aqeela pada mereka," Ucap Aqeela yang memeluk batu nisa Bunda nya
"Bunda Aqeela udah dewasa bilangin sama bang Revan kalau Aqeela bisa mandiri, Aqeela bakal kuliah di prancies, kalian do'ain Qeel dari atas sana ya," Ucap Aqeela
Rasa rindu yang semangkin tumbuh, rasa ingin memeluk orang tuanya, ingin di usap rambut oleh ayahnya. Ingin di cium oleh ibunya. Aqeela sangat merindukan hal itu, tapi itu hanya harapan yang tidak mungkin akan terjadi.
Roby mengusap rambut Aqeela yang menangis memeluk batu nisan Bundanya, membayangkan betapa rindunya Aqeela pada sosok Bundanya yang melahirkannya. Meskipun sejak lari Aqeela tidak pernah melihat wajah asli ibu kandungnya itu, tapi Aqeela pernah bermimpi bertemu dengan Bundanya.
"Aqeela pamit pulang ya, kalian baik-baik di sana. Qeel selalu do'ain kalian dari sini," Ucap Aqeela sebelum bergi meninggalkan pemakaman
***
Pukul 09.00 Aqeela sedang merapihkan beberapa buku di meja belajarnya, memasukanya kedalam kardus, mungkin buku itu akan Aqeela simpan karena sudah tidak terpakai lagi.
Aqeela turun kebawah melihat kedua kakaknya yang sedang bermain Ps di ruang keluarga. Mereka hanya melihat sekilas pada Aqeela lalu berfokus lagi pada game yang mereka mainkan.
"Kenapa loyo gitu sih, Dek?" Tanya Revan
Kakak laki-lakinya ini sering memanggil dia dengan sebutan Dek sedangkan Daniel hanya memanggil nama.
"Gapapa lagi cape aja," Jawab Aqeela
"Ambilin gue minum sana Qeel, dari gue pengen minum abis makan nih kue," Ucap Daniel
"Dih nyuruh, kenapa ga ambil sendiri." Ucap Aqeela mengambil toples yang berisi kue yang tadi Daniel makan
"Ayo lah, gue lagi main game nih kalau kalau gue yang kerjain skripsi Revan lo ga kasian sama gue?" Tanya Daniel
"Kaga," Jawab Aqeela dengan santai
"Ambilin sana dek minum buat dia nanti mati karena belum minum kan ga lucu," Ucap Revan
"Iya deh iya," Ucap Aqeela yang mau tidak mau pergi ke dapur
"Halah lu di suruh Revan aja langsung mau, di suruh gue kebanyakan ogah nya lu," Ucap Daniel
"Serah gue lah," Jawab Aqeela lalu mengambil beberapa minuman di kulkas
Aqeela masih berharap suatu keajaiban dari Tuhan dia akan menerima pasan dari nomor yang selalu Ia sematkan di wanya. Tapi setiap dia membuka Aplikasi itu tidak ada 1 pesan pun yang orang itu balas.
Ah, mungkin Aqeela memang harus benar-benar melupakannya, Aqeela menyimpan ponselnya di naskah tempat tidurnya dan mulai memejamkan mata. Mengistirahatkan lelahnya seharian ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Q E E L A
Fiksi RemajaSeorang gadis yang hati nya terkunci untuk laki laki manapun. Tapi saat bertemu dengan satu laki laki pindahan dari bandung dia merasakan ada yang berbeda. Apa mungkin gadis ini mencintai laki laki itu. Dan seorang anak yang besar dari keluarga asi...