Happy Reading📖
Semua orang menangis memeluk tubuh Aqeela termasuk sahabat sahabatnya yang tidak percaya Aqeela akan meninggalkan mereka dengan begitu cepat.
Saat sedang menangis kain putih yang menutupi tubuh Aqeela terbuka sontak membuat semua orang yang berada di dalam sana terkejut begitu juga suster yang ingin mencopot alat dalam tubuh Aqeela.
"Kalian kenapa nangis?" Tanya seseorang yang baru saja membuka kain putih yang menutupi dirinya
Semua orang terbengong melihat kondisi Aqeela yang baik baik saja dan sekarang dia sudah terduduk di brankar tempat tidurnya.
Semua orang mengerubuni Aqeela saat dokter telah memeriksa tubuh Aqeela, tapi belum ada satu orang pun yang mengangkat suaranya.
"Ckkk kalian kenapa sih?" Tanya Aqeela bingung
"Lo masih hidup?" Tanya Olivia
"Lo pengen gue mati?" Jawab Aqeela
"Aaaa Aqeela gue kembali," Uxap Olivia lalu memeluk tubuh Aqeela begitu juga dengan Aletha
"Udah deh meluk meluknya gue mau istirahat," Ucap Aqeela
"Iya deh iya kita keluar tapi lo janji nanti jangan lupa buat bangun," Ucap Aletha
"Iya Leth iya," Ucap Aqeela dengan senyumnya
Aqeela masih terbingung apa dia benar sudah mati tadi? Tapi mengapa dia tidak ikut bersama orang tuanya.
Saat semua orang hendak kekuar suara Aqeela membuat Daniel dan Revan berhenti.
"Kenapa kalian tutupin semua dari gue?" Ucap Aqeela
Daniel dan Revan kembali menghampiri Aqeela dan duduk di dekatnya.
"Bang Mama sama Papa....," Ucap Aqeela pilu tangis yang iya bendung sejak tadi akhirnya meluncur deras di depan Daniel dan Revan
"Ikhlasin mereka Qeel," Ucap Daniel memeluk Aqeela
Aqeela berlalih menatap Revan yang sejak tadi berdiri di sampinya dangan mata yang berkaca kaca.
"Lo jahat kenapa Lo ga bilang kalo Lo Abang kandung gue hah?!" Ucap Aqeela dengan tangisnya
Revan memeluk tubuh adiknya, sekarang bukan adik karena dekat tapi adik untuk adik kandungnya yang selama ini Revan cari.
"Maafin Abang Qeel...," Ucap Revan dan memeluk tubuh Aqeela
"Kenapa kalian tutupi semua nya dari gue sih hah?!" Tanya Aqeela
"Gue baru tau seminggu yang lalu kalo itu Adik kandung gue itu lo Qeel, dulu gue ga tau kalo emeng benar adik gue," Ucap Revan
"Terus kenapa Lo ga bilang hah?!" Tanya Aqeela kembali
"G-gue ga mau Lo hidup susah kaya gue, gue liat hidup lo lebih enak bareng Daniel dan gue ga mau ambil kebahagiaan lo Qeel," Ucap Revan
"Terus Lo?" Tanya Aqeela pada Daniel
"Waktu itu gue nemuin berkas di tempat kerja Papa," Ucap Daniel
Flastback
Malam itu Daniel ingin mengambil minum, saat dia mendengar percakapan Papahnya dengan seseorang yang berada di telpon.
"Memang dia bukan anak kandung saya tetapi saya menyayanginya," Ucap Fazar
"...." Daniel tidak mendengar jelas suara orang yang sedang berbicara dengan Papah nya
"Saya akan tetap menutupi ini dari Aqeela dan Daniel, saya tidak ingin mereka mencari keberadaan orang tua kandungnya," Ucap Fazar lalu memutuskan sambunga telponya
Daniel kembali menaiki tangga saat ayah nya keluar dari ruangan, Daniel seolah olah tidak mendengar percakapan ayah nya itu.
"Hey kamu mau kemana?" Tanya Fazar saat melihat Daniel turuh dari tangga
"Ehh pah anu itu Daniel haus jadi mau ambil minum," Ucap Daniel
"Hmm yaudah Papah masuk dulu ya," Ucap Fazar
"Ngohey Pah," Ucap Daniel
Saat melihat ayahnya sudah masuk kedalam kamar, Daniel masuk keruangan kerja ayahnya melihat dokumen yang di beri map hijau tertulis nama Aqeela.
"Ngapain Bang?" Tanya Nazwa dan Fazar yang berada di ambang pintu
"Ehh mah pah ngapain?" Tanta Daniel lalu mencium tangan kedua krang tuanya
"Mamah cuma mau kamu jaga rahasia ini ya," Ucap Nazwa pada Daniel
"Kenapa mamah ga kasih tau Aqeela?" Tanya Daniel
"Belum saat nya Aqeela tau," Ucap Nazwa
"Yaudah mending kamu kembali ke kamar kamu," Ucap Fazar ayah nya Daniel
FlastOff
"Gitu," Ucap Daniel setelah menceritakan kejadian satu bulan yang lalu
"Leo? Kemana dia?" Tanya Aqeela
"Hmm maksudnya Marc kemana dia?" Tanya Aqeela
Kedua orang yang di tanya pun sama sama bingun mereka baru sadar bahwa Marc tidak bersamanya dan ntah kemana.
"Lo putus sama Marc?" Tanya Daniel Aqea hanya mengangukan kepala nya mengiyakan pertanyaan Daniel
"Kenapa?" Tanya Daniel dan Revan
"Dia mutusin gue tanpa sebab," Ucap Aqeela
"Gue mau ketemu Marc," Ucap Aqeela lalu mencabut selang infusan dari tanganya.
"Ehh lo mau kemana?" Tanya revan menarik kerah baju Aqeela
"Gue mau ketemu Marc bang..." Ucap Aqeel pilu
"Biar gue yang cari Marc, Lo istirahat" Lalu Daniel keluar dari ruangan Aqeela
Tersisa Revan dan Aqeela yang berada di ruangan itu, tidak mereka di temani suster yang sedang memasukan slang infus ke tangan Aqeela lagi.
"Gue mau boba cacpucino bang," Ucap Aqeela.
"Ga lo masih sakit," Ucap Revan
"Bang lo ga kangen sama adek kandung Lo?" Tanya Aqeela
"Ga setiap hari gue ketemu," Jawab Revan
"Alah tadi aja lo nangis nagisin gue," Ucap Aqeela
Ponsel Revan berdering di sana tertera nama Daniel.
"Kenapa?" Tanya Revan
"Marc pergi ke paris," Ucap Daniel
"Hah, serius Lo?" Ucap Revan
"Mending Lo jangan kasih tau Aqeela dulu." Ucap Daniel
"Hmmm oke," Ucap Revan lalu memutuskan sambunga telponya
Aqeela sudah tertidur mungkin karena suster tadi menyuntikan obat tidur pada selang infus Aqeela. Syukur lah Aqeela tidak mendengan percakapan dirinya tadi.
*:..。o○ ○o。..:*
Masih inget dengan adik Marc bernama Lala, ini dia adik Marc Lala Claudya Darmawangsa
KAMU SEDANG MEMBACA
A Q E E L A
Fiksi RemajaSeorang gadis yang hati nya terkunci untuk laki laki manapun. Tapi saat bertemu dengan satu laki laki pindahan dari bandung dia merasakan ada yang berbeda. Apa mungkin gadis ini mencintai laki laki itu. Dan seorang anak yang besar dari keluarga asi...