🐹31

245 37 1
                                        

Aqeela melihat Marc pergi dari depan rumahnya sebenarnya Aqeela ingin bertemu dengan Marc tetapi Daniel menahanya untuk tidak menemuinya.

Marc membaringkan tubuhnya waktu hampir habis dan keputusan Marc untuk menyelamatkan ibunya terlebih dulu.

"Maaf Qeel kalau memang kita berjodoh kita akan kembali bersama," Gumam Marc

Sebelum tidur Marc mendapat notip dari ayahnya dan di situ tertulis.

Ayah

|kamu harus memutuskan pacarmu itu, dan secepatnya bersama Laura! Ingat waktu kamu tidak banyak Marc, jadi pikirkan jika kamu mau ibu mu selamat!

Rahang Marc mengeras dia tidak habis fikir dengan jalan ayahnya itu, dulu ayahnya adalah ayah yang sangat di banggakan olehnya dan sekarang rasanya tidak ada yg istimewah dari diri ayahnya lagi.

**
Pagi ini Aqeela sudah siap dengan seragam sekolahnya, dia juga ingin tau mengapa Marc dingin padanya dan tidak membalas pesan nya.

"Sarapan dulu," Ucap Daniel duduk di meja makan

"Males lah bang," Tolak Aqeela lalu pergi

"Semoga Lo baik baik aja, gue harap Marc ga nyakitin perasaan Lo, " Ucap Daniel saat Aqeela telah pergi

Sampai di sekolah Aqeela tidak melihat Marc, mungkin dia terlalu pagi untuk berangkat sekolah samapi penjaga sekolah pun terkejut karena baru kali ini dia berangkat pagi.

"Widih udah di sini aja lo, " Ucap Aletha yang baru saja masuk ke dalam kelas

"Hmm...." Aqeela malas menjawab fikiranya terus saja pada Marc

"Lo nginep di sini?" Tanya Aletha

"Ga lah, ya kali." Ucap Aqeela

"Lo kenapa si Qeel, kaya di tinggal Marc tanpa pamit aja, " Ucap Aletha

Aqeela tidak menjawab dia menenggelamkan wajahnya pada kedua tanggan dan tertidur, Aletha tidak mengerti dengan sabahatnya yang satu ini, mengapa dia selalu saja dingin.

"Aqeela badan lo panas, Lo sakit?" Tanya Aletha saat mengelus kening Aqeela

"Ckkk gue cuma ngantuk Leth, " Jawab Aqeela dengan mata terpejam

"Lo sakit kenapa sekolah?" Tanya Aletha

"Gue mau ketemu Leo, " Jawab Aqeela

Lalu sedikit demi sedikit para murid berdatangan Aqeela segera keluar mencari Marc, du sepanjang kooridor, kantin, dan dekat toilet. Namun Nihil hasinya dia tidak menemukan Marc, Aqeela mencoba mencari Marc keruang laboratorium, perpustakaan namun tetap saja tidak ada.

"Apa dia tidak sekolah?" Batin Aqeela

Aqeela mencoba mencari kembali di rooftop namun tidak ada, kemana sebenarnya Marc mengapa dia pergi tanpa mengabari nya, Aqeela melihat mobil berlalu lalang dari atas ini.

*:..。o○ ○o。..:*

Upacara di mulai Aqeela kembali di serang rasa pusing di kepalanya di memegangi kepalanya yang trasa berat di belakangnya ada Aletha dan di sampingnya ada Oliv.

Aqeela jutuh pingsan ke belakang dan hampir terjatuh jika saja Aletha tidak sigap menangkap tubuh Aqeela.

"Tolong PMR Aqeela pingsan," Teriak Olivia

Tapi sebelum PMR datang seseorang segera mengangkat tubuh Aqeela dan membawanya ke UKS menidurkanya di brankar UKS.

Rasa bersalah menyelimuti hatinya tapi dia tidak bisa bersama dengan Aqeela karena ibu nya lebih penting semoga Aqeela mengerti dengan kondisinya.

"Maafin gue Qeel, ga seharunya gue ngehidar dari Lo, " Ucap Marc memegang tangan Aqeela yang pingsan

"Gue tau gue bodoh tapi maaf mungkin ini yang terbaik untuk kita." Marc mengecup pergelangan tanggan Aqeela

"Semoga Lo baik baik aja tanpa gue, hari ini adalah hari terakhir gue di jakarta, semoga Lo bisa menemukan laki laki yang ga pecundang kaya gue, " Marc mengelus lengaan dingin Aqeela

"Gue harap kita bisa bertemu lagi dan tidak akan ada lagi perpisahan," Ucap Marc lalu hendak pergi tapi saat berdiri dan ingin melepaskan tanggannya dari tangan Aqeela, Tiba tiba tangan Marc di genggam kuat oleh Aqeela. Air mata Aqeela turun dengan mata terpejam

"KENAPA KAMU MAU NINGGALIN AKU LE KRNAPA?!" Ucap Aqeela saat membuka matanya

"Qeel, " Panggil Marc

"Kenapa Le?...." Dengan suara rapuh Aqeela bertanya

"Maafin Aku Qeel, " Marc memeluk Aqeela

Perasaan Marc tidak enak dia tidak ingin meninggalkan Aqeela tapi dia juga harus menyelamatkan ibunya.

"Mungkin memang jalan kita untuk berpisah, kalau emang tuhan mengijinkan kita buat bersama kita pasti bertemu lagi Qeel, " Ucap Marc

"Ga aku ga izin in kamu pergi Le, " Ucap Aqeela

"Qeel, " Ucap Marc lembut

"Cukup di sini hubungan kita, jaga diri kamu Aku sayang kamu Qeel, " Ucap Marc lalu pergi meninggalkan Aqeela

Aqeela berada di dalam UKS sendiri menangis semudah itu Marc memutuskan hubungan dengan dirinya, seharusnya Aqeela memang tidak terlalur berharap. Saat sedang menangis ponsel Aqeela bergetar, Nomor tak dikenal menelponya Aqeela menjawab sambungan telpon.

"Apa dengan keluarga Maurtha?" Ucap seseorang dari sebrang telpon sana

"Iya benar" Ucap Aqeela dengan suara serak

"Begini pesawat yang di tumpangi oleh pasangan suami istri dari keluarga Maurtha mengalami kecelakaan," Ucap seseorang dari sebrang sana

Tubuh Aqeela seketika lemas ponselnya terjatuh dari genggaman Aqeela segera berlari ke ruangan kelas, dan mengambil kunci mobil mengabaikan panggilan gurunya kedua sahabatnya ikut mengejar Aqeela.

Saat berada di kooridor Aqeela berpapasan dengan Marc, Daniel, Revan, Farhan dan juga Roby.

"Lo kenapa Qeel, " Ucap Daniel

"Bang bang M-amah p-apah" Ucap Aqeela dengan tanggis dan suara bergetar

"Mamah Papah kenapa Qeel?" Tanya Daniel

"ARGH LEPASIH GUE GUR GA DA WAKTU BUAT JAWAB PERTANYAAN LO, MAMAH PAPAH LEBIH PENTING!" Ucap Aqeela dan segera pergi berlari ke arah paekiran

"PAK BUKA GERBANG NYA!" Ucap Aqeela tak sabar

"Ini masih jam pelajaran, kamu ga boleh keluar, " Ucap Satpam itu

Saat sedang mengejar Aqeela Olivia dan Aletha bertemu dengan Marc dan yang lain.

"Aqeela kenapa?" Tanya Daniel

"Pesawat yang di tumpangi Tante Nazwa dan Om Fazar jatuh, " Ucap Aletha

"Mah pah" Ucap Daniel lalu ikut menyusul Aqeela yang sedang berdebat dengan Satpam

"BUKA GERBANGNYA SEKARANG!" Ucap Aqeela

Satpam itu kemudia membuka gerbang dan mobil Aqeela melesat pergi ke rumah sakit.

Daniel menyusul mobil Aqeela dengan sepeda motor begitu juga sahabat sahabatnya ikut menyusul Daniel dan Aqeela.

Aqeela melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, tiba tiba ponselnya berdering saat Aqeela ingin mengangkat nya ponsel terjatuh kebawah Aqeela berusaha mengambil tapi saat berhasil mendapatkan ponselnya mobil Aqeela menabrak pohon besar yang berada di sisi jalan.

"AQEELA!" Teriak sebahat sahabatnya.

A Q E E L A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang