Chapter 34:(Melahirkan:Hinata)

120 2 2
                                    

1 Bulan Kemudian...

Kediaman Uzumaki...

Hinata kembali melakukan aktivitas favoritnya yaitu berkebun,tetapi kali ini ia diawasi oleh Naruto mengingat kandungannya yang sudah sangat besar dan tinggal menunggu waktu lahiran saja.Awalnya keadaan baik-baik saja dan Hinata tidak merasakan apa-apa.

Namun Tiba-Tiba...

"Uuuuuuuugh!"erang Hinata kesakitan sembari memegangi perut buncitnya dengan tangan kirinya,sementara tangan kanannya masih memegang penyiram tanaman.

"Daijobu ka, Hinata?"tanya Naruto panik.

"Perutku sakit sekali,kurasa bayinya sudah mau keluar"kata Hinata sambil memegangi perutnya menahan sakit.

"Kita ke Rumah Sakit Konoha,sekarang!"tegas Naruto.

Pria bersurai kuning itu pun lalu mengunci setiap pintu ruangan dirumahnya,sebelum kemudian menggendong istrinya secara bridal style dan berhiraishin menuju Rumah Sakit Konoha.

Skip,Sesampainya Di Rumah Sakit Konoha...

Hinata sudah dibaringkan di ranjang ruangan bersalin,dengan beberapa bidan dan Naruto yang duduk di sampingnya sembari menunggu "bukaannya" sempurna.Suaminya sendiri terus memegangi dan mengelus sebelah tangannya.

"Jangan takut Hinata,aku disini.Aku tidak akan kemana pun-ttebayo"ucap Naruto menenangkan sambil menoleh ke istrinya dan menatapnya penuh arti.

2 Jam Kemudian...

"Baiklah Nona Hyuuga,bukaannya sudah sempurna.Jika anda merasakan kontraksi,segera dorong sekuat tenaga anda ya"ucap salah satu perawat dan dibalas dengan anggukan wanita bersurai lavender tersebut.

Tidak Lama Kemudian...

AAAAAHHHHH!...SIALAN KAU NARUTO-KUN!...KAU BUAT DIRIKU JADI SEPERTI INI!!...SETELAH INI AKAN KUTUTUP ALIRAN CHAKRAMU DENGAN JYUUKEN!"teriak Hinata tak karuan sambil meremas tangan Naruto.

"SILAHKAN SAJA HINATAAAAA!" teriak pria bersurai kuning itu membalas.

"Nona Hyuuga,tarik napas anda!"perintah salah satu perawat.

"AAAAAHHHHH!...SYUKURLAH AKU MENCINTAIMU NARUTO-KUN!... KALAU TIDAK AKAN KUTUTUP ALIRAN CHAKRAMU DENGAN JYUUKEN!" teriak Hinata kembali tak karuan.

"SAYANGNYA AKU MENCINTAIMU SEPENUH HATIKU-TTEBAYOO, HIMEEE!"teriak suaminya membalas.

"Nona Hyuuga,sedikit lagi!"ucap sang perawat menyemangati.

"AAAAAHHHHGGGHHH!...
Aku sudah tidak tahan, Naruto-kuuuuuuuun!!!"kata wanita bersurai lavender tersebut nyaris menyerah sambil menyebut nama suaminya,dengan sedikit erangan sakit di awal.

"Kau pasti bisa Hinata,kau itu istriku yang kuat dan tangguh!.Kau adalah Hinata Uzumaki!.Ayo...bertahanlah, demi anak kita Hinata.Demi anak kita-ttebayo!"ucap suaminya memberikan dukungan dengan tegas.

Hinata pun menarik nafas panjang dan...

"DEMI ANAKKU DAN NARUTO KUUUUUUUUUUUUUUUUUUN!!!!"
teriaknya sekencang-kencangnya dan mendorong jabang bayinya sekuat tenaga,sebelum akhirnya ia terhempas ke belakang ranjang pasien.

OEEEEEEK!!!!

"Syukurlah,kerja yang bagus Hinata"batin Naruto lega dan senang

"Hinata"panggilnya lembut sembari menatap istrinya penuh arti.

"Ha'i...Naruto-kun?"jawab dan tanya Hinata lemas...sangat lemas.

"Anak kita sudah lahir"jawab Naruto memberitahu.

Tsunade yang ditemani seorang perawat pun lalu menghampiri pasutri tersebut,dengan seorang bayi terbungkus kain putih di gendongannya.

"Selamat untuk kalian Keluarga Uzumaki,bayinya laki-laki dan ia lahir dalam kondisi normal"kata Tsunade sebelum kemudian menyerahkan bayi itu kepada Hinata.

Bayi itu memiliki rambut serta wajah yang mirip dengan ayahnya,tanda lahir berupa dua garis kumis kucing di masing-masing pipinya semakin memperkuat kemiripan tersebut.

"Bayi kalian harus mendapatkan ASI pertamanya"kata Tsunade lalu memberikan bayi yang ada di gendongannya kepada Hinata.

"Bayinya sangat mirip denganmu,anata"kata Hinata mendeskripsikan bayinya.

"Aa,walau begitu aku yakin sifatnya mungkin akan sepertimu.Apalagi kalau ia sedang tersipu malu-ttebayo" sambung Naruto.

"Terima kasih karena sudah menjaga anak kita,hime"tambahnya kemudian memeluk pundak istrinya untuk memberi kehangatan.

Beberapa Saat Kemudian...

Hinata sudah dipindahkan ke ruang rawat biasa,dengan putranya yang baru lahir berada dalam timangan ayahnya.

"Waah,cucu pertamaku tampan sekali dan mirip denganmu.Tidak...tidak, lebih tepatnya sangat mirip denganmu,Naruto"kata Hiashi terpesona.

"Hiashi-dono benar,Naruto"timpal Iruka

"Kau sudah memikirkan nama untuk bayinya bukan?"tanya pria bermarga Umino tersebut.

"Aku sudah memikirkan namanya, Iruka-sensei...dan namanya adalah..."ucap Naruto menggantung lalu melihat sejenak kalender yang bertanggal 27 Maret.

"Uzumaki Boruto"ucap Naruto menyelesaikan lalu menatap penuh arti anak pertamanya.

"Aku menamainya begitu agar dia kelak menjadi anak yang baik,aktif dan enerjik sepertiku.Meskipun tentunya,aku berharap anakku tidak mewarisi kebodohan dan ketidakpekaan ayahnya-ttebayo" tambahnya penuh harap.

"Boruto kah?.Nama yang bagus Naruto"puji Iruka.

"Sedikit memplesetkan namamu, tetapi itu bukan masalah.Malahan namanya jadi lebih mudah diingat"timpal Hiashi.

"Arigatou, Iruka-sensei...Tou-sama" kata Naruto berterima kasih sambil berojigi kepada gurunya dan ayah mertuanya secara bergiliran.

Namun tanpa disadari oleh semua orang disana,ternyata arwah Sakura memerhatikan momen bahagia yang tengah menghampiri Keluarga Uzumaki sedari tadi.

"Selamat atas kelahiran anak pertama kalian ya,Naruto...Hinata.Semoga kalian menjadi ayah dan ibu yang baik serta keluarga kalian selalu diberi kelimpahan rezeki oleh Kami-sama"batin arwah Sakura sambil tersenyum bahagia dan penuh makna sebelum kemudian kembali ke alam arwah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa Vote dan Commentnya readers supaya author makin semangat untuk garap chap selanjutnya 😉.

Akan Kupenuhi Wasiatmu Kawan-A Naruto Shippuden Fanfic (End✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang