Kini Gempa pergi sekolah seperti biasa bersama ke-enam kakaknya itu, sesampainya di sekolah mereka langsung masuk ke dalam tidak lupa jeritan histeris dari para fans mereka
Gempa hanya bisa tersenyum menatap ke-enam kakaknya yang mengelilinginya , melindunginya tepatnya, dari para fansnya yang mencoba untuk menerobos masuk kepertahanan mereka ber-enam
Oke kita lanjut saja
Setelah bertarung dengan para fans kini mereka langsung masuk ke dalam kelas masing-masing
Gempa yang sudah sampai di kelasnya tentu di sambut hangat oleh teman seperjuangan nya siapa lagi kalo bukan Rama,hingga tatapan nya tertumpu pada Lisna yang hanya menatapnya tanpa ekspresi apapun membuat nya bingung
ada apa dengan nya?
" Ram itu Lisna kenapa?" Tanya Gempa
Rama melirik ke arah Lisna dan memandang Gempa kembali" aku juga gak tau Gem,baru masuk aja dia udah begitu"
Gempa pun terus menuju ke bangkunya ia juga menyapa Lisna tapi hanya di anggap angin olehnya membuat nya diam saja
" Mungkin lagi gak mood atau PMS kot" batin Gempa
Dan pelajaran pun dimulai~~
Setelah pelajaran kini mereka istirahat Gempa dan Rama hanya diam menatap Lisna yang sudah pergi duluan dan itu berpas-pasan dengan mutiara yang baru datang dan langsung menyapanya tapi hanya di anggap angin olehnya
" Hei dia Kenapa?" Tanya mutiara
" Gak tau mutiara mungkin lagi mood nya buruk,bahkan gempa menyapa nya hanya di diemin" jawab Rama
" Mungkin lagi mood, udahlah ayo makan bareng" kata mutiara
" Oke"
" Tapi gak apa-apa kalo kita makan tanpa Lisna?" Tanya Gempa
" Gak apa-apa kamu mana paham mood perempuan Gempa,bahakan lebih ganas loh jika kamu masih keras kepala paling kamu di tampar Ama dia atau gak paling di lemparin barang-barang atau di diemin gituh" jawab mutiara
" Iya bener sekali sama seperti mutiara waktu itu lagi gak mood dia langsung mengelempar meja kantin padaku huhuhuhuhu~~~TwT" kata Rama
" Yang sabar ya Ram" kata Gempa
" Iya Gem"
Dan mereka pun makan bersama tanpa Lisna~~
Sementara itu
Lisna berda di toilet ia sedang duduk di WC sebaru memeluk tubuhnya yang bergetar hebat
" Aku beritahu apa tidak ya...jika aku beritahu apa Gempa juga salah satu dari mereka?...apa Gempa akan membunuhku sama seperti mereka?..aku harus apa?" Lirihnya
Lisna diam sesaat hingga ia langsung mengeluarkan HP-nya dari saku nya
" Tidak ada pilihan lagi"
Waduh bahayanya:v~~~
.
.
.
.
.Selesai makan bersama, HP Gempa tiba-tiba saja bergetar ia langsung mengambil hpnya dan menatap pesan dari temannya Lisna
" Hei ini pesan dari Liana dia memintaku untuk menemuinya di rooftof sepulang sekolah" kata Gempa
Ke-dua temannya tersenyum lebar menatap Gempa yang sedang membalas pesan itu
" Sepertinya ada yang bakalan pacaran nih" kata Rama
" Iya benar banget ...jangan lupa PJ nya ya" kata mutiara
" Hei apaaan sih kalian" kata Gempa sebaru menatap tajam pada ke-dua temannya itu yang hanya cekikikan gak jelas
" Tapi Gem, biasanya kalo cewe tiba-tiba mengirim pesan kamu tau kan apa artinya?" Goda Rama
" Masa sih kamu gak tau Gem?" Kata mutiara
Gempa diam dengan sedikit wajahnya yang memerah ia juga tau apa Maksud dari tatapan kedua temannya itu
" Apahkah dia akan bilang sesuatu?" Batin Gempa
" Hei Gem..jika benar apa yang kami pikirkan jangan lupa beritahu aku jika kamu membutuhkan bantuan gombal ku" kata Rama
" Jika kamu membutuhkan nya Rama orang yang tepat dan jago masalah gombal" kata mutiara
" T-tapi.....kalian tau kan jika salah satu kakak ku tau----"
" Tenang Gem kami akan memperhatikan sekitar ko,jika mereka ada kami akan menghalanginya~~~~" kata mutiara yang di angguki oleh Rama
" Huh.... baiklah...tapi aku takut"
" Kenapa?"
" Yaa aku takut aja jika kakak ku tau "
" Udah tenang aja gak bakalan tau ko kami berdua akan menjaga rahasia yakan Rama"
" Betul banget!!"
" Baiklah"
" Semangat Gem!!"
Kita skip saja!
Wah apa yang akan terjadi ya OwO~~
Pelajaran terakhir pun berakhir,kini Gempa dan Rama bergegas keluar dari kelas yang masih ada penghuninya bahkan meninggalkan Lisna yang masih menatapnya
Berpas-pasan sekali mutiara keluar dari kelasnya ia langsung bergabung dengan gempa dan Rama mereka mulai merencanakan untuk menghindari Gempa dari ke-enam manusia itu maksudnya kakaknya
Dan kebetulan sekali Lisna keluar dari kelas menuju rooftof sekolah meningalkan Gempa, Rama dan mutiara yang masih diam menatap nya
Hingga Rama dan mutiara tersenyum menatap gempa yang tampak gelisah itu
" Tenang saja kawan kami akan menjaga mu dari pada ke-enam mahluk itu oke " kata Rama sebaru mengusap punggung Gempa
" Udah ayo cepat nanti Lisna ngambek loh~~~" kata mutiara
" Huhh.. baiklah ayo" kata Gempa langsung pergi menuju rooftof sekolah di ikuti Rama dan mutiara di belakangnya
Sesampainya di rooftof Gempa mengintip dari sela-sela pintu yang terbuka sedikit itu ia melihat Lisna berada di sanah yang membelakangi nya ,ia menatap Rama dan mutiara yang memberinya semangat
" Cepat masuk Gem"
" Baiklah"
Gempa pun langsung masuk meninggalkan Rama dan mutiara yang diam berjaga di luar sebaru mengintip dari sela-sela itu, sesekali mereka terkekeh geli
" Hei Rama aku gak percaya Lisna mau ngungkapin perasaan pada Gempa" kata mutiara
" Benar dan sekarang gempa udah gak jomblo lagi heheheh" kata Rama
Itu di pikiran mereka tapi sepertinya tidak!
Hingga Rama dan mutiara langsung menutup pintu tersebut mereka tidak ingin mengganggu mereka ber-dua
Kita beralih ke Gempa yang sudah berada di belakang Lisna
" Lisna kamu mau ngomong apa?"
Lisna langsung menoleh kebelakang matanya menatap Gempa ,dan gempa sedikit terkejut karna Lisna menatapnya dengan tatapan kosong
" Lis kamu kenapa?"
Lisna tidak menjawab ia langsung berjalan menghampiri Gempa dan kini sudah di hadapannya ,tangannya langsung terangkat dan
PLAKK!!
.....
ARGHHHHHH!!
BERANINYA DIA MENAMPAR GEMGEM:V~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopat Brother [TAMAT]
Short Story" aku hanya ingin melindungi adik ku apa salah?" " tapi yang kalian lakukan ini salah!" " tidak peduli apa yang kami lakukan kami hanya melindungi!!"