Di UGD Halilintar mundar-mandir di depan pintu ia merasa khawatir sekali dengan kondisi adiknya matanya yang sedari tadi tidak lepas memandang adiknya yang masih di rawat dari jendela walaupun hingga pada akhirnya suster menutup jendela mengunakan kain hordeng dari dalam,hingga ia langsung duduk di bangku tunggu sembari tangannya meremas kuat rambutnya
" Seharusnya benar apa kata taufan aku harus bunuh dia waktu itu ,tapi aku juga tidak mau Gempa depresi lagi"
Hingga dokter yang menangani Gempa keluar Halilintar langsung berlari menghampirinya" dok bagaimana keadaan adik saya?"
Dokter mengambil nafas berat membuat Halilintar bergetar ketakutan sekarang" hali tusukan pada perutnya terlalu dalam, tapi beruntung lah stok darah kami masih ada dan kondisi adik kamu......koma... banyak-banyak berdoa Halilintar"
Halilintar yang mendengar nya terasa sedih sekali,ia bahkan ingin sekali berteriak di sini" Apa saya boleh melihat adik saya dok?" Tanya Halilintar
" Setelah adik kamu di pindahkan ke rungan lain hali saya permisi dulu" jawab dokter
Dokter itu langsung pergi ,ya dokter itu adalah paman Rama, Gempa, Rama dan Mutiara berada di RS yang sama,kini tinggallah Halilintar yang masih di depan pintu menatap kosong pada pintu itu tidak lupa air matanya yang mengalir deras
" Adiku koma"
Beberapa menit kemudian datanglah kelima manusia yang memasuki ruangan yang terdapat Halilintar yang sedang duduk di tepi ranjang sebaru mengusap tangan Gempa yang tidak di infus
" Kak bagaimana keadaan Gempa?" Tanya taufan mewakili pembicaraan
" Gempa koma" jawab Halilintar membuat ke-lima saudaranya terkejut bukan main mereka langsung menangis di sanah , mereka langsung mengerumuni Gempa yang terbaring tidak sadarkan diri dengan lemahnya
Mereka menatap nanar pada adik mereka,yang di bantu banyak alat yang terpasang pada tubuh mungilnya sungguh membuat mereka tidak tega melihatnya sangat menyayat hati mereka
Beberapa saat kemudian mereka berhenti menangis walaupun masih ada isakan mereka hanya duduk di lantai tidak berdaya, Halilintar melirik satu persatu adik-adiknya yang tidak berdaya itu ia merasa kasihan
" Hei belilah makanan aku tau kalian belum makan... makanlah" kata Halilintar
" Tidak kak ,kami tidak nafsu makan" jawab mereka serempak
Halilintar tersenyum kecil"nanti kalian kelaparan,apa kalian mau membuat Gempa bersedih?"
Mereka tidak menjawab mereka hanya menggeleng kepalanya tanda 'tidak'
" Jika tidak makan ,kalian akan membuat Gempa benar-benar tidak suka loh cepat makan sana" kata Halilintar
" Tidak kak kami tidak lapar jika kak hali lapar makan saja kami masih mau di sini,kami ingin menemani Gempa" jawab bleaz
" Dan kami juga tidak ingin Gempa bersedih kak" kata solar
" Nah cepat makan jika kalian tidak ingin membuat Gempa sedih" kata Halilintar
" Tapi Kakak juga makan kan?" Tanya Thorn
Halilintar diam ia masih mempertahankan senyumnya ia mengangguk kecil walaupun ia sama sekali tidak merasakan lapar sedikit pun
" Baiklah aku akan membeli makanan" kata solar
" Aku ikut" kata Thorn
Thorn dan solar langsung keluar untuk membeli makannya tinggalah Halilintar, taufan, blaze dan ice yang menjaga Gempa
Halilintar menatap Gempa kembali ia mengelus lembut pipi chubby nya" aku merasa gagal menjadi seorang kakak,aku bahkan tidak melindunginya seandainya saja waktu bisa di putar aku akan selalu berada di sampingnya untuk melindunginya... selalu" batinnya
" Hei apa menurutmu aku tidak pantas di sebut kakak?" Tanya taufan
Halilintar, bleaz dan ice diam mereka menatap taufan yang masih duduk di lantai lebih tepatnya tiduran di lantai
" Apa maksudmu kak,kak taufan kakak yang terbaik" jawab ice ia langsung memeluk kedua lututnya
Halilintar dan bleaz diam mereka baru pertama kali mendengar ice berbicara seperti itu biasanya akan memaki atau mengejek mereka
" Benar apa yang di katakan ice kak ,kak taufan adalah kakak yang terbaik" kata bleaz
" Benarkah?.....baru saja aku membiarkan adiku terluka dan lihatlah Gempa koma itu salah ku maaf----" perkataan taufan terpotong karena Halilintar menyelanya
" Apa maksudmu huh....kau mau menyalahkan dirimu sendiri?....tidak hanya kau saja taufan aku selaku kakak tertua saja tidak bisa menjaga adiku apalagi kalian.... seharusnya aku yang minta maaf bukan kau!" Kata Halilintar
Hening ketika Halilintar berkata seperti itu membuat suasana menjadi hening tidak ada yang bersuara, Taufan dan blaze yang mulut ember saja diam ,ice ia malah mengeratkan pelukannya pada kedua kakinya
" Kau tidak salah kak kita semua salah,kita mengingkari janji pada ayah ,ayah yang meminta kita berjanji menjaga dan melindungi Gempa dari apapun malah dia terluka sekarang kita semua mengingkari janjinya kak....." Kata ice
Walaupun suara ice kecil tapi masih bisa di denger oleh mereka,ya mereka telah membuat janji untuk menjaga Gempa dari apapun yang menimpanya, mereka akan melakukan apapun supaya adik mereka tidak terluka
" Tapi kak ....kita masih punya kesempatan bukan,kita akan menjaganya" lanjut ice
" Benar kata ice kita masih ada kesempatan kita akan menjaga Gempa " kata bleaz
" Kalian benar ayo jangan putus asa kita masih ada kesempatan ...mari kita jaga Gempa 24 jam!" Kata Halilintar yang di angguki ke-tiga adiknya
Gila aja kau bro 24 jam mening aku pergi dari rumah saja itu lebih baik!! (ノಠ益ಠ)ノ彡┻━┻
Tak lama pintu terbuka menampakkan thorn dan solar yang kembali dengan membawa kantung plastik berisi makanan, mereka berdua langsung membagikan satu-satunya bungkus makanan pada yang lain
Dan mereka pun makan dengan keadaan hening
.....
Udah berapa lama aku gak update ya:D maaf lah kawan pendek karena aku tidak ada ide sama sekali:)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopat Brother [TAMAT]
Short Story" aku hanya ingin melindungi adik ku apa salah?" " tapi yang kalian lakukan ini salah!" " tidak peduli apa yang kami lakukan kami hanya melindungi!!"