(15)

1.3K 108 135
                                    

Gempa turun dengan bantuan Halilintar, Rama segera menghampiri sahabatnya dan membantu sahabat karibnya itu. Taufan berserta ke-4 adiknya turun dari mobil dan menatap Gempa nanar

"Jaga dia, Jangan sampai kakinya terkena sesuatu" ucap Halilintar

"Beres. Serahkan dia padaku" jawab Rama

Halilintar dan Taufan mengacak rambut Gempa sehingga membuat adik mereka cemberut. Kedua lelaki itu tertawa kecil

" Hati-hati Gem di kelas kalo ada apa-apa beritahu aku saja oke"ucap Taufan

" Hati-hati Gem kami pergi dulu~~" ucap ke-4 adiknya serempak

Dan Ke-6 Elements bersaudara itu pun menuju kelas mereka

"Jangan pedulikan kata orang lain. Ini hanya sementara oke" ucap Rama

Gempa mengangguk,"baik, Kau berhati-hatilah" ucap Gempa lalu beralih pada Mutiara yang agak jauh dari mereka

"Bilang pada teman telinga gajahmu itu, jangan meninggalkan pacarnya sendirian kalau tidak mau pacarnya menjadi sasaran amuk" ucap Lisna pada Gempa,dan Gempa menatap Mutiara yang tidak jauh darinya

Lisna memandang Gempa"hei kau tau tidak tentang Rama" Tanya Lisna

" Apa" jawab Gempa

"Dia bilang ada urusan sebentar dengan ayah dan ibunya sehingga dia belum datang kemarin" ucap Lisna sambil membantu Gempa berjalan

"Kau tahu? Rama seperti seorang pengedar yang dikejar polisi selama kau tak ada. Dia sangat ingin cepat-cepat keluar dari sini. Bahkan saat bel pulang berbunyi dia langsung melesat keluar dan mengabaikan para gadis yang menunggunya di luar kelas" jelas Lisna

"Benarkah? Ah… sepertinya aku akan jadi bulan-bulanan jika kau dan yang lain tidak ada nanti" ucap Gempa

"Ey…. Aku tidak akan mungkin meninggalkanmu. Lagipula, masih ada aku, Mutiara, Lisna, kakakmu dan adikmu itu" jawab Rama

"Itu beda kasus. Lagipula mereka kan satu tingkat di atas kita dan tidak sekelas" ucap Gempa lalu mengerucutkan bibirnya

Lisna terkikik geli melihat tingkah sahabatnya itu. Gempa memang lebih muda beberapa bulan dari yang lain bahkan dirinya, namun melihat tingkah Gempa membuat lisna merasa beberapa tahun lebih tua dan harus menjadi kakak yang bisa melindungi Gempa. Sungguh dirinya berserta ke-2 temannya seperti nya harus menjadi kakak untuk Gempa


Rama membanting tasnya ke bangku dan langsung duduk sehingga mengagetkan Gempa dan Liana di sampingnya

"Hei Ada apa denganmu?" Tanya Gempa

"Aku sudah cukup stres akhir-akhir ini. Tugas-tugas itu membuatku pusing" jawab Rama

"Meskipun membuatmu pusing tapi kau selalu bisa mengerjakannya dengan sempurna" sindir Gempa

"Dengar ya, kau itu bukan stres karena tugas. Tapi stres karena ditinggal Mutiara~~" ucap Gempa

" Mutiara akan pulang besok, jadi kekhawatiranku tentang dia sedikit meningkat" jawab Rama

Gempa mengangguk-anggukan kepalanya lalu menepuk pundak Rama seakan mengingat sesuatu

"Sabar bro mutiara hanya pulang beberapa Minggu di luar kota jadi jangan terlalu khawatir oke masih ada kami dan juga--- apahkah kau besok akan menghantarkan nya?" ucap Gempa

" Iya aku menghantarkan nya Sayangnya aku sudah berjanji pada mutiara kalau aku akan menjemput dia dan kakak nya di bandara besok" jawab Rama

"Beneran kau juga harus mengangkut kakak nya juga uhhhh pasti pengen kenalan ya~~" tanya Gempa

My Psychopat Brother [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang