Keesokan harinya Gempa masih di kamarnya ia sama sekali tidak di izinkan keluar oleh ke-enam kakaknya, padahal dirinya benar-benar bosan sekarang ini,dia juga sudah sembuh tapi kenapa Kakak nya masih melarang nya?
" Huhhh~~~ bosan~~"
Sebaru duduk bosan ia juga memikirkan sesuatu yang ganjal pada dirinya sendiri
" Sebenarnya apa yang terjadi ya kenapa aku merasa ada yang lupa pada diriku sendiri..... sebenarnya apa yang terjadi?" Gumamnya
Hingga suara ketukan pintu membuat lamunannya terhenti
" Masuk saja pintu tidak di kunci"
Pintu pun terbuka menampakkan ice masuk ke dalam tidak lupa dia membawa sebuah nampan berisi makanan
" Gempa"
" Oh kak ice ada apa ?"tanya Gempa
Ice menggeleng kepalanya" tidak ada hanya kamu perlu banyak makan itu saja"
Ice pun langsung menaruh nampan itu di kasur"ayo makan"
" Tadi kan baru saja makan kak, masa makan lagi?" Tanya Gempa
" Ya biar cepat sembuh saja" jawab ice
" Memang nya Gempa sakit apa? Tanya Gempa
" Tidak ada cuma kamu perlu banyak istirahat saja " jawab ice
Gempa diam sesaat ia menatap ice yang sama-sama menatapnya" kak"
" Ada apa Gem?"
" Boleh Gem bertanya sesuatu"
" Tanyakan saja"
" Sebenarnya apa yang terjadi pada gem kak, kenapa Gempa merasakan ada sesuatu yang hilang dari diri Gem, kenapa jika setiap kali gempa mencoba ingat malah kepala gem sakit kak?" Tanya Gempa
Ice diam rahang nya pun mengeras ia tidak tau harus menjawab apa sekarang ini,di situasi seperti ini hanya ada dirinya saja bersama Gempa di rumah, sementara yang lain sedang keluar" apa ingatan Gempa mulai muncul, semoga saja belum" batinnya
" Kak ice?"
"....."
" Kak"
"....."
" KAKAK!"
" I-iya Gem ada apa?"
Gempa diam menatap wajah ice yang tampak gugup membuat nya curiga" kau aneh kak ice, kenapa setiap aku bertanya tentang ingatanku malah kau terlihat gugup memang nya ada apa?"
Ice menggeleng kepalanya" t-tidak ada ko Gem,kamu hanya perlu istirahat saja mankannya kamu merasa ingatan entah apa jadinya seperti itu"
" Kau aneh kak!"
Gempa pun langsung bersembunyi di dalam selimut ia membalikkan tubuhnya membelakangi ice dirinya saama sekali tidak ingin berhadapan dengannya saat ini
Sementara ice ia masih diam hingga ia langsung memeluk Gempa yang masih di dalma selimut
" Pergilah!"
Ice tidak menjawab ia malah mengeratkan pelukannya pada Gempa sesekali tangannya menyingkirkan selimut itu
( Selimut tetangga:D)
Hingga pendengaran nya mendengar suara isakan dari dalam selimut sontak saja ia langsung menarik selimut itu dan di buang ke lantai
Yang pertama lihat ialah Gempa yang menangis dengan kedua tangannya yang meremas kuat rambutnya di tambah darah keluar dari hidungnya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopat Brother [TAMAT]
Short Story" aku hanya ingin melindungi adik ku apa salah?" " tapi yang kalian lakukan ini salah!" " tidak peduli apa yang kami lakukan kami hanya melindungi!!"