Seorang remaja berjalan dengan santainya dengan di temani secangkir kopi yang masih hangat dan tidak lupa dua kantung makanan. Bibirnya menyenandungkan sebuah lagu, ditambah dengan suara yang merdu membuat malam itu menjadi sedikit berisik. Remaja itu bernama halilintar
"Ah… apakah tidak ada beberapa tikus hari ini? Tanganku gatal" ucapnya
Halilintar kembali berjalan Sesekali ia akan menendang kerikil kecil di depannya untuk mengurangi rasa bosannya. Ia sungguh merutuki adiknya yang jahil itu membuat ban sepeda motor nya kempes, sungguh sial,
ia juga harus mencari makanan kesukaan adik kesayangannya itu. Walaupun adiknya tidak meminta nya
"Hei kau!"
Halilintar mendongak dan mendapati beberapa pria berbadan besar dan lengannya bertatto. Halilintar menatap dingin 5 pria berbadan besar di depannya, sedetik kemudian ia menyeringai
"Ada apa?"
"Serahkan semua yang kau punya" ucap salah satu pria
"Semua yang aku punya ada di rumah. Aku hanya membawa uang pas untuk membeli makanan ini" jawabnya santai
"Jangan berbohong! Aku tahu kau menyimpan beberapa uang di kantongmu" ucap pria satunya lagi
"Bagaimana kau bisa tahu? Coba buktikan padaku" jawab halilintar
Dengan segera kelima pria itu menyerang halilintar, namun halilintar dengan santainya menghindar dan malah menghajar kelima pria itu dengan kakinya. Halilintar memang selalu mengandalkan kaki terlebih dahulu sebelum tangan jika dalam keadaan seperti ini. Dan benar saja, karena tubuh tinggi nya ia bisa cepat menghindar dari pria-pria itu. Halilintar menyeringai dan mengeluarkan sebuah benda yang berkilau dari saku celananya
"Inilah saatnya bermain" ucap halilintar sambil menyeringai
Dan malam itu, kantong plastik berwarna putih yang terciprat oleh darah yang halilintar buat menjadi saksi bisu dimana kelima pria itu meregang nyawa di tangan halilintar
Halilintar sudah berada di depan Pintu rumahnya baru ingin mengetuk pintu itu sudah terbuka, di depan pintu terlihat seorang remaja dengan iris kuning madu yang berkilau memakai topi coklat gelap menghadap ke belakang ,dengan wajah yang tampak khawatir sangat sangat khawatir remaja itu bernama Gempa ,Halilintar tersenyum tipis
" Aku pulang "
" kak hali dari mana sajah" ucap gempa
" Kamu tau kan kakak habis latihan ohh ini kakak belikan makanan buat kamu gem" ucap halilintar
Gempa pun terus mengambil dua kantung makanan itu dari halilintar hingga hidupnya mencium bau anyir yang sangat menyengat ,gempa pun terus Pandang halilintar kembali
" Kakak ko bau amis ya " ucap gempa
" Hmm ohh tadi kakak abis lewat toko daging jadi terkena darahnya dah dulu ya kakak mau masuk" ucap halilintar
Halilintar langsung menuju kamarnya di lantai dua ,gempa yang menatap kepergian halilintar hingga dirinya menatap kantung makanan itu
" benarkah" ucap gempa
...............
Huaaaaaaaaa ceritaku gak nyambung mamah!!
Maaf lah aku baru pertama kali buat maaffffff (。•́︿•̀。)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopat Brother [TAMAT]
Short Story" aku hanya ingin melindungi adik ku apa salah?" " tapi yang kalian lakukan ini salah!" " tidak peduli apa yang kami lakukan kami hanya melindungi!!"