(32)

968 108 51
                                    



Dua Minggu berlalu Gempa masih belum sadar dari komanya membuat ke-enam kakak nya khawatir padanya, mereka tetap menunggu Gempa bangun tapi tetap saja ia masih tidur

Kini tinggalah Halilintar seorang yang menjaga Gempa sementara yang lain sedang membeli makanan dan minuman untuk mereka
Halilintar melamun menatap wajah Gempa yang pucat itu ,tangannya mengusap lembut kepala Gempa

" Sampai kapan kau akan tidur hmm?,sampai kapan kau akan tidur jawab aku Gempa ,apa kah kamu memang tidak ingin melihat wajah para kakakmu ini, cepatlah bangun aku merindukanmu tolonglah aku akan menuruti semua keinginan mu ....aku hanya meminta.. cepatlah bangun"

Halilintar sebaru menggenggam tangan Gempa yang tidak di infus itu dengan erat" aku mohon Gempa"

" Aku meminta mu tersenyum kak hali"

" Tentu aku akan tersenyum---ehh" Halilintar terkejut ia langsung menatap Gempa yang ternyata sudah sadar

Ia tersenyum dirinya langsung memencet tombol darurat untuk memanggil dokter,dan tak lama datanglah dokter, dokter itu meminta Halilintar menunggu di luar sementara dokter itu memeriksa keadaan Gempa

Beberapa menit kemudian dokter keluar dari memeriksa keadaan Gempa ia memberitahu tentang keadaan Gempa kepada Halilintar hingga sudah selesai Halilintar langsung masuk ke dalam tidak lupa air matanya yang mengalir deras itu,ia bahagia sekarang ini

" G-gempa kamu sudah sadar hisk...."

" Tenanglah kak Gempa sudah sadar dari kemarin" kata Gempa membuat Halilintar terkejut

Halilintar langsung mengusap air matanya kasar ia menatap Gempa dengan tatapan terkejut dan meminta untuk penjelasannya" apa maksudmu Gempa sudah sadar dari kemarin berarti kamu sudah sadar!?..... kenapa kau tidak memberitahu ku hah!?"

Gempa hanya cengengesan" maaf kak, gempa cuma ingin melihat wajah kakak yang lagi ngambek aja"

Halilintar menatap datar pada Gempa" kamu membuat kesalahan Gempa!"

" Heheh maaf kak Gempa tidak bermaksud seperti itu kok" kata Gempa

" Tidak ada kata maaf bagimu ,kau sepertinya ingin di hukum ya ~~oke aku akan menghukum mu selepas kau sembuh nanti Gempa!" Kata Halilintar dengan seringan nya

Gempa diam ia menatap wajah Kakak pertamanya yang meresahkan itu diam-diam ia telan Liur ,entah apa perasaannya mengatakan tidak baik jika sudah pulang nanti

" Hohohoho~~~ jadi selama ini kamu sudah sadar ya Gem!?"

Gempa langsung menoleh ke kanannya lebih tepatnya pintu yang terdapat lima kakak nya oh tidak lupa senyumannya yang sama-sama gak ada akhlaknya

" Kamu benar-benar mau di hukum rupanya ya!" Kata taufan di angguki ke-empat saudaranya yang lain

" Jika kamu sudah sembuh kami benar-benar akan menghukum mu Gempa bersiaplah!^^" kata ice

Gempa yang mendengar kata hukum bergidik ngeri" entah kenapa aku merasa tidak selamat nanti.....semoga saja mereka tidak aneh-aneh seperti akhlaknya nanti" batinnya

.
.
.
.
.

Kini Gempa hanya bisa tiduran saja di ranjang sembari memegang perutnya yang tampak sedikit buncit,ia melirik ke arah laci yang berada di sampingnya terdapat 20 piring berisi biskuit buatan Kakak nya taufan,tidak lupa di lantai pula terdapat 5 buah keranjang berisi penuh dengan buah-buahan

" Aku tidak kuat!"

" Kamu harus kuat adiku, ini salah satu hukuman untuk mu karna kamu tidak memberi tau keadaan mu kemarin,nah aku sudah membawa sayuran untukmu jadi habiskan sekarang juga ya^^~~~" ucap thorn sembari menyodorkan sendok berisi sayuran yang ia tanam di halaman belakangnya

" Udah kak nanti aja Gempa udah gak kuat , gempa udah kenyang kak" rengek Gempa sembari mengusap perutnya

" Tidak,tidak,tidak, kamu harus makan biar cepat sembuh Gempa" kata Thorn

[Bukan sembuh Thorn malah tambah lama:D]

Gempa dengan terpaksa pun langsung memakannya walaupun perutnya menolak, mangkuk yang di pegang oleh thorn kini sudah hampir habis, diam-diam thorn tersenyum sadis menatap Gempa yang tidur kekenyangan di ranjang

" Hehehe buntelan lemak sudah tidur, waktu nya memberitahu yang lain" ucap Thorn langsung mengambil HP-nya untuk memberi tau tentang keadaan Gempa pada mereka

" Halo kak"

" Ya Thorn apa Gempa sudah tidur?"

" Sudah kak, Gempa sudah makan tadi dan sekarang sudah tidur"

" Baguslah dikit lagi kami akan sampai kau jaga Gempa thorn"

" Baik kak"

Tut,tut

Thorn tersenyum sadis ia menatap Gempa" dasar buntelan lemak "

.....

Lanjutan nya:D

My Psychopat Brother [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang