17. The Fact?

13K 1.7K 366
                                    

Knock! Knock!

"Lama bener!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lama bener!"

Karina merengut sembari menendang kecil kaki Jaehyun. Kakaknya ini, bukannya mengucapkan kalimat-kalimat romantis seperti 'aku merindukanmu' atau 'bagaimana kabarmu' tetapi malah langsung mengomel. Masih untung Karina mau menjemput.

"Berisik. Naik taksi kalo gamau lama."

Jaehyun memutar bola mata. Pandangannya beralih pada sosok lucu di belakang Karina yang hanya mengekor seperti anak pitik.

"Siapa?"

Shotaro tersentak kecil, kemudian tersenyum dan mengulurkan tangan. "Saya Shotaro Daniel Alterio, dipanggil Shotaro."

Jaehyun menerima jabat tangan Shotaro sembari mengernyit, menatap lamat-lamat wajah didepannya. Sebelum akhirnya tersenyum kecil dan membalas, "Jeffrey Bratadikara, panggil Mas Jeff aja. Pacarnya Karina ya?"

Sontak dua remaja ini kompak menggeleng.

"Oh? Kasian amat digantung." Jaehyun menoleh pada Karina dengan raut jahil. "Yaudah yuk pulang."

Karina memukul lengan sang kakak dan berjalan duluan sembari menghentakkan kaki, diikuti dua pria tampan dibelakangnya. Jaehyun melirik Shotaro, tangannya terangkat untuk menepuk pelan punggung anak itu sembari bergumam kecil.

"Alterio ya?"

Shotaro menoleh dengan senyum kecil terpatri. Suara Jaehyun sampai pada telinganya meski suasana bandara sangat ramai. "Iya."

"Oh."

Karina melirik dengan ekor matanya.

•••••

Jaemin menguap lebar dan menggeliat, mengerjap sesaat karna sinar mentari yang menyorot langsung wajahnya. Kernyitan halus tercipta di kening kala menyadari gorden jendela kamarnya telah terbuka.

Saat ini Jaemin berada di apartemen, beralasan menginap di rumah Felix seperti biasa. Haechan tidak ribut atau melarang macam-macam karna dia sendiri juga sibuk dengan kegiatan kampus, wajahnya yang rupawan juga sifat yang menyenangkan telak menjadi sorotan dan diajak bergabung organisasi ini-itu oleh para senior. Mark menginap di luar kota dengan geng-nya, sementara si kembar laknat dan kembar bungsu juga sibuk dengan urusan masing-masing.

Jadi daripada Jaemin kesepian, dengan terpaksa Haechan membiarkan Jaemin menginap sesukanya asal selalu memberi kabar. Apalagi mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang kuliah-pulang) seperti Jaemin terlalu malas ikut organisasi yang menurutnya merepotkan. Beda dengan Haechan si mahasiswa kura-kura (kuliah-rapat kuliah-rapat). Anggota DPR saja kalah sibuk.

Jaemin mengenakan slippers kelinci hadiah dari Chenle dan menyeret langkahnya dengan malas. Wangi harum masakan tercium hidung disertai suara grasak-grusuk dari dapur. Jaemin menarik kursi meja makan dan menumpukan dagu, memperhatikan punggung seseorang yang sibuk menumis sesuatu.

My Stupid Brothers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang