Selamat tahun baru 2022!
Butuh waktu seminggu penuh bagi Haechan untuk membujuk Jaemin agar mau menemui psikiater yang direkomendasi Dokter Taeil. Tidak hanya Haechan, tetapi anak Saga lain juga pelan-pelan membujuk dengan hati-hati dan tanpa paksaan.Awalnya mereka semua kaget tentu saja. Jisung bahkan sampai menangis saat Haechan memberitahu hasil diagnosa Taeil pada mereka. Tidak ada yang menyangka kondisi Jaemin sebegini parahnya. Mentalnya telak terluka parah dan tidak ada yang sadar meski tanda-tanda sudah terlihat sejak beberapa bulan belakangan.
Itu yang membuat enam anak Saga itu cukup terguncang.
Akhirnya, setelah segala rayuan dan bujuk halus, Jaemin setuju untuk menemui bantuan. Baik Irene maupun Suho belum mengetahui perihal kondisi sang anak kelima karena Jaemin sendiri yang melarang saudara-saudaranya berbicara. Jadi langkah aman diambil dengan menuruti Jaemin agar ia mau dibujuk untuk bertemu psikiater.
Tapi Haechan yakin, cepat atau lambat Irene akan mengetahuinya. Insting ibu tidak pernah salah, dibuktikan dengan Irene yang mengabari Mark bahwa ia akan pulang lusa padahal kontraknya di Inggris masih sampai bulan depan. Apalagi Irene sudah cukup curiga pada tingkah Jaemin, namun tidak dapat memastikan lebih lanjut karena terlanjur menandatangani kontrak film Hollywood.
Selepas mengurus cuti kuliah Jaemin, Haechan langsung berjalan cepat menuju parkiran untuk pulang. Sesuai janji, hanya ia yang akan mengantar Jaemin menemui psikiater rekomendasi Taeil di rumah sakit. Taeil sengaja menyuruh Haechan membawa Jaemin keluar rumah, setidaknya agar ia tidak merasa jenuh setelah cukup lama berdiam di rumah.
Haechan baru akan membuka pintu mobil kala seseorang menepuk pundaknya. Saat menoleh, sosok Natalio Felix telah berdiri dibelakangnya.
"Aska?"
"Hm?" Haechan menaikkan sebelah alisnya.
"Um," Felix nampak ragu untuk bertanya namun akhirnya memantapkan hati. "Nata.. Gimana?"
"Nggak baik." Haechan menghela napas dan berbalik, memutuskan bersikap sedikit lebih baik pada teman sang kembaran. "Masih begitu-begitu aja. Gue baru ngurus cuti Nana, biar dia istirahat sampai semester depan."
"Sebenernya dia sakit apa?"
Haechan mengulum bibir, memutus kontak mata dengan Felix dengan melihat pada arah lain. "Belum tau. Gue baru mau bawa Nana ke rumah sakit hari ini. Tapi yang pasti, sembuhnya lumayan lama."
Felix mengangguk kecil lalu menepuk pundak Haechan. "Kalau lo butuh sesuatu, bilang ke gue ya. Walaupun gue tau kalau Saga bisa dapetin semua yang mereka mau, tapi nggak ada salahnya minta bantuan ke gue perihal Nata. Gimanapun juga, Nata temen gue."
Saat Felix akan berbalik, suara Haechan menghentikan niatnya.
"Lo sama teman-teman lo nggak minta ketemu Nana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid Brothers ✔
FanfictionTerkadang Jaemin berpikir, dosa besar apa yang ia lakukan di kehidupan sebelumnya sampai harus mempunyai enam saudara tidak berakhlak dan beradab seperti ini. "Kalo dijual tambah gratis ongkir, ada yang mau?" 𝐋𝐨𝐜𝐚𝐥!𝐀𝐮 𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫𝐬𝐡𝐢𝐩 �...