Warn : little bit 18+
"Kita putus."
"T-tapi Askara, aku masih sayang banget sama kamu."
Jeno hanya mendecih melihat wajah memelas gadis didepannya. Tanpa banyak bicara, ia melangkah pergi mengabaikan pekikan tak terima dari mantannya yang entah keberapa puluh.
"Askara!" Gadis itu menahan lengan Jeno diiringi rengekan manja yang biasa ia gunakan untuk memancing Jeno. "Kamu gabisa mutusin aku gitu aja!"
Teman-teman Jeno hanya menonton dari tepi arena balap, membiarkan si Raja Playboy itu menyelesaikan urusan yang sudah menjadi makanan sehari-hari. Renjun menyesap rokok sembari menatap malas adegan picisan didepannya. Ia terlampau hapal dengan adegan demi adegan yang biasa para gadis lakukan agar tidak diputusi oleh Jeno yang sudah bosan.
Kan benar. Gadis itu mulai menempelkan dadanya di lengan Jeno sembari terus merengek dengan mata berkaca-kaca. Pakaian super minim yang dikenakannya seakan sengaja ditonjolkan untuk memancing nafsu Jeno agar tidak meninggalkannya. Renjun berdecih jijik dan menyepak pelan kaki Lucas untuk menyita perhatian.
"Apaan?" Lucas yang juga asyik menikmati drama sembari merokok segera menoleh.
"Itu cewek pernah dibawa tidur sama sodara gue nggak?"
Lucas berpikir sejenak. "Kayaknya enggak deh. Soalnya Kara jadi rada trauma sejak cewek blasteran waktu itu hamil kan. Makanya sama cewek-cewek yang baru ga lebih dari make out."
"Padahal ada teknologi bernama kondom." Sosok pria manis disebelah Lucas ikut menyahut. Shotaro mengunyah keripik kentangnya dengan anteng seakan benar-benar sedang menonton drama. "Askara belagu sih, gamau pake kondom katanya. Gaenak."
Jangan kaget dengan tampang Shotaro yang imut dan polos. Nyatanya, anak itu sama liarnya seperti berandalan meski tidak sampai menarik perempuan untuk menghangatkan kasurnya. Setidaknya Shotaro masih punya batas akhlak.
"Ya lo gapernah nyicipin cewek sih lur," Lucas menyenggol sedikit bahu Shotaro. "Beda tau rasanya gapake sama pake. Enakan keluar di dalem."
"Trus kalo benihnya jadi, suruh digugurin gitu kaya si Kara?" Gerutu Shotaro. "Sama aja kaya bunuh anak sendiri."
"Si Nancy dibayar berapa sama Jeno buat gugurin kandungannya?" Tanya Karina, satu-satunya perempuan di circle pertemanan mereka sekaligus sepupu dari anak Saga. Tangannya sedari tadi tak henti mencomot keripik kentang Shotaro.
"Lima ratus juta," jawab Renjun enteng. "Hasil ngejual beberapa barang yang jarang dipake biar Nana ga curiga."
"Pantes gue gapernah liat Nancy lagi di sini," imbuh Karina. "Biasanya juga tuh anak lagi sibuk ngegatel."
"Buset dah Rin mulut lo," Lucas geleng-geleng. "Ngerasa kalah saing lo sama Nancy?"
"Ga lah gila. Jelas cantikan gua kemana-mana."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid Brothers ✔
FanfictionTerkadang Jaemin berpikir, dosa besar apa yang ia lakukan di kehidupan sebelumnya sampai harus mempunyai enam saudara tidak berakhlak dan beradab seperti ini. "Kalo dijual tambah gratis ongkir, ada yang mau?" 𝐋𝐨𝐜𝐚𝐥!𝐀𝐮 𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫𝐬𝐡𝐢𝐩 �...