Terkadang Jaemin berpikir, dosa besar apa yang ia lakukan di kehidupan sebelumnya sampai harus mempunyai enam saudara tidak berakhlak dan beradab seperti ini.
"Kalo dijual tambah gratis ongkir, ada yang mau?"
𝐋𝐨𝐜𝐚𝐥!𝐀𝐮
𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫𝐬𝐡𝐢𝐩 �...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Harusnya sih Jaemin ada kelas anatomi pagi ini. Tapi mendadak bapak dosen tercinta mengabarkan jika kucingnya melahirkan dan sebagai babu yang baik, beliau wajib mendampingi di setiap momen yang ada.
Jadi Jaemin tanpa aba-aba langsung meluncur ke apartemen. Membiarkan saudara-saudaranya mengira bahwa ia tetap ada jadwal kuliah pagi.
Lantas disinilah Jaemin sekarang, taman apartemen yang sepi dengan Elle berada digendongannya. Jam masih menunjukkan pukul delapan, waktu yang cocok untuk berjemur bersama. Jaemin sudah menelepon Shotaro dan memastikan bahwa Lucas tidak berada di apartemen sekarang, jadi aman baginya membawa Elle keluar.
Dengan perlahan, Jaemin duduk di bangku panjang yang cahaya matahari langsung menyorot dengan baik, kemudian memposisikan Elle agar tengkurap di atas pahanya.
"Nah, anak cantik berjemur dulu sama Uncle ya?"
Jaemin cukup banyak belajar mengenai cara merawat bayi yang baik dan benar. Salah satunya tentang menjemur bayi. Untuk menghindari sengatan sinar matahari langsung pada kulit Elle yang masih sensitif, Jaemin sengaja memakaikan piyama panjang dan topi. Tidak lupa kacamata agar retina Elle yang masih sangat rentan itu tidak bertatapan langsung dengan matahari.
Jaemin juga tidak mau kalah dong. Kacamata hitam dengan topi putih yang dipasang terbalik terlihat bertengger dengan baik pada tempatnya. Orang lain yang melihat akan mengira bahwa mereka adalah sepasang ayah-anak goals.
Elle dengan tenang menempelkan pipinya pada paha Jaemin. Tangan gempalnya sesekali berayun kesana kemari. Bayi berusia tiga bulan itu sedang dalam masa yang cukup aktif meski bisa dikatakan Elle adalah bayi yang tenang. Nancy pernah bercerita bahwa ia bahkan beberapa kali lupa jika memiliki Elle saking tenangnya bayi itu.
"Owkay, balik dulu yaa. Hap!" Jaemin mengangkat tubuh Elle dengan hati-hati agar bersandar di dadanya. Posisi Jaemin agak rebah agar Elle tidak perlu duduk tegak. Tangan Elle dengan girang menepuk-nepuk telapak tangan Jaemin hingga kekehan tercipta.
"Aduh aduh, papa muda rajin banget ya bawa anaknya berjemur."
Jaemin menoleh lalu memutar bola mata. Felix datang dengan piyama yang masih melekat kemudian duduk di sebelah Jaemin dan langsung menyerang pipi Elle dengan kecupan.
"Felix no!" Jaemin langsung menoyor keras kepala Felix lalu buru-buru mengelap pipi Elle dengan tisu basah yang selalu dibawanya. "Lo masih bau iler, jangan berani-beraninya cium Elle!!"
"Gue udah sikat gigi kali."
"Still. Muka lo kayak abis kena azab, jangan dekat-dekat Elle." Jaemin langsung menggeser duduknya hingga ujung bangku.
Derap langkah kaki yang mendekat membuat Felix menahan umpatannya. Ternyata Hyunjin dengan pakaian rapinya karena sudah nyaris berangkat ke kampus sebelum dosen mendadak membatalkan kelas.
