chapter 22

3.2K 276 15
                                    


"Heh anak piatu, sini kamu!!"

"Bisa kerja yang bener ga si?"

"Liat, ayah kamu meninggal gara gara siapa ?!!! Gara gara kamu"

Gulf memejamkan matanya, meredam semua suara yang menggema di telinganya.

"S , stopp !!" Kata yang terucap di bibir mungil Gulf pelan.

"Gulf jadilah pacarku dan kamu akan bahagia"

"Hahahaha lihat anak malang itu, sudah di tinggal ibu kemudian ayah nya"

"Malang sekali"

Gulf membuka matanya, ia berada di ruangan gelap dan sesak. Ia terus menerus mendengar suara yang menggangu nya bertahun tahun ini.

Ia melihat sosok pria gagah, tinggi dan tersenyum padanya. Seolah mengulurkan tangan kepadanya.

"Ayo ikut bersama ku dan kamu akan bahagia selamanya Gulf" ucap pria itu, Gulf yang seorang diri langsung meng iya kan perkataan itu dan ikut bersama pria tadi.

Kakinya melangkah menuju cahaya yang begitu menyilaukan matanya.

"Gulf, Ayo bangun ini sudah pagi lho"

Gulf membuka matanya pelan pelan, ia melihat pria yang berada di mimpinya tadi.

"M , mew?"

"Ngapain di sini?" Sambung Gulf

"Bukan nya aku tinggal bersama mu sejak kita pacaran?" Ujar Mew santai seraya mengusap kepalanya dengan begitu lembut.

"Ah iya aku lupa, bukan kah kita sudah pacaran?" Tutur pemuda itu dengan manja, ia memeluk perut sang kekasih dan mengusel manja di Perut kekar itu.

Mew tertawa gemas melihat tingkah manja sang pacar, "hahaha lucu banget si pacar aku"

.

.

.

"Gulf minum obat mu" ujar Derry dari balik pintu, Gulf yang mendengar langsung bangun dari kasurnya dan membuka pintu kamarnya.

"Bukan kah ayah sudah meninggal?" Ujar Gulf heran

"Hah. . . Kumat lagi kamu, diminum obat ini oke?" Ujar Derry dengan lembut dan meninggalkan putranya di dalam kamar.

"P'mew lihat lah , ayah mulai aneh"

Mew yang berada di atas kasur tersenyum manis ke arah Gulf.

"Menyuruhku minum obat padahal aku tidak sakit lihat, aku bisa berlari dan bangun berarti aku tidak sakit" ujar kesal Gulf mengadu kepada Mew. Ia membuang obatnya ke tong sampah dan berjalan ke arah kamar mandi.

"Aku mandi dulu habis ini gimana kalau kita jalan jalan?"

Mew menganggukkan kepalanya, "sure baby, sesuai permintaan mu"

Beberapa menit pun berlalu, Gulf keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggang ramping nya yang meng ekspos dada halus nan lembut. Pemuda itu memakai baju santai dan berjalan ke arah Mew yang sedang memainkan ponsel nya.

"Bukan kah kita harus membeli apartemen sendiri?" Ujar Mew menatap Gulf lekat.

Gulf mengangguk, "boleh kenapa tidak?"

Mew merangkul bahu kecil milik Gulf dan berjalan keluar dari kamar. Derry yang melihat putranya turun dari kamar hanya bisa terdiam dan membiarkan putranya keluar dari rumah.

Gulf tertawa riang bersama dengan Mew di sampingnya. Pemuda itu menggandeng erat tangan hangat milik sang kekasih dengan begitu erat.  Dari mulai membeli makanan bersama, bercanda gurau di pinggir danau dan memakan lolipop manis sambil menatap sang pujaan hati.

"Gulf, apa kamu bahagia?" Tanya Mew lembut

"Begitu bahagia, sangat sangat bahagia"

Mew mengusak rambut Gulf gemas , "sudah ku bilang , jika bersama ku kamu akan bahagia"

Gulf tersenyum bahagia di pinggir danau, "benar, aku tak perlu obat aku hanya perlu bersamamu saja"

[ THANK YOU MY SUNSHINE ]

Dikit banget ya?
Menuju ending atau gimana nih???

Thank You, My sunshine [ MG ] Completed ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang