Chapter 19

2.8K 261 14
                                    


Selepas kepergian Mew, pikiran Gulf mulai terbagi dua. Apakah keputusannya untuk membawa Film salah? Atau mungkin Mew memang tidak mood sebelum kedatangan dirinya.

"Film, ikut aku sebentar yu" ajak Gulf yang di angguki Film. Di ajaknya keluar cafe dan memasuki mobil. Di ambilnya buket bunga mawar, tanpa pikir panjang Gulf berkata kepada Film.

"Mau kah kamu menjadi pacar ku?"

Film terkejut, perasaan senang menjalar ke seluruh tubuhnya, gadis mana si yang tidak senang di minta untuk menjadi pacar orang yang kita suka.

"Iya aku mau", tangan mulus itu mengambil buket dari sang pacar dengan senyuman yang tak henti mengukir di wajah cantik gadis itu.

"Berarti hari ini kita resmi menjadi pacar?, Film mengangguk malu malu.

Gulf mulai menyalakan mobilnya dan pergi mengantarkan pacar nya ke rumah karena hari sudah mulai tengah malam di tambah hujan angin yang kuat nan lebat.

Sepanjang jalan perasaan Gulf mulai campur aduk, satu sisi Gulf bahagia telah menembak film untuk menjadi pacarnya namun satu sisi lagi Gulf meng khawatir kan Mew yang sepanjang acara tidak tersenyum seperti biasanya.

Tak lama, mobil hitam Pajero terparkir di depan rumah Film. "Udah sampai princess"

Gulf menyerahkan payung cadangan miliknya kepada film, "maaf ya ga bisa anterin kamu sampe rumah soalnya aku ada urusan"

"Lho ga papa kok, yang penting ada payung dari kamu" tunjuk film menggoyang kan payung yang sudah berada di tangan nya. Melihat film mulai turun dari mobil dan memasuki rumahnya dengan selamat, Gulf langsung pergi meninggalkan rumah tersebut.

Ia mengendarai mobil menuju apartment nya, di ambilnya ponsel dan mengirimkan pesan kepada Mew. Posisi Gulf saat menelpon Mew hanya di dalam mobil, ia belum mengetahui jika Mew tidak berada di apartemen nya.

P'Mew , aku mau memberi tahu mu sesuatu
Dimana kamu?
P
P
P

Tak lama, ponsel Gulf berdering. Langsung saja Gulf mengangkat nya.

'Gulf, apa yang mau lu omongin'

"aku mau bilang, aku udah jadian sama film dan jika kau marah aku tidak bisa lgi sex dengan mu aku mempunyai penawaran bagus untuk dirimu"

Gulf yakin dengan keputusan nya, jari kirinya tak berhenti menggenggam erat stir mobil.

"haloo?? P'Mew??"

'Aaa iya kenapa?'

"kau bisa menjadi teman sex ku, kau bisa datang padaku jika kau sange dan kembalilah ke apartment aku malam ini akan makan bareng film, bye"

Gulf berbohong, dirinya tidak bersama film saat ini. Langsung di matikan ponsel apel kroak miliknya dan menaruh kepalnya di atas stir mobilnya.

"Semoga bukan pilihan yang buruk"

.

.

"Selesai juga peraturan ini" ujar Gulf bahagia, setelah sesi penawaran dengan Mew berhasil. Gulf langsung berlari menuju kamar nya dan menulis sebuah kertas perjanjian di antara keduanya.

Bipp biipp

Pintu kamar terbuka, Mew datang dengan wajah yang sedikit rapih tidak berantakan seperti biasanya. Belum sempat Mew duduk, Gulf langsung menyodorkan sepucuk surat kepada Mew.

Thank You, My sunshine [ MG ] Completed ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang