Namaste....🙏
Sebelum membaca mari kita menekan tombol bintang ⭐ yang berada di pojok kiri...
Happy reading.....♡♡♡
💍💎💍
Ana dan Anin menatap sekeliling area restoran yang mereka datangi.
Jam yang sudah menunjukkan waktunya makan siang, karena Anin ingin bercerita mereka sepakat pergi ke restoran didekat kantor agar sesi corcong berjalan lancar tanpa ada menguping.
Seperti restoran biasa restoran ini juga padat akan mengunjungi, apalagi jam sudah menunjukkan waktunya makan siang yang pastinya para manusia berbondong-bondong mengisi perut mereka termasuk ditempat yang sama seperti ana dan Anin.
Mereka masih mencari di segala sudut, apakah masih ada tempat kosong untuk mereka.
"Ana itu dipojok." Kata Anin
Anin mengandeng tangan ana menuju pojokan.
Sesampainya mereka di tempat pojok, tak lama kemudian pelayan datang membawakan buku menu, setelah menyebutkan pesanannya Anin menatap ana lurus. Siap bercerita.
"Oke. Sekarang kita buka sesi curcongnya. Gue duluan ya." Kata Anin lagi.
"Tau gak si an, masa pak Burhan omelin gue pagi-pagi mana posisinya gue belum siap mental. Down sudah mood gue eeh...malah pas gue mau berangkat nih, ban motor gue bocor. Kan apes gue udah mh bangun kesiangan." Anin menatap ana melas.
"Terus...terus..?" Balas ana.
"Ya terus gue berangkat naik sepeda lah."
"Kenapa gak naik taksi aja?" Tanya ana
"Yakan ini tanggal tua ana, duit gue udah abis buat kondangan kemarin." Anin menatap sedih nasibnya.
"Malah nih ya, gue ketemu cowok yang nyebelin. Gue kan gak sempet make-up an gara-gara bangun kesiangan, jadi mumpung jalan lagi macet gue make-up sebentar di kaca mobil orang, tau gak lo, apa yang terjadi selanjutnya?!." Lanjut Anin menggebu-gebu.
"Gak tau." Jawab ana singkat tapi masih menatap lurus Anin yang bercerita.
"Pas gue lagi menatap hasil touch up an kaca mobil tiba-tiba turun. Kan Otomatis orang yang ada didalam malah ngeliat gue jijik banget anaa!!!..." Jerit anin.
"Hahaha.... Anin, kamu... Sepertinya beneran sial deh hari ini." Tawa ana masih terdengar di telinga Anin yang menatap sebal temannya.
Tawa ana berhenti saat pesanan mereka datang.
"Permisi... Ini pesanannya." Setelah meletakan pesanannya, pelayan kembali melakukan tugas mereka dan ana yang kembali ngakgak dengan cerita Anin.
"Iihhh, malah diketawain." Bete Anin, bukannya menghibur ana malah mengetawakannya.
Ana lanjut tertawa lagi, tawanya berkenti saat perutnya sudah sakit sangking lamanya ketawa.
"Oke. Aku minta maaf." ucap ana melihat sahabatnya itu memasang wajah cemberut.
"Nanti lanjut ceritanya, kita makan dulu ya." Anin hanya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Cupu (On Going)
Teen FictionReynaldi Sanjaya pengusaha sukses yang berencana melamar kekasihnya dipulau Dewata Bali. Tapii keadaan mendesaknya menikahi gadis cupu yang baru dikenalnya beberapa jam lalu. Lalu bagaimana dengan kisah cintanya dengan sang kekasih ketika rasa nyam...