34. Labrak

1.1K 75 37
                                    

Punten slurr
Akhirnya uni come back dari perhiatusan 🤧

Maaf banget kawan-kawan uni ngilang hampir setengah tahun lebih 😭 sedih gk sih🤧🙏

Dikarenakan mood uni lagi males nulis sama buka wp 🙏

Tpi alhamdulillah berkat dukungan kalian uni semangat lagi nulisnya 😇🥳👏💜

Makasih buat kalian yang udh nyemangatin uni buat lanjut ceritanya 🥺💜 seneng banget asli disemangatin kalian, love you pokoknya 💜

🌹🔥🌹🔥

Rey ingin mengejar ana tapi tangannya digenggaman Zara yang menatap penuh tanda tanya.

"Rey kamu mau kemana?"

"Ngejar dia?" Tunjuk Zara dengan menorehkan kepalanya ke pintu keluar toilet.

Rey tidak fokus pada pertanyaan Zara, dia menatap panik pintu toilet, ada sedikit rasa takut.

"Ngapain, dia cuma karyawan kamu." Zara mendongak bisa dia lihat raut wajah Rey yang aneh.

"Lepas dulu, nanti aku jelasin." Rey melepas tangan Zara sedikit kasar. Tidak membuang waktu Rey bergegas keluar toilet berlarian mencari Ana.

Zara menatap kaget tangannya yang dihempaskan Rey kasar.

"Kenapa?" Fikirnya.

Sedangakan Ana bergeas ingin keluar dari resoran secepat mungkin, Ana tidak sanggup menahan air matanya yang meluncur tepat dia melewati Anin dan Boy yang juga menatapnya.

"An__ "belum sempat Anin memanggil Ana sudah melewatinya begitu saja. "Ada apa? " Fikirnya.

Belum sempat Anin mengejar Ana Rey keluar dari balik tembok dengen sedikit berlarian.

Lo liat Ana nggak? Tanyanya.

Anin menunjuk pintu keluar. Rey mengangguk."thanks." Ucapnya

Anin menahannya ujung baju Rey, " Apa yang terjadi, kenapa Ana nangis? "Tanya Anin panik.

Rey tidak mempedulikan pertanyaan itu dia melepas  tangan Anin di bajunya.

Melihat Rey berlari mengejar Ana pasti ada sesuatu yang terjadi.

Boy menyentuh bahu Anin seakan syarat agar tidak usah ikut serta dalam maslah mereka.

Anin mendengus pasrah. Tak lama Zara keluar dengan raut kecewa.

Zara mendekat berhenti dedekat Anin yang menatapnya sinis.

"Re-lo liat Rey?" Tanya ragu pada Boy.

"Hmm, udah keluar." Ujarnya sambil melirik pintu restoran.

"Ohhh." Zara keluar pintu dengen raut kecewa yang kentara.

"Lo ngapain sih ngasih tau dia?!" Ucap Anin emosi.

My Wife Cupu (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang