Baca ceritanya sambil dengerin lagu diatasi ya guys...
💍💎💍
Sialan! Umpat Anin menatap orang yang juga menatapnya dengan senyum jenaka.
Dari semua orang yang ada dimuka bumi ini kenapa?!, Kenapa Ia bisa bertemu lagi dengan lelaki sialan itu.
Dan dari semua jumlah populasi manusia kenapa harus banget dia?
Dari semua tempat dan keadaan kenapa harus saat ia memakai make-up nya? Apalagi Anin kembali kepergok olehnya. Kenapa?! Ada yang bisa menjawabnya kah?.
Boy masih tertawa jenaka, lalu ia beranjak mendekati wanita gila itu.
Boy duduk tepat disamping Anin yang duduk dengan tegak. Anin berpura-pura sibuk dengan handphonenya. Ia terus mengirim pesan pada sahabatnya yang tak kunjung datang.
Keringatnya bercucuran saat ia melihat dari ekor matanya boy masih menatapnya lekat.
Sialan. Kenapa lelaki sialan liatin gue gitu banget. Ada yang salah sama make up gue? Apa gimana?. Tanyanya dalam hati.
Boy terkekeh kecil melihat keringat yang bercucuran dari pelipis wanita gila itu. Sepertinya wanita gila menahan malu melihatnya.
Puas menjaili dia boy bersuara memecahkan keadaan menegangkan bagi Anin.
"Yang kedua" ucapnya, lalu ia kembali menatap kedepan.
"Ini yang kedua kalinya gue liat lo dengan keadaan yang sama ditempat yang berbeda, Lo ingat gue kan?" Tanya boy, kali ini ia kembali melihat Anin.
"Emm, sepertinya anda sala_" jawab Anin terpotong.
"Tanggal 14 April jam 7.19 menit, saat macet. Udah inget? Apa pura-pura lupa?" Tanyanya lagi, kali ini disertai dengan kekehan.
Sialan! Sudah yang kesekian kalinya ia mengumpat sialan.
Kalau begini mana mungkin ia kembali berpura-pura. Sudah tertangkap basah, mandi basah sekalian.
"O-ohhh! Yang itu. Iya gue inget." Anin balas menatap lelaki sialan itu dengan senyum paksa.
"Kenapa ya?" Lanjutnya. Cukup ia ingin segera menyelesaikan obrolan tak berfaedah ini.
"Gak papa, gue cuma penasaran."
"Penasaran? Karena apa ya? Kalo boleh tau" tanyanya lagi, ini perasaan ia terkesan kepo deh.
"Lo hobby make-up an di tempat umum ya?" Tanya boy sarkas. Ini perasaan tanya-tanya terus kek quiz.
"Eehhh!! Nggak kok!" Jawab anin, ia juga menggelengkan kepalanya.
Boy menaikan sebelah alisnya. Pertanda ia ingin mendengar alasan wanita gila ini.
"I-itu karena keadaan." Hufft. Anin menghembuskan nafas kasar.
Kenapa juga ia harus menjelaskan alasannya?
Tapi yasudah karena ia tidak ingin memperpanjang obrolannya mau tidak mau ia harus menyelesaikan obrolan tak penting ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Cupu (On Going)
Fiksi RemajaReynaldi Sanjaya pengusaha sukses yang berencana melamar kekasihnya dipulau Dewata Bali. Tapii keadaan mendesaknya menikahi gadis cupu yang baru dikenalnya beberapa jam lalu. Lalu bagaimana dengan kisah cintanya dengan sang kekasih ketika rasa nyam...