°Elastisitas°

769 125 30
                                    

Udara pagi ibukota memang tak begitu menyejukkan. Namun cukup untuk membuat tangan mengkerut kedinginan.

Minggu pagi juga banyak dipenuhi oleh para pejalan kaki dan orang-orang yang ingin meningkatkan atau menjaga kesehatan jasmani.

Setiap orang punya kebiasaan tersendiri yang dilakukan pada hari libur.

Biasanya Aira akan berkutat di atas kasur dengan setumpuk buku tentang filsafat ilmu kalkulus dan meteorologi atau berada di balkon apartemen dengan secangkir kopi hangat ditemani musik klasik kesukaannya seraya bermain game TTS di ponsel pintar.

Kali ini luar biasa,

Berada di sebuah motor ninja dengan kecepatan ektra sedang menembus jalanan ibukota yang kini udaranya begitu menusuk kulit jauh dari kebiasaan Aira.

"KURANGIN KECEPATAN MOTOR LO BASEL GUE MUAL!"

Aira berteriak sekeras mungkin demi Basel dapat mendengar suaranya.

Namun nyatanya nihil, pemuda itu malah semakin memperbesar kecepatan motornya. Yang membuat Aira geram, dengan sekali gerakan Aira menyubit pinggang Basel sekuat tenaga.

Kali ini membuahkan hasil, sang empu mengaduh kesakitan dan kecepatan kendaraan beroda dua itu berangsur menurun.

"Kenapa Lo nyubit sakit banget si Ai. Ga bisa lembut dikit jadi cewek."

Ceritanya begitu panjang sampai Aira terpaksa menumpang di motor Basel.

Dimulai dari permohonan Aira agar Basel dapat membantunya dengan kompensasi satu permintaan namun setara.

"Ai jangan lupa besok,"

Aira yang terlihat sangat letih sore itu memilih mengangguk untuk membalas Basel.

Bagaimana tidak, setelah ia mendeklarasikan ke-anggotaannya sebagai MPK membuat seisi sekolah gempar.

Hasilnya semua orang melabeli Aira sebagai PJO atau perebut jabatan seseorang.

Karena Jabatan adalah segalanya di SMA Nusantara.

Namun ada pihak yang bersikap mendukung, dan terkagum. Mereka paham Aira anggota club Olimpiade, yang memiliki standar ke anggotaan di luar kemampuan organisasi biasa.

Basel contohnya.

DK SMA Nusantara itu juga salah satu pengagum Aira. Padahal dirinya sendiri adalah most wanted SMA Nusantara.

Mungkin ini realitas dari kata 'Di atas langit masih ada langit'.

"Jadi besok pagi gue jemput dimana?"

Alih-alih membalas pertanyaan Basel, Aira lebih memilih berjalan lesu menuju mobil jemputan, dalam hati ia ingin berteriak LO BISA DIEM GA SIH!

Aira salah besar mengira kalau Majelis Permusyawaratan Kelas, tugasnya hanya duduk-duduk santai mengawasi kinerja OSIS dan Organisasi lain.

Faktanya mengawasi di sini berarti:

1. Memeriksa
2. Meneliti
3. Memastikan
4. Mengkoreksi
5. Menilai

Namun bila bukan karena Basel juga, Aira tidak yakin bisa mengatasi hari ini. Secepat ini.

Saat Aira sedang diperbudak oleh anggota lain--termasuk cowok sialan yang ngaku-ngaku jadi sekertaris umum siapa namanya... A-xid kalo tidak salah, dialah yang paling membuat Aira bak kerja rodi buat jalan Pangandaran.

Untungnya Basel dengan penuh karismanya masuk ke dalam ruang MPK, menarik tangan Aira setelah berkata,

"Aira anak baru, member club olimps, and yeah, she's member of MPK now. Jadi jangan sok ngatur-ngatur, gue aja yang buat aturan ga pernah ngatur kalian."

Asam&BasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang