°Linearly°

670 111 24
                                        


JANGAN LUPA FOLLOW IG
@official_asambasa
.
๑˙❥˙๑♡‿♡๑˙❥˙๑


Suara detik jam dengan label Dior bewarna obsidian menguar dalam resto privat VIP ukuran 5×4 itu.

Sang pemilik menggosok-gosok telapak tangannya untuk memperoleh kehangatan akibat gesekan.

Sebenarnya suhu AC dalam ruangan ini tidak terlalu dingin, namun....

Perasaan Anji saja yang terlalu kalang kabut.

Anji mengetuk-ngetuk ujung sepatu pdh miliknya. Sepulang sekolah pemuda itu langsung menuju kemari sesuai arahan David.

Mengingat kembali kata demi kata yang telah diberitahukan David kepadanya kemarin semakin membuat Anji penasaran.
...
"Gue pergi duluan ya!"

Ucapan Basel sore itu diiringi tebaran senyum merekah dari bibirnya.

"Kemana?"

Anji sebenarnya sudah menebak kemana perginya si ketua OSIS itu.

"Curi start, nanti perahu orang yang berlayar duluan."

Menggeleng pelan, Anji ikut mengangkat sudut bibirnya membentuk lengkungan. Melihat orang kasmaran membangkitkan mood orang lain ternyata.

Namun sesaat setelah punggung Basel menghilang pemuda jangkung itu kembali pada masalahnya.

Bertahan di 5 besar!

Harus!

Demi Tuhan... Anji tidak ingin karir basketnya berakhir sampai disini. Sungguh!

Tidak.

Ekor mata Anji menangkap seseorang dengan aktifitasnya mengangkat keranjang bola basket.

"David!"

Sudah lama sekali Anji ingin menanyakan hal ini pada David.

Berbekal rasa penasaran Anji segera menghampiri David, "Gue butuh bantuan Lo."

Ketua MPK itu hanya menatap datar Anji.

"Boleh ga gue tau dimana tempat Lo les?"

"Maksud Lo---"

"Gue harus bertahan di 5 besar Vid, kalo engga Champions tournament SHS bulan depan gue ga bisa ikut." tatapan Anji meredup "Perjanjian sama bokap kalo sampe ga masuk lima besar gue harus out dari basket inti."

Kerutan di dahi David semakin menjadi, pemuda itu bertanya-tanya mengapa ketua PMR SMA Nusantara itu menghubungkan kehidupan dirinya satu sama lain.

Dan....

"Karier basket gue lagi bagus-bagusnya Vid--"

--begitu mudahnya Anji mengungkapkan kehidupan pribadi kepada orang lain.

"Sedangkan, nilai gue anjlok waktu semester terakhir hampir out dari five rank pyramid."

Orang asing. Yang hanya ia temui selama beberapa jam sehari.

"Gue tau semester pertama kemaren Lo masuk Ten rank pyramid, terus semester kedua Lo dapet third class champion. Maaf gue bukannya mau ikut campur urusan Lo tapi...." Anji menghela nafas, "Gue dapet informasi kalo Lo ambil privat khusus. Gue udah cari-cari dimana tempat Lo les selama ini. But I did not find it."

"So?" David mengangkat sebelah alisnya,

"Lo mau kasih tau dimana Lo privat? gue janji ga akan ngacau Lo di tiga besar karna gue sadar diri. I beg your help...."

Asam&BasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang